Selasa, 23 Juli 2019

Uu Sebut O2SN sebagai Ajang Pembibitan Atlet untuk POPNAS

Miteapolisi.co.id/


KOTA BANDUNG -- Plh.Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA & SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Jl. Pajajaran No. 37, Kota Bandung, Senin (22/7/19).

Uu menilai, turnamen yang tahun 2019 diikuti 1.189 pelajar ini merupakan ajang positif untuk meningkatkan bakat dan minat para pelajar. Menurut Uu, kesuksesan seseorang tidak bisa hanya dilihat dari nilai akademik saja, tapi juga dari bidang lain seperti olahraga.

“Pembinaan peserta didik yang seutuhnya adalah pembinaan yang menumbuhkembangkan potensi kecerdasan peserta didik yang unik yang dilakukan melalui arena olahpikir, olahhati, olahrasa, dan olahraga,” kata Uu.

“Dan bisa saja tidak tertutup kemungkinan kesuksesan mereka (anak peserta didik) di masa depan bisa saja dari situ (bidang olahraga atau lainnya),” tambahnya.

Potensi atau talenta lain pelajar, lanjut Uu, perlu untuk terus digali dan dikembangkan. Hal itu penting demi meningkatkan kegiatan positif sehingga pelajar bisa terhindar dari hal-hal yang tidak baik, seperti narkoba, sex bebas, dan lain sebagainya.

“Biasanya anak-anak usia sekolah masuk kepada wilayah-wilayah yang tidak diharapkan oleh orang tua karena kurangnya kegiatan setelah sekolah. Akhirnya terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan (narkoba, sex bebas, dan lain sebagainya),” jelas Uu.

“Kalau ada kegiatan yang menyibukkan dirinya (pelajar), diantaranya adalah olahraga maka tidak akan masuk ke wilayah-wilayah seperti itu (narkoba, sex bebas, dan lain sebagainya),” tuturnya.

O2SN SMA & SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2019 sendiri berlangsung pada 22-25 Juli di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Peserta berjumlah 1.189 siswa dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, terdiri dari 432 peserta siswa SMA dan 437 peserta siswa SLB.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika menjelaskan ada lima cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan untuk tingkat SMA, yaitu: pencak silat, karate, atletik, bulu tangkis, dan renang.

Sementara untuk SLB ada sembilan cabor, yaitu: bulu tangkis putra jenjang SMPLB tuna rungu, bocce putri jenjang SDLB atau down syndrome, bocce putri jenjang SMPLB, bocce putri jenjang SMALB, lari putra 80 meter jenjang SDLB tuna grahita ringan, lari putra 100 meter jenjang SMALB, balap kursi roda putra jenjang SMPLB untuk tuna daksa, paraplegia, dan kelainan fungsi satu atau dua kaki, serta catur putra/putri jenjang SDLB sampai SMALB.

Untuk pembinaan olahraga, Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinis Jawa Barat sejak 2008 secara konsisten menyelenggarakan O2SN. Turnamen diselenggarakan untuk memfasilitasi tumbuhnya bakat, minat, dan prestasi siswa di bidang olahraga.

Hingga kini, O2SN telah berkembang baik bahkan dapat mendukung pembinaan olahraga prestasi. Hal ini dibuktikan salah satunya oleh para alumni O2SN Provinsi Jawa Barat yang berjaya di cabang pencak silat pada Asian Games 2018 lalu.

Untuk itu, Uu menyebut O2SN juga sebagai ajang pembibitan atlet Jawa Barat karena para juara di O2SN ini bakal mewakili Jabar di level berikutnya yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).

“Tentu ini (O2SN) juga pembibitan (atlet) kita untuk ke tingkat nasional, yaitu POPNAS dan ini sebagai (kompetisi) awalnya,” tutup Uu.(arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar