Hal yang belakangan ini dilakukan adalah upaya penghematan
penggunaan listrik di masyarakat. Sudah 8 tahun ini Indonesia berpartisipasi
dengan dunia global dalam gelaran Earth Hour 60+, yakni pemadaman lampu dan
peralatan elektronik yang tidak digunakan selama 1 jam. Aksi sukarela ini
sebagai simbolisasi dari komitmen untuk perubahan gaya hidup yang lebih ramah
lingkungan.
Penurunan beban listrik saat Earth Hour berlangsung bisa
menjadi salah satu indikator tingkat partisipasi masyarakat, namun bukan satu-satunya
tolok ukur keberhasilan pelaksanaan Earth Hour yang pada tahun ini berlangsung
di 172 negara di dunia.
Indikator yang dipakai dalam gerakan Earth Hour Global
adalah tingkat partisipasi publik terutama dari jumlah negara, jumlah kota,
komunitas bisnis yang menyatakan dan membuktikan turut serta dalam aksi
pemadaman lampu. Dari perhitungan PLN, penghematan listrik pada saat dilakukan
pemadaman selama 1 (satu) jam adalah 80 MWatt untuk di Jawa Bali.
Dalam Earth Hour Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang digelar
di Halaman Gedung Sate pada Sabtu malam (19/3/16), Wakil Gubernur Jawa Barat
Deddy Mizwar mengungkapkan bahwa Earth Hour di Jawa Barat memberikan efisiensi
penghematan listrik kurang lebih 60 MWatt di tahun 2012. Kemudian di tahun 2013
sebesar 70 MWatt, serta pada tahun 2014 dan 2015 sebesar 80 MWatt.
Wagub pun berharap untuk tahun 2016 ini pelaksanaan event
Earth Hour akan semakin luas diseluruh lapisan masyarakat Jawa Barat. Untuk
itu, ia mengajak masyarakat serta dunia usaha di Jawa Barat berpartisipasi dan
melakukan 3 hal, sebagai wujud partisipasi kita pada kampanye Earth Hour.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Jawa Barat untuk;
Satu, mematikan lampu dan seluruh peralatan elektronik yang tidak digunakan
minimal satu jam setiap hari. Kedua, mengganti lampu dengan lampu yang hemat
energi. Kemudian yang ketiga; menyebarluaskan berbagai informasi tentang
penghematan energi melalui jejaring sosial yang dimiliki,” ajak Wagub dalam
sambutannya.
“Jadi dalam hal ini juga kita harapkan bagaimana pelaku
bisnis seperti developer - menghimbau para penghuni di kawasannya untuk
melakukan kegiatan Earth Hour ini. Barang kali di kawasan industri yang begitu
banyak energi listrik juga melakukan kegiatan yang sama. Saya kira ini akan
lebih besar efisiensinya dibandingkan tahun-tahun yang lalu,” papar Wagub.
Di Jawa Barat sendiri pelaksanaan Earth Hour 2015 dipusatkan
di Halaman Gedung Sate Kota Bandung dan diikuti secara serentak oleh 12
Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota
Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten
Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara itu, pelaksanaan Earth Hour 2016 Tingkat Provinsi
Jawa Barat dilaksanakan dan dipusatkan di Halaman Gedung Sate Kota Bandung dan
diikuti secara serentak oleh 13 Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Subang.
Diharapkan Earth Hour bukan sekedar mematikan lampu dan
peralatan elektronik selama 1 jam, tapi lebih merupakan simbolisasi akan sebuah
tindakan yang sederhana yang dilakukan oleh seseorang, yang berdampak sangat
besar bagi perbaikan lingkungan bila dilakukan secara bersama – sama.
Turut hadir pada acara ini Pimpinan dan Anggota DPRD Jawa
Barat, Kepala BPLHD Jawa Barat, Unsur FKPD Jawa Barat, WWF serta komunitas dan
para pecinta lingkungan di Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar