Selasa, 30 Juli 2019

Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu Dibuka Kembali pada 1 Agustus 2019

Mitrapolisi.co.id/

KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu akan dibuka kembali untuk umum pada Kamis (1/8/19). Hal tersebut diputuskan setelah mendapat jaminan keamanan dan keselamatan bagi pengunjung. 


"Hari Kamis pagi TWA Gunung Tangkuban Perahu sudah bisa dibuka untuk umum," ucapnya usai menggelar rapat koordinasi dengan pihak pengelola, perwakilan PVMBG, BPBD, Bupati Subang, Kepolisian, TNI, dan ASITA, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/7/19).



Menurut RK –sapaan Ridwan Kamil--, pengelola siap memperbaiki sistem evakuasi, seperti rute evakuasi yang dipasang maupun papan informasi lengkap dan menyebar. Dia pun memberi tenggat waktu kepada pengelola untuk menuntaskan hal tersebut sampai Rabu (31/7).



"Bisa dibuka dengan syarat perbaikan-perbaikan antara lain rute-rute evakuasi lewat poster atau papan informasi harus dibuat dan selesai besok lalu diperlihatkan ke saya, sehingga pengunjung bisa tahu kemana harus bergerak bila ada kejadian serupa," katanya.



RK juga meminta kepada pengelola untuk membuat grup komunikasi via smartphone guna memperlancar komunikasi. Grup tersebut terdiri dari anggota berbagai pihak yang berada di radius 5 kilometer dari TWA Gunung Tangkuban Perahu. 



"Lalu harus ada WA grup antara pengelola dengan Muspida dan Kepala Desa di radius 5 kilometer sehingga kalau ada kejadian lagi jangan seperti kemarin banyak yang tidak tahu malah tahunya dari viralisasi di Medsos," ucapnya.



RK mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan TWA Gunung Tangkuban Perahu tidak hanya disebabkan oleh erupsi, tetapi juga faktor lain seperti harga tiket masuk yang terlalu mahal, khususnya untuk turis mancanegara yang mencapai Rp300 ribu. 



Maka itu RK meminta pihak pengelola segera membahas harga tiket masuk dengan Bupati Subang dan Bupati Bandung Barat.



"Komunikasi dengan Bupati Subang dan Bupati KBB harus dilakukan lebih intensif oleh pengelola dan dinas pariwisata karena jumlah pengunjung tidak maksimal yang disebabkan tiketnya terlalu mahal khususnya harga tiket untuk turis mancanegara yang dipatok Rp300 ribu," ucapnya.



Untuk meningkatkan jumlah wisatawan, RK berjanji akan menata sejumlah titik TWA Gunung Tangkuban Perahu agar lebih menarik dan indah. "Engga mahal kok cuma butuh imajinasi saja, nanti saya akan bantu," tutupnya (arm)

Wagub Jabar: Dukung Anak Usia Sekolah Raih Pendidikan

Mitrapolisi.co.id/

KOTA BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta agar tidak ada pihak yang mengganggu anak usia sekolah untuk mendapat pendidikan. Anak usia sekolah wajib bersekolah untuk masa depannya.


Demikian dikatakan Uu saat ditemui usai acara launching trailer film pendidikan berjudul ‘Anak Batas’ di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Selasa (30/7/19).



“Yang namanya pendidikan ini penting. Tidak ada lagi yang penting untuk masa depan anak kita kecuali dengan pendidikan,” katanya.



“Makanya jangan ada gangguan buat anak di saat usia 17 atau 18 tahun ke bawah alias usia produktif sekolah, harus sekolah untuk mencari ilmu,” tambahnya.



Film ‘Anak Batas’ didasarkan pada kisah nyata. Ceritanya tentang seorang anak perempuan usia sekolah yang tidak bisa bersekolah karena keterbatasan ekonomi, sehingga dia harus membantu neneknya membuat gula merah dan menjualnya.



Film ini dibintangi langsung oleh Uu yang berperan sebagai guru. Dikisahkan bahwa guru ini berjuang keras agar anak perempuan tersebut bisa bersekolah. Selain itu, ada pula aktris senior Alicia Djohar dan Yati Surachman.



Uu pun berharap film ini bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat. “Harapan kami film ini tidak hanya ramai ditonton, tetapi menjadikan pendidikan, jadi suri tauladan, menjadi ibroh kepada masyarakat bahwa pendidikan itu penting,” ucapnya.



Sutradara film 'Anak Batas' Bangun Cahyono menuturkan, produksi film ‘Anak Batas’ merupakan hal yang patut untuk disyukuri. 



“Saya mau mengajak bahwa produksi film ‘Anak Batas’ ini -- ayo kita sadari bahwa ini adalah rezeki dari Allah SWT. Mari kita sikapi dengan santun bersyukur, karena rezeki juga adalah sebuah ujian,” tutur Cahyono.



Cahyono mengaku bahwa awal mula film ini dibuat karena ada keinginan dari sebuah sanggar non-komersil yang ingin membuat film pendidikan. “Awalnya dari sebuah sanggar non-komersil, yang punya keinginan buat film pendidikan,” ujarnya.



Sementara itu, aktris kawakan Yati Surachman mengaku bahagia dan bangga bisa terlibat dalam film ‘Anak Batas’. Yati berharap aktingnya di film tersebut bisa menjadi karyanya yang mendidik masyarakat.



“Saya berharap – harimau mati meninggalkan belangnya. Saya sudah tua, saya ingin saya mati meninggalkan karya, apalagi (karya) yang mendidik,” tutupnya.(arm)

Ridwan Kamil Pastikan Penyelenggaraan Pemerintahan Jabar Tidak Terganggu

Mitrapolisi.co.id/

KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan penyelenggaraan pemerintahan Jawa Barat (Jabar) tidak terganggu setelah penetapan status hukum Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Iwa Karniwa. RK –sapaan Ridwan Kamil—pun menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. 


"Kami pastikan penyelenggaraan pemerintahan tidak terganggu, semua urusan terkait rapat anggaran dan lainnya tetap lancar karena birokrasi di pemerintah kami punya sistem yang sudah diantisipasi," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/7/19).



Menurut RK, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, yang menyarankan Iwa fokus menjalani proses hukum. Iwa sendiri berinisiatif mengambil cuti besar setelah menerima surat penetapan dari KPK. 



Maka itu, RK menunjuk Asisten I Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar, Daud Ahmad, sebagai Plh Sekda Jabar per 30 Juli 2019. 



"Saya bertemu langsung tadi malam dengan Pak Iwa intinya beliau memahami bahwa per hari ini posisi sebagai Sekda akan diatur sedemikian rupa agar pembangunan tetap berjalan, sehingga Pak Iwa berkonsentrasi penuh untuk kasusnya," katanya.



Dalam kesempatan yang sama, RK mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemdaprov Jabar untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas sebagai pelayan publik. 



"Kami imbau agar Kepala Daerah di tingkat dua terus memperbaiki semangat clean government, integritas, dan profesional termasuk pada ASN untuk fokus kerja. Mudah-mudahan Jabar akan jauh lebih baik," ucapnya.



RK menyatakan bahwa Pemdaprov Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan clean and good governance dan reformasi birokrasi, seperti menggagas e-Budgeting, e-Planing, penilaian peer review untuk kepegawaian, dan sistem online yang terintegrasi untuk penganggaran.



“Kami berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan di masa lalu termasuk dalam pemberantasan KKN dan clean government," katanya. . ( arm)

FPD 2019: Gubernur Jawa Barat Imbau Kepala Daerah untuk Evaluasi RPJMD

Mitrapolisi.co.id

KOTA BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Forum Pembangunan Daerah (FPD) 2019 penting sebagai momentum evaluasi, terutama mengevaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana kerja strategis di setiap kabupaten/kota.

Pasalnya, meski pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat sudah lebih baik dari angka pertumbuhan ekonomi nasional, pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan di Jawa Barat masih perlu ditingkatkan.

Pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan sendiri termasuk satu dari tiga pilar Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI). Dilansir Bappenas, Jawa Barat dengan IPEI 5,93 menempati urutan ke-12 dari 34 provinsi, lebih rendah ketimbang Sumatera Barat hingga Jawa Tengah.

"Kami mendapat catatan bahwa pertumbuhan ekonomi Jabar sangat baik yakni 5,6 persen, tapi indeks ekonomi inklusif masih kurang," kata Ridwan Kamil saat memberikan paparan di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (30/7/19).

"Artinya, evaluasi bahwa ekonomi yang ngebut ini jangan hanya dinikmati oleh mereka yang punya akses dan opportunity yang mudah, misal menengah ke atas atau berpendidikan. Sementara yang menengah ke bawah dan daerah kurang infrastruktur, kurang (menikmati)," tambahnya.

Dalam FPD dengan tema 'Pembangunan Ekonomi Inklusif untuk Penurunan Kemiskinan yang Berkelanjutan di Jawa Barat' kerja sama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan SMERU Research Institute itu, Ridwan Kamil (RK) bertekad meningkatkan ekonomi inklusif Jawa Barat salah satunya lewat sektor pariwisata.

Lewat industri pariwisata dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar), RK mengatakan akan muncul efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian setiap daerah sehingga bisa mewujudkan ekonomi inklusif di Tanah Pasundan.

"Kalau saya boleh tawarkan, identitas Jabar cenderung pariwisata. Multiplier effect-nya inklusif, dari tukang parkir, warung ke restoran, hotel kecil atau homestay naik sedikit ada hotel besar. Saya titip, Jabar ini alamnya indah, saya perintahkan Disparbud bikin 10 lokasi unggulan tiap daerah. 27 kali 10, ada 270 potensi daerah wisata," tutur RK.

Sementara untuk mengentaskan kemiskinan, RK berujar Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar memiliki berbagai program di antaranya lewat Kredit Mesra (Masjid Sejahtera), OVOC (One Village One Company), OPOP (One Pesantren One Product), hingga Desa Digital.

Program-program mikro tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan demi mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, stabilitas makro ekonomi, serta mengembangkan infrastruktur di wilayah tertinggal.

"Kami bertekad ekonomi inklusif harus berhasil, jadi mesin pembangunan cepat, juga merangkul semua yang terlibat. Kalau hanya cepat tapi dikuasai kelompok, saya kira itu bukan ekonomi Pancasila juga. Karena ekonomi inklusif ini penerjemahan Sila Kelima yakni Keadilan Sosial bagi Rakyat Indonesia," kata RK.

"Hasil dari acara ini, kami akan evaluasi RPJMD, rencana kerja strategis, dan lain-lain. Pelajari rapor masing-masing di daerah, introspeksi untuk jadi program. Kami, provinsi, (tugasnya) akan evaluasi APBD agar tujuan akhir berhasil," ujarnya mengakhiri. ( arm)

Pemdaprov Jabar Jadi Benchmark Diklat RRI

Mitrapolisi.co.id/

KOTA BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Broadcasting Management Angkatan VII Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Radio Republik Indonesia (RRI) 2019 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/7/19).


Uu pun berharap ada kerja sama yang lebih erat antara RRI dengan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar), khususnya soal publikasi program-program pembangunan Pemdaprov Jabar. 



“Saya ingin kebaikan pemerintah tolong sampaikan kepada masyarakat. Kalau kebijakan itu baik atau maslahat sampaikan ke masyarakat. Jangan sampai, ada ungkapan dari masyarakat --naon atuh gawena pemerintah?”, katanya. 



“Kami (Pemdaprov Jabar) ingin ada mitra kerja sama, mungkin seminggu sekali ada (program) ‘Bewara Jawa Barat’ atau hal lain (di RRI),” tambahnya.



Kepala Puslitbang Diklat RRI Eddy Sukmana mengatakan Jabar dikenal sebagai provinsi yang memiliki banyak prestasi dan penghargaan. Maka itu, kata dia, RRI tertarik untuk belajar terkait pengelolaan manajemen Pemdaprov Jabar, yang kemudian diharapkan dapat diterapkan RRI se-Indonesia.



“Jawa Barat terkenal dengan provinsi yang banyak penghargaan, prestasi. Jadi kami tertarik ingin belajar banyak mengenai pengelolaan apapun, khsusnya pengelolaan manajemen di Jawa Barat ini supaya bisa diterapkan oleh teman-teman Diklat (RRI) di daerah masing-masing,” katanya.



“Jadi, benchmarking kita (RRI) di sini (Pemdaprov Jabar). Karena di sini kan terkenal banyak prestasi. Nah, kami ingin belajar,” ucap dia menambahkan.



Menurut Eddy, ada 23 peserta yang berasal dari Sabang-Merauke dalam diklat ini. Mereka adalah para kepala RRI yang sudah aktif dan para calon kepala RRI.



Turut hadir Asisten Daerah Bidang Administrai Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat (Setdaprov Jabar) Dudi Sudrajat, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Stedaprov Jabar Hermansyah, dan Kepala Biro Umum Setdaprov Jabar Iip Hidajat.(arm)

Senin, 29 Juli 2019

Gubernur Jabar Imbau Wisatawan Tak Perlu Khawatir Soal Kondisi Gunung Tangkuban Parahu

Mitrapolisi.co.id/



KAB. BANDUNG BARAT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau langsung kondisi terkini Gunung Tangkuban Parahu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/7/19). Menurut hasil pemantauan, kondisi gunung sudah aman untuk dikunjungi wisatawan.
Namun, Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- mengatakan bahwa meskipun aman untuk dikunjungi, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu belum bisa dibuka untuk umum.
Pasalnya, masih perlu dilakukan pembenahan sarana dan prasarana yang ada seperti proses pembersihan abu sisa erupsi.
"Kondisi (Gunung Tangkuban Parahu) hari ini sudah normal dan saya kira kalau melihat laporan kewaspadaan harus tetap dijaga," kata Emil.
"Tapi saya kira pengunjung sudah boleh datang dengan kesiapsiagaan dari pengelola, yang namanya proses evakuasi, jika terjadi hal-hal yang serupa lagi (erupsi)," tambahnya.
Emil pun mengimbau masyarakat tak perlu khawatir untuk berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu. Dia berujar pihaknya segera berkoordinasi untuk menentukan kapan Gunung Tangkuban Parahu dibuka untuk umum, serta membahas hal lain terkait prosedur evakuasi dan lain sebagainya.
"Intinya wisatawan jangan khawatir, silakan datang. Pariwisata Jawa Barat aman terkendali, selalu kita koordinasikan kewaspadaan juga," ujar Emil menegaskan.
Adapun, Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada Jumat sore (27/7/19). Namun, erupsi yang terjadi bersifat lokal. Berdasarkan laporan, lanjut Emil, erupsi yang terjadi pekan kemarin sesuai dengan pola erupsi yang pernah terjadi sebelumnya pada 2013.
"Erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu itu bukan erupsi magma, tapi erupsi uap air atau freatik. Erupsi ini sifatnya lokal, jadi tidak menyebar karena hanya uap di atasnya dan menyusutnya juga cepat. Makanya ketika terrjadi erupsi kemarin (27/7) tidak terlalu lama sudah normal lagi," tutur Emil.
Sementara terkait prosedur evakuasi, Emil juga meminta agar SOP diperbaiki, di antaranya terkait posisi parkir mobil yang harus menghadap ke jalan. Selain itu, jumlah mobil yang bisa parkir disesuaikan dengan lahan parkir yang tersedia.
"Prosedur evakuasi saya minta SOP-nya dilengkapi, salah atunya posisi parkir yang harus menghadap ke jalan (mulut mobilnya), supaya bisa langsung (evakuasi) kalau ada kejadian (seperti erupsi)," tutupnya.
Gunung Tangkuban Parahu sendiri terletak di dua administratif pemerintahan, yakni Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat. Berada di posisi 2.084 diatas permukaan laut (dpl), berdasarkan sejarah aktifitasnya gunung ini mempunyai periode letusan 2-50 tahun.(arm)

Pemdaprov Jabar Serius Cegah Informasi Negatif dan Hoaks

Mitrapolisi.co.id/


KOTA BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya dan berinovasi dalam mengelola informasi. Tujuannya, supaya masyarakat mendapatkan informasi yang baik dan akurat. Salah tiga langkahnya dengan membentuk Jabar Saber Hoaks, sosial media Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Sapa Warga.


“Semata-mata memastikan informasi yang bergerak di masyarakat yang baik dan akurat,” ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat ditemui usai acara pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) ke-9 Komisi Informasi se-Indonesia di Hotel Courtyard Marriot, Kota Bandung, Senin (29/7/19).


RK –demikian Ridwan Kamil disapa—mengatakan, informasi adalah hal krusial untuk masa depan bangsa. Apalagi, di era digital, arus informasi mengalir begitu deras yang berdampak banjirnya informasi negatif atau informasi bohong. 


“Menuju transparansinya (informasi) Insyaallah dengan adanya Komisi Informasi Pusat. Tapi, mengelola informasi yang negatif itu yang menjadi tantangan bersama,” ucapnya. 


Plt. Sekretaris Komisi Informasi Pusat (KIP) Bambang Sigit Nugroho menjelaskan, Rakernis bertujuan untuk memperkuat koordinasi secara nasional dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenang sekaligus penguatan implementasi keterbukaan informasi publik.


“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja kontribusi nyata Komisi Informasi bagi pelaksanaan keterbukaan informasi publik,” katanya.


“Dan melalui Rakernis ini diharapkan para komisioner komisi informasi bisa saling bertukar pendapat untuk merumuskan hal-hal yang bisa memberikan kontribusi dalam penguatan keterbukaan informasi publik,” tambahnya.


Rakernis KIP tahun ini bertemakan "Optimalisasi Keterbukaan Informasi Mewujudkan Indonesia Berdaya Saing Global”. Maknanya, dengan implementasi keterbukaan informasi publik secara massif, diharapkan bangsa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain.


Peserta Rakernis sendiri adalah para komisioner dari komisi informasi provinsi sebanyak 60 orang dan komisioner komisi informasi dari 12 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia. Rakernis digelar pada 29-31 Juli 2019.(arm)

Mojang Jajaka, Agen Penggerak Ekonomi Kreatif Jabar

Mitrapolisi.co.id/

KAB. BANDUNG BARAT -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan untuk menjadikan potensi wisata Jawa Barat bernilai ekonomi, diperlukan pemberdayaan generasi muda yang mampu menghidupkan ekonomi kreatif di bidang pariwisata, salah satunya lewat Mojang Jajaka Jawa Barat.

"Jawa Barat memiliki potensi budaya yang besar, meliputi 1.309 situs dan objek budaya, 1.000 jenis makanan dan minuman tradisional, 990 bukti fisik sejarah, 169 prasasti dan 500 pakaian adat," kata Iwa saat membuka Pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat Tahun 2019 di Mason Pune Hotel Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (28/7/2019).

"Untuk itu, diperlukan generasi muda yang kreatif dalam melestarikan budaya tersebut, sehingga menjadikan budaya ini bernilai ekonomis," imbuhnya.

Target tersebut, kata Iwa, sejalan dengan visi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat tahun 2019-2023, yaitu mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi.

Selain itu, Iwa berujar dalam lima tahun kedepan, Pemdaprov Jabar menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dalam kebijakan pembangunannya.

Melalui ekonomi kreatif pun, Iwa berharap Mojang Jajaka bisa merepresentasikan generasi muda Jawa Barat yang memiliki semangat dalam mewujudkan Jabar Juara Pariwisata di Indonesia.

"Saya mengharapkan para peserta calon Mojang Jajaka harus memiliki semangat, percaya diri sebagai generasi muda unggul dan memiliki jiwa juara dalam membangun ekonomi kreatif, sekaligus dapat menjadi duta pariwisata Provinsi Jawa Barat, untuk mewujudkan Jabar sebagai juara pariwisata di Indonesia," tutur Iwa.

Sementara menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, sebelum pelaksanaan acara puncak pemilihan Mojang Jajaka, para calon finalis diarak menggunakan moge (motor gede) dari halaman kantor Disparbud Jabar menuju Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.

Selain diarak, seluruh peserta juga melakukan kunjungan wisata ke Situ Bagendit dan Kampung Naga sebagai contoh langkah pengenalan potensi wisata yang ada.

"Mojang Jajaka akan menjadi duta dan diharapkan bisa menjadi market sounding investasi di bidang pariwisata, sehingga perlu memahami perihal pariwisata," kata Dedi.


Berikut daftar pemenang Pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat 2019:

Juara
Jajaka Pinilih: M. Fernanda Gunawan (Kabupaten Bogor)
Mojang Pinilih: Rizka Nur Handayani (Kota Bogor)
Jajaka Wakil I: Akhrom Rozaqul Hasan (Kabupaten Bandung)
Mojang Wakil I: Reva Salsadillan (Kabupaten Pangandaran)
Jajaka Wakil II: Krisna Meidiyantoro (Kota Depok)
Mojang Wakil II: Tanti Nur (Kabupaten Bogor)

Harapan
Jajaka Harapan I: Aji Sukma Kurniawan (Kabupaten Ciamis)
Mojang Harapan I: Christy Raina (Kabupaten Bekasi)
Jajaka Harapan II: Giri Aji Ramadhan (Kabupaten Bandung Barat)
Mojaka Harapan II: Wida Awaliya (Kabupaten Purwakarta)
Jajaka Harapan III: Zulfikar Alamsyah (Kabupaten Cianjur)
Mojang Harapan III: Nina Sari Sudarna (Kabupaten Sumedang)

Atribut
Jajaka Parigel (Berbakat): Ridwan Nugraha (Kabupaten Pangandaran)
Mojang Parigel (Berbakat): Nadila Dirgantari (Kabupaten Majalengka)
Jajaka Mimitran (Persahabatan): Tri Moekti Kuncoro (Kota Cimahi)
Mojang Mimitran (Persahabatan): Githa Lucenthia (Kota Bekasi)
Jajaka Kameumeut (Favorit vote via Instagram): Amarulloh Zaky Abdillah (Kota Cirebon)
Mojang Kameumeut (Favorit vote via Instagram): Nenden Yayu Destiana (Kabupaten Bandung)
Jajaka Kewes (Fotogenik): Gian Maheswara (Kota Bandung)
Mojang Gandes (Fotogenik): Nadia Salsabila (Kota Sukabumi).(arm)

Sistem Pengupahan di Jawa Barat Akan Berstandar Internasional

Mitrapolisi.co.id/

KOTA BANDUNG -- Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat menggelar pertemuan dengan organisasi buruh PBB yaitu International Labour Organization (ILO) untuk membahas sistem pengupahan di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin langsung pertemuan yang dihadiri oleh kepala daerah dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dari 27 kabupaten/kota di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/7/2019).

Dalam pertemuan tersebut, ILO mengusulkan agar sistem pengupahan buruh di Jawa Barat menggunakan standar internasional. Hal ini untuk meminimalisir perbedaan nilai upah di tiap daerah, berkeadilan, dan membuat buruh lebih sejahtera, termasuk juga menjaga para investor agar tidak pindah ke luar Jawa Barat.

"Hasil dari pertemuan ini kami akan buat sistem pengupahan yang lebih baik dan berkeadilan sesuai standar internasional sehingga bisa menjaga kualitas ekonomi Jabar, buruhnya sejahtera, investor juga tidak ada yang pergi keluar Jabar," kata Ridwan Kamil.

Emil --begitu Ridwan Kamil akrab disapa-- mengatakan saat ini ada 140 investor yang tutup dan pindah ke luar Jabar. "Hampir semua alasannya itu karena upah yang tinggi," imbuhnya.

Menurut Emil, sistem pengupahan yang bersifat desentralisasi (kebijakan diserahkan kepada masing-masing kepala daerah kabupaten/kota) turut memengaruhi perbedaan nilai upah. Contoh perbedaan yang signifikan yaitu UMK Pangandaran (Rp 1,6 juta) dan Karawang (Rp 4,2 juta).

"Sistem pengupahan kita 'kan desentralisasi, diserahkan kepada kepala daerah tingkat dua, ini juga disoroti ILO karena membuat subjektifitas perbedaan pengupahan nilainya terlalu jauh," ucap Emil.

Berikutnya, teknis sistem pengupahan berstandar internasional bakal dibahas ILO bersama para Kepala Dinas Tenaga Kerja se-Jabar. Dalam pertemuan ini, Emil pun berharap jenis industri setiap daerah di Jabar akan diseragamkan menjadi satu jenis usaha.

"Misalkan di Jabar khusus industri manufaktur, di Jateng (Jawa Tengah) tekstil, sehingga jelas tiap daerah jenis industrinya apa, karena keberagaman industri dalam satu daerah juga menjadi penyebab keberagaman upah," ujar Emil mengakhiri.(arm)


Minggu, 28 Juli 2019

Pocari Sweat Run Bandung 2019: Mengenal Budaya Jawa Barat sambil Berlari

Mitrapolisi.co.id

KOTA BANDUNG -- Untuk ketiga kalinya, event lari terbesar di Kota Bandung yakni Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon kembali digelar pada Minggu (28/7/2019). Sebanyak 10 ribu pelari bakal meramaikan event yang tahun ini bertemakan 'The Pride of West Java Sport Tourism'.

Pocari Sweat Run Bandung 2019 bakal dimulai dari Gedung Sate dan melewati berbagai lanskap kota di Jalan Asia Afrika, Jalan Merdeka, Jalan Braga, hingga Jalan R.E. Martadinata (Riau).

Terdapat empat kategori lari yakni 5K, 10K, Half Marathon (21K), dan Full Marathon (42K). Mengutamakan safe running sama seperti event sebelumnya, Pocari Sweat pun bakal menyediakan hydration poin di sejumlah titik setiap 1,5-2,5 km.

Keistimewaan dari Pocari Sweat Run Bandung 2019 adalah konsep kebudayaan yang diusung Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Humas dan Keprotokolan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. 

Nantinya, terdapat pertunjukan tradisional di lima titik yang dilewati rute yakni perempatan Cilaki, Jalan Asia Afrika (Hotel Savoy Homann), Jalan Braga, Jalan Merdeka (SDN Banjarsari), dan Jalan Riau (Hotel De Paviljoen).

Masyarakat dapat turut juga menikmati alunan kendang penca dan perkusi yang melibatkan sejumlah pelaku seni di Kota Bandung, di antaranya dari Sanggar New Village Tatalu yang tampil di perempatan Cilaki hingga penampilan Padepokan Ranggon Cijagra di Braga.

"Jadi peserta tak hanya berlari, tapi menikmati sajian budaya yang menarik. Ada spot hiburan di pinggir jalan, tujuannya untuk memberikan semangat kepada para pelari sekaligus memperkenalkan kebudayaan Jawa Barat, salah satunya rampak kendang," ujar Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Hermansyah.

Para pelari Pocari Sweat Run Bandung 2019 juga dimanjakan lewat fasilitas toilet bekerja sama dengan hotel di sepanjang rute. Terdapat shuttle angkutan umum untuk menekan jumlah peserta yang membawa kendaraan bermotor, juga untuk memfasilitasi peserta yang menginap jauh dari Gedung Sate.

"Kalau 10 ribu peserta, memang tidak semua diangkut. Yang dekat (Gedung Sate) bisa berjalan kaki. Terkait rute lari, sudah kerja sama dengan pihak kepolisian jadi tidak perlu khawatir di jalur yang bersinggungan dengan kendaraan bermotor atau jalur padat," imbuh Hermansyah.

Ingin mencicipi jajanan khas Jawa Barat? Tersedia 10 ribu cilok bagi seluruh peserta Pocari Sweat Run Bandung 2019. Hermansyah pun yakin roda perekonomian khususnya di Kota Bandung berputar lebih cepat bersamaan event maraton tersebut.

"Dengan banyaknya peserta, kami harap orang tidak hanya sekadar datang mengikuti event maraton, tapi mereka di sini ada perputaran ekonomi, mereka akan belanja, makan, dan jalan-jalan," kata Hermansyah.

Hal senada diutarakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik Kurohman. Dedi berujar Pocari Sweat Run Bandung 2019 bisa memberdayakan sektor ekonomi di sekitar kawasan Gedung Sate.

"Poinnya untuk pemberdayaan ekonomi sekitar, hotel dan kafe penuh. Angkot juga diberdayakan untuk shuttle bagi pelari, jadi banyak yang diberdayakan tahun ini," kata Dedi.

"Intinya kami gembira dengan adanya event ini karena sport tourism tidak hanya berkaitan dengan pelari, tapi juga bermanfaat bagi UKM (Usaha Kecil Menegah)," imbuhnya. 

Lewat tema 'The Pride of West Java Sport Tourism' di Pocari Sweat Run Bandung kali ini, Dedi pun berharap konsep sport tourism khususnya lewat maraton bisa terus dikembangkan dalam rangka menumbuhkan daya saing untuk memperkuat citra pariwisata daerah.

"Karena di beberapa negara maju, ada enam yang menjadi World Marathon Majors (WMM) yakni di Tokyo marathon, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York marathon. Itu punya daya jual yang kuat dalam menumbuhkan pariwisata," tutur Dedi.

"Di Tokyo Marathon, 38 ribu orang dalam seminggu meningkatkan pertumbuhan wisata, karena tidak hanya pelari, pada akhirnya pelancong hadir dan toko berlomba-lomba beri diskon," katanya.

"Dan di Pocari Sweat Run Bandung 2019 ini paling mengejutkan (tiket) sold out dalam 40 menit. Memang Gedung Sate sebagai heritage menjadi daya tarik utama, selain itu apa pun di Bandung, termasuk kuliner, selalu menjadi magnet yang menarik orang terutama dari Jakarta. Bahkan masih banyak yang mau ikut meski sudah tutup, apalagi medalinya didesain langsung Pak Emil (Ridwan Kamil)," tutup Dedi.

Sebelum acara digelar pada Minggu (28/7), terdapat rangkaian acara bertajuk 'Culture Run' pada Sabtu (27/7) diikuti 200 orang yang menggunakan pakaian adat.

Peserta akan berlari dari Gedung Sate menuju Gedung Pakuan dan berikutnya diajak berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandros (Bandung Tour on The Bus) --bus tingkat yang menjadi atraksi turis di Kota Kembang.(arm)

Angka Kemiskinan Kabupaten Tasikmalaya Turun

Mitrapolisi.co.id/



KAB. TASIKMALAYA -- Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi berbagai pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya penurunan angka kemiskinan. Pada 2017, angka kemiskinan Kabupaten Tasikmalaya mencapai 183.350 jiwa atau 10,84%. Sedangkan, pada 2018, angka kemiskinan menjadi 172.410 jiwa atau 9,85%.


Menurut Uu, penurunan angka kemiskinan Kab. Tasikmalaya terjadi karena kesejahteraan masyarakat di tatar Sukapura meningkat. 


"Saya dapat laporan dari Pak Bupati (Tasikmalaya) bahwa angka kemiskinannya turun. Tentu ini bagus dan saya lihat saat ini semakin maju," ucapnya saat ditemui usai menghadiri rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Tasikmalaya dalam rangka peringatan hari jadi Kab. Tasikmalaya ke-387, Jumat (26/07/19).


Uu juga mengatakan, infrastruktur Kab. Tasikmalaya membaik, seperti kondisi jalan, jembatan, dan ketersediaan air irigasi. Selain itu, Kab. Tasikmalaya juga telah menjadi Kota Layak Anak. Predikat tersebut disematkan oleh Pemerintah Pusat. 


"Terus tingkatkan terutama bidang pendidikannya, kesehatan masyarakat dan pariwisata agar dimaksimalkan," katanya.


Meski demikian, Uu menyatakan bahwa masih banyak tantangan pembangunan yang akan dihadapi Pemerintah Kab. Tasikmalaya. Maka itu, dia berharap peringatan hari jadi Kab. Tasikmalaya menjadi momentum untuk terus meningkatkan kinerja, prestasi di berbagai bidang, dan menjaga persatuan. 


"Semoga jadi kabupaten terbaik di Jawa Barat," tutupnya.(arm)

Pembangunan Gerai IKEA di Jawa Barat Selesai Akhir Tahun 2020

Mitrapolisi.co.id/

SWEDIA – Perusahaan ritel asal Swedia, IKEA, akan membangun gerai baru di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat. Pembangunan sendiri ditargetkan selesai pada November 2020. 


Demikian diungkapkan Presiden Direkrut PR Hero Tbk Ingemar Patrik Lindvall saat menerima kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Stockholm, Swedia, Kamis (25/7/2019). “Kami menargetkan pembangunan selesai November 2020,” ucapnya. 


Menurut Manajer Pembelian dan Logistik IKEA area Asia Tenggara Kim Lindell, IKEA di Indonesia melibatkan sekira 39 ribu pekerja dan 12 supplier, mulai dari proses desain, produksi, sampai penjualan. 


Sementara itu, Emil –demikian Ridwan Kamil disapa—meminta IKEA berinvestasi di bidang perhotelan. "Saya akan minta mereka bangun hotel dengan interior semua produk IKEA. Kan bagus sekali itu," katanya.


Selain itu, Tim West Java Creative Craft yang sempat mengunjungi IKEA memperkenalkan berbagai produk kerajinan Jawa Barat. Dnegan harapan, kerajinan Jawa Barat dapat masuk gerai IKEA di Indonesia. Saat ini, ada beberapa produk Indonesia yang sudah masuk IKEA, seperti kursi rotan.


Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang ikut dalam rombongan menyatakan bahwa gerai IKEA yang baru akan dibangun di dekat Bale Pare Kota Baru Parahyangan dengan luas lahan sekira 5 hektare. 


Hengky pun berharap IKEA dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sekaligus mendukung working space Pemeritah Daerah setempat. 


“Kami berharap dengan adanya IKEA ini bisa menampung dan juga memprioritaskan tenaga kerja lokal sehingga menggerakkan perekonomian warga sekitar,” katanya.


“Tempatnya sih sudah ada. Tentunya akan sangat menarik apabila IKEA mau men-support interiornya. Saya ingin banyak working space di Bandung Barat yang bisa dimanfaatkan gratis oleh masyarakat,” lanjutnya.(hms)

Resmi Buka Kampung Indonesia di Swedia, Ridwan Kamil Paparkan Potensi Jawa Barat

Mitrapolisi.co.id/




SWEDIA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi membuka acara Kampung Indonesia di Kungstradgarden, Stockholm, Swedia, Jumat (26/7/2019). Penampilan angklung dari Saung Angklung Udjo menjadi pembuka acara yang digelar KBRI Stockholm tersebut. 


“Saya datang ke sini membawa 200 orang dari Indonesia, untuk menampilkan budaya, membawa buah-buahan tropis kami, dan semua kerajinan tangan dari kekayaan budaya kami,” ucapnya saat memberikan sambutan. 


Emil –demikian Ridwan Kamil disapa—mengatakan, bambu memiliki sejarah panjang di Indonesia. Selain menjadi bahan dasar sejumlah alat musik tradisional, bambu juga menjadi bahan dasar pembuatan beberapa infrastruktur, seperti jembatan. 


“Angklung ini adalah instrumen musik dari bambu. Karena dalam sejarah panjang Indonesia, kami membuat segalanya dari bambu, termasuk jembatan, rumah, peralatan makan, dan alat musik. Semoga Anda bisa menikmati (penampilan),” katanya. 


Pada kesempatan yang sama, Emil juga menjelaskan, sejumah potensi Indonesia, khususnya Jawa Barat. Mulai dari jumlah penduduk sampai pertumbuhan ekonomi. Dia pun berharap Indonesia-Swedia dapat menjalin kerja sama di berbagai sektor.


“Kami (Jawa Barat) punya 50 juta penduduk, lima kali lipat dari warga Swedia. Followers Instagram saya 10,7 juta orang, juga lebih banyak dari populasi Swedia. Kami (Indonesia) punya ekonomi yang kuat saat ini, kami tumbuh 5 persen, dan saat ini kami adalah ekonomi terbesar ke-13 di dunia menurut G20,” katanya.


“Dan dalam 30 tahun ke depan, jika kami memiliki kerja sama yang baik di ekonomi dengan Swedia, Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar keempat atau kelima di dunia,” lanjutnya.


Emil juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada KBRI Stockholm yang telah menyelenggarakan Kampung Indonesia. Dengan adanya Kampung Indonesia, kata dia, masyarakat Swedia jadi tahu kekayaan budaya Indonesia, khususnya Tanah Pasundan. 


"Saya ingin berterima kasih kepada Kedutaan Besar Indonesia di Stockholm yang membuat 'Kampung Indonesia' ini. Kami punya 17 ribu pulau, 400 bahasa, dan banyak variasi budaya mulai dari musik, tarian, dan pakaian,” tutupnya.(hms)

Pasca Penataan Rute BDO - KJT 86 Ribu Penumpang Terlayani Dari Bandara Kertajati

Mitrapolisi.co.id/



MAJALENGKA,- Pasca penataan rute dengan Bandara Husein Sastranegara (BDO) yang efektif dimulai sejak 30 Juni 2019, peningkatan jumlah penumpang secara siginifikan bisa dirasakan di Bandara Internasional Kertajati (KJT).  Setidaknya 86.166 penumpang yang terbang dan mendarat sudah terlayani dari bandara kebanggaan warga Jawa Barat ini.

Hasil evaluasi load factor (LF) atau keterisian penumpang sejak 30 Juni sampai 25 Juli 2019 menunjukan 86.166 penumpang terlayani oleh empat maskapai yakni Garuda Indonesia, Citilink, LionAir dan Air Asia.  "Dalam catatan kita sejak penataan rute yang dilakukan di dua bandara ini ada sekitar 86.166 penumpang yang melakukan pendaratan dan penerbangan. Kalau dihitung harian penumpang di sini antara 3.000 sampai 4.000 penumpang," kata Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih, di Majalengka, Jumat 26 Juli 2019.

Angka yang cukup menggembirakan menurut Singgih. Sebagai Bandara yang diproyeksikan bisa membagi beban penerbangan dengan Husein Sastranegara, Kertajati sudah mulai dibidik sebagai hub orang melakukan penerbangan ke beberapa wilayah di Indonesia.

Bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta ini sudah bisa menjangkau 12 daerah yakni Balikpapan, Lombok, Pontianak, Denpasar, Padang, Makassar, Medan, Banjarmasin, Batam, Palembang, Pekanbaru dan Surabaya. Rata-rata pergerakan pesawat sehari mencapai 30 untuk takeoff dan landing. Lion Air menjadi yang paling sibuk di Bandara Kertajati dengan melayani penerbangan ke (Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Denpasar, Batam, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Lombok, dan Pontianak), Disusul Citilink dengan rute ( Surabaya dan Pekanbaru), Selanjutnya AirAsia dengan rute (Denpasar dan Surabaya) dan terakhir Garuda Indonesia dengan satu penerbangan menuju Denpasar.

Singgih menambahkan, rute favorit masih didominasi untuk tujuan Denpasar. Rata-rata dari setiap maskapai yang membuka rute menuju Pulau Dewata menunjuk angka di atas 80 persen penumpang per flight-nya. Peningkatan terasa jika memasuki weekend yang bisa mencapai angka di atas 90 persen keterisian penumpang. Masyarakat juga mengandalkan rute Batam yang secara grafik keterisian penumpang tidak pernah di bawah angka 70 persen. Disusul Surabaya, Medan, dan Banjarmasin sebagai destinasi masyarakat ini.


Menurut Singgih Bandara Kertajati kini bukan dipilih masyarakat Jawa Barat saja. Sebagai Bandara yang ada di timur Jawa Barat, penggal dari masyarakat Jawa Tengah yang masuk dalam catchment area memilih Kertajati menjadi terminal keberangkatan. "Dalam beberapa survei terutama ketika Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) datang ke sini, ada beberapa warga Tegal, Brebes yang memilih Kertajati tempat keberangkatan," ujarnya.

Singgih sudah memprediksi utilitas ini karena dalam feasibility study (fs) , beberapa wilayah di Jawa Tengah masuk dalam pangsa pasar Bandara yang ada di Kabupaten Majalengka ini. Ada 15 juta masyarakat di Subang, Purwakarta, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan serta Tegal dan Brebes yang potensial memilih Kertajati sebagai tujuan penerbangan.

Untuk kemudian kini pangsa pasar Kota Bandung yang terus digenjot pasca adanya penataan rute BDO dan KJT. "Sekarang bagaimana kita terus memberi awwarness dan bersosialisasi di seluruh jangkauan masyarakat yang memiliki potensi untuk terbang ke berbagai daerah di nusantara, sambil kita terus melakukan penjajakan rute-rute internasional," imbuh Singgih.

Hampir satu bulan adanya penataan rute, PT BIJB dan PT Angkasa Pura II terus melakukan evaluasi terutama dalam hal konektivitas. Sambil menanti rampungnya Tol Cisumdawu yang akan menjadi aksebilitas utama menuju Kertajati kemudahan transportasi terus dibenahi. Layanan Damri gratis sampai saat ini terus diminati sebagai pilihan masyarakat yang ingin menuju Kertajati khususnya warga Bandung.

"Damri gratis ini masih berlangsung. Rencananya akan diperpanjang. Ini tentu bentuk kepedulian dan kebaikan pemerintah kepada Bandara Kertajati sebagai kompensasi dari pada belum selesainya Cisumdawu. Kita harapkan segala kemudahan untuk masyarakat ini diberikan," imbuh Singgih.

Selain Damri masyarakat juga diberikan pilihan lain karena PT BIJB merangkul 12 mitra moda transportasi jenis travel yang melayani sembilan daerah di Jawa Barat. Daerah tersebut yakni Bandung, Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, Purwakarta, Sumedang, Majalengka, Indramayu dan Karawang. "Diskon diberikan juga oleh travel-travel yang mengankut penumpang menuju Kertajati. Shuttle ini langsung mengantarkan penumpang ke terminal," jelasnya.

Perkuatan promosi juga sudah dilakukan  dimana PT BIJB bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar yang memastikan bahwa hotel siap memberikan diskon menginap hingga 40 persen bagi penumpang yang melakukan penerbangan melalui BIJB Kertajati, Majalengka.

Kepastian tertuang dalam MoU para pemilik hotel di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning).

"Sehingga berbagai upaya yang menarik orang terbang dan datang ke sini terus dilakukan. Penyempurnaan area komersil terus dilakukan. Tenant-tenant makanan, perbankan, mushala dan beberapa fasilitas publik terus kita tambah agar Bandara ini lengkap dari segi fasilitas juga," papar Singgih./HUMAS BIJB

Jumat, 26 Juli 2019

Angka Kemiskinan Kabupaten Tasikmalaya Turun

Mitrapolisi/

KAB. TASIKMALAYA -- Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi berbagai pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya penurunan angka kemiskinan. Pada 2017, angka kemiskinan Kabupaten Tasikmalaya mencapai 183.350 jiwa atau 10,84%. Sedangkan, pada 2018, angka kemiskinan menjadi 172.410 jiwa atau 9,85%.

Menurut Uu, penurunan angka kemiskinan Kab. Tasikmalaya terjadi karena kesejahteraan masyarakat di tatar Sukapura meningkat.

"Saya dapat laporan dari Pak Bupati (Tasikmalaya) bahwa angka kemiskinannya turun. Tentu ini bagus dan saya lihat saat ini semakin maju," ucapnya saat ditemui usai menghadiri rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Tasikmalaya dalam rangka peringatan hari jadi Kab. Tasikmalaya ke-387, Jumat (26/07/19).

Uu juga mengatakan, infrastruktur Kab. Tasikmalaya membaik, seperti kondisi jalan, jembatan, dan ketersediaan air irigasi. Selain itu, Kab. Tasikmalaya juga telah menjadi Kota Layak Anak. Predikat tersebut disematkan oleh Pemerintah Pusat.

"Terus tingkatkan terutama bidang pendidikannya, kesehatan masyarakat dan pariwisata agar dimaksimalkan," katanya.

Meski demikian, Uu menyatakan bahwa masih banyak tantangan pembangunan yang akan dihadapi Pemerintah Kab. Tasikmalaya. Maka itu, dia berharap peringatan hari jadi Kab. Tasikmalaya menjadi momentum untuk terus meningkatkan kinerja, prestasi di berbagai bidang, dan menjaga persatuan.

"Semoga jadi kabupaten terbaik di Jawa Barat," tutupnya.