KOTA BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)
bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat mencanangkan
program 'Kebangkitan Zakat' di Jawa Barat di Aula Barat, Gedung Sate Bandung,
Jumat (22/07/2016).
Aher mengatakan zakat
adalah instrumen kesejahteraan masyarakat. Zakat hadir sebagai solusi meretas
kemiskinan.
"Insya Allah, Jawa Barat Provinsi yang paling siap
membangun kebangkitan zakat," katanya.
Di Jawa Barat, kata Aher, zakat sudah mulai merambah pada
bidang produktif. Seperti pengadaan beasiswa, pembangunan kawasan desa
tertinggal, bantuan modal usaha, dan lain sebagainya.
"Alhamdulillah Baznas di Jawa Barat juga sudah bisa
memotong langsung gaji PNS Provinsi Jawa Barat untuk zakat profesi. Dengan
segala hormat kami meminta pada PNS di Provinsi Jawa Barat untuk 'dipaksa'
langsung dipotong sebelum gaji diterima," kata Aher.
Dengan mekanisme itu, dirinya mengaku bersyukur penghimpunan
zakat di Jawa Barat meningkat. Kini angka sekitar Rp. 1,2 milyar per bulan,
dapat dihimpun Baznas berkat dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lewat
kebijakan tersebut.
"Zakat terus berkembang, oleh karena itulah kita
gelorakan semangat mengumpulan zakat bagi masyarkat yang tidak mampu,"
ajaknya.
Senada Aher, Ketua Baznas Provinsi Jawa Barat Arif Ramdani
mengatakan, Zakat merupakan instrumen
penting dalam memudarkan kesenjangan sosial.
Dari data yang dia sebutkan, rasio gini yang menunjukan
tingkat kesenjangan, secara nasional saat ini mencapai 0,40 sejak tahun 2010.
Ditaksir sejak tahun 2010 pula, 1% Warga Negara Indonesia (WNI) terkaya di
Indonesia menguasai 40% aset nasional.
"Kesenjangan itu 'sunatullah', tanpa kesenjangan proses
ekonomi dan sosial akan sulit terjadi. Namun tingkat kesenjangan harus
dikendalikan agar tidak terlalu ekstrim dan menimbulkan ekses- ekses
sosial," kata Arif.
Lanjut menurut dia, dalam hal penghimpunan zakat, masih
sangat jauh dari target. Potensi zakat nasional pada tahun 2015, ditaksir Rp.
286 trilyun. Namun realisasinya baru mencapai Rp. 3,7 trilyun.
Sementara di Jawa Barat, potensi zakat pada tahun 2015
diperkirakan Rp. 17 trilyun, dari namun realisasinya baru dapat mencapai Rp.
168 Milyar.
"Alhamdulillah di bulan Ramadhan kemarin, penghimpunan
zakat naik 22%, yaitu kurang lebih Baznas se- Jawa Barat dapat menghimpun
sekitar Rp. 282 Milyar," kata Arif.
Maka melalui pencanangan zakat se-Jawa Barat ini, diharapkan
dapat menjadi ruh dan semangat dalam mengoptimalkan zakat mulai dari
penghimpunan, hingga pengelolaannya.
"Kita ingin Baznas membangun kepercayaan pada
masyarakat. Oleh karena itu, mudah mudahan Baznas mengambil andil menanggulangi
kemiskinan," harapnya.
Turut Hadir Wakil Ketua Baznas (pusat), Zainul Bahar Nur,
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Haris Yuliana, Asisten Daerah bid. Kesra
Ahmad Hadadi, para pimpinan MUI, Pesantren, dan Ormas se- Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar