Mitrapolisi/
KAB. SUKABUMI - Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan (Aher) kembali mengingatkan kita tentang kewajiban
terhadap kitab suci Al Quran. Ada banyak kewajiban yang harus kita lakukan
untuk menghadirkan Al Quran dalam kehidupan nyata.
Aher mengungkapkan hal tersebut
dalam acara Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXV Tingkat Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018 di Alun-Alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu
malam (14/4/18).
MTQ diharapkan tidak hanya
menjadi ajang kompetisi untuk memilih yang terbaik. Lebih jauh lagi, Aher
mengajak umat Islam agar lebih memuliakan, mengagungkan, dan membumikan Al Quran
di bumi Jawa Barat.
"Mari kita hadirkan
sejumlah kewajiban kita terhadap Al Quran ini," ajak Aher dalam
sambutannya.
Kewajiban pertama, dan yang
utama adalah kita mengimani seluruh Ayat Al Quran yang turun kepada Nabi
Muhammad SAW. "Pilihan kita di hadapan Quran hanya dua, beriman atau tidak
beriman. Kita harus mengimani seluruhnya, tidak bisa kita meninggalkan satu
ayat pun dari Al Quran untuk kita ragukan dan tidak kita yakini," jelas
Aher.
"Saya mengajak seluruh
masyarakat Jawa Barat, mari kita imani Al Quran seluruhnya, sepenuhnya, yakin
seyakin-yakinnya bahwa Al Quran adalah benar dari Allah SWT," tambahnya.
Kewajiban kedua, terhadap Al
Quran kita harus membaca, men-tadzaburi, dan melaksanakannya dengan baik.
Membaca Al Quran adalah ibadah kita kepada Allah. Kata Aher, tidak ada bacaan
yang hanya dengan membacanya saja mengandung ibadah dan pahala kepada Allah,
kecuali membaca Al Quran.
"Kewajiban kita terhadap Al
Quran yang lain adalah, mari kita laksanakan Al Quran dengan baik dalam
kehidupan kita, dan kita yakini dengan baik," ajak Aher.
Sementara itu, Kepala Kantor
Wilayah (Kanwil) Provinsi Jawa Barat Kementerian Agama, A Buchori mengatakan,
bahwa Al Quran adalah sumber utama ajaran Islam sesungguhnya, yaitu ajaran
Rahmatan Lil'alamin.
"Secara substantif kegiatan
ini (MTQ) semakin memperkuat keyakinan kita bahwa Al Quran adalah sumber utama
untuk merujuk ajaran Islam sesungguhnya. Sebagai ajaran yang rahmatan
lil'alamin, untuk menuju peradaban Indonesia yang wasatiyah," seru Buchori
dalam sambutannya.
Hal lain, Buchori menilai MTQ
menjadi syiar dalam mengaktualisasikan ajaran dan nilai yang terkandung dalam
Al Quran. Secara kultural MTQ juga menjadi ajang silaturahim antara ulama,
santri, dan masyarakat.
"Oleh karena itu, peran dan
kebijakan Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Daerah dalam membangun dan
mengelola, juga mengembangkannya melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran
(LPTQ) menjadi strategis dalam upaya membangun, menjaga keberagaman di
masyarakat," papar Buchori.
Ada 12 cabang dan 23 golongan
yang dipertandingkan pada MTQ XXXV Jabar. Venue tersebar di 12 lokasi di
Palabuhanratu, yaitu:
1. Alun-Alun Palabuhanratu:
Panggung Utama,
2. Komplek Pendopo
Palabuhanratu: Panggung kehormatan dan tempat singgah VIP,
3. Aula Kantor Setda Kabupaten
Sukabumi: MHQ 10 juz dan 20 juz,
4. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah: MTQ Anak dan Murotal,
5. Aula Atas Gedung DPRD
Kabupaten Sukabumi: MHQ 30 juz dan Tafsir Bahasa Inggris,
6. SMK Jamiyyatul Aulad:
Musabaqah Makalah Al Quran (MMQ),
7. MAN 2 Sukabumi: Tilawah
Remaja dan Canet,
8. SMAN 1 Palabuhanratu: MHQ 1
juz dan Tilawah, 5 juz dan Tilawah,
9. Gor Palabuhanratu (Venue
Tinju): Kaligrafi,
10. Gor Palabuhanratu (Venue
Futsal): MFQ,
11. Aula Hotel Augusta
Palabuhanratu: MTQ Qiroat Sabah Murattal Dewasa dan Remaja, dan
12. Aula Hotel Cleopatra:
Musabaqah Syahril Quran.
Jumlah peserta MTQ yang kali
mengambil Tema: "Membentuk Generasi Qurani yang Religius dan Mandiri"
ini, sebanyak 1.057 orang berasal dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Mereka
didukung 657 official utusan dari seluruh Jawa Barat.
Acara pembukaan MTQ XXXV Tingkat
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 berlangsung meriah dan dipadati ribuan warga.
Selain Tarian Kolosal Gelanggang Qurani di Sukabumi, musisi Sunda, Doel Sumbang
juga turut menyempurnakan kemeriahan tersebut.
Dampak MTQ Terhadap Ekonomi
Palabuhanratu
Masyarakat Palabuhanratu di
Kabupaten Sukabumi menyambut antusias gelaran MTQ Jabar yang digelar 14-20
April 2018. Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku, gelaran MTQ ini memberikan
dampak positif terhadap geliat ekonomi di Palabuhanratu sebagai tuan rumah.
Tidak hanya penginapan atau
hotel saja yang penuh, namun banyak rumah warga juga yang disewa para peserta
MTQ. Industri kuliner atau jajanan juga berdenyut dimana-mana.
Bahkan, menurut Marwan anggaran
yang dikeluarkan untuk MTQ ini tidak sebanding dengan nilai ekonomi yang
diperoleh masyarakat di Kabupaten Sukabumi.
"Dampak dari keberadaan
teman-teman se-Jawa Barat hadir di Palabuhanratu -- kita kalkulasikan saja,
bahwa anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak sebanding tentunya dengan nilai ekonomis
yang didapatkan masyarakat Palabuhanratu dan tentunya masyarakat di kecamatan
yang dikunjungi para kafilah nantinya," pungkas Marwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar