BANDUNG—Pemerintah
Provinsi Jawa Barat memastikan saham PT Bandarudara Internasional Jawa Barat
(PT BIJB) akan dimiliki ribuan pegawai negeri sipil (PNS) yang tergabung dalam
Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KPPS).
Gubernur
Jabar Ahmad Heryawan mengatakan setelah PT Angkasa Pura II dipastikan masuk
sebagai pemegang saham BUMD PT BIJB maka pemegang saham lain masih diperlukan
setelah mayoritas Pemprov menguasai 51%. “Dana akan mengucur lagi dari dana
Koperasi PNS,” katanya di Bandung, Selasa (13/2/2018).
Menurutnya
direncakan koperasi yang terbentuk sejak dua tahun lalu tersebut akan mengambil
porsi 2% saham PT BIJB senilai Rp50 miliar. Dana segar tersebut dinilai
Heryawan bisa membuat penuntasan sisi darat Bandara Kertajati makin cepat.
“Sebelumnya dana segar datang dari sindikasi perbankan syariah, lalu selain
koperasi juga akan dirilis reksa dana penyertaan terbatas [RDPT],” ujarnya.
Pembelian
saham PT BIJB oleh koperasi PNS menurutnya akan terus ditingkatkan hingga 5%
dengan dalam tiga tahun ke depan. Target ini dilihat dari besarnya omzet yang
dikelola KPPS sehingga angka Rp125 miliar dianggap memungkinkan. “Yang sekarang
setara 2%, tambahannya masih terbuka. Saya berharap sampai 5%,” tuturnya.
Pemprov
sendiri belum mendapat kepastian berapa besaran saham yang akan diambil oleh PT
AP II dan RDPT. Karena selain saham, AP II pun memiliki kewajiban menggelontorkan
dana untuk membangun sisa runway 500 meter guna melengkapi landasan pacu
Kertajati yang saat ini sudah 2500 meter.
“Sesuai
harapan Presiden, perpanjangan runway 500 meter lagi agar bandara Kertajati
bisa untuk penerbangan haji. Dan sesuai perjanjian ini akan dibangun AP II,”
paparnya.
Di
tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua KPPS
Jabar Iwa Karniwa mengatakan pembelian saham PT BIJB tersebut datang setelah
pihak PT BIJB mengajukan surat permohonan agar koperasi bisa menyertakan modal
di BUMD tersebut. “Atas dasar surat tersebut kami bahas di rapat pengurus,
selanjutnya kami menerima dengan melapor ke Gubernur,” tuturnya.
Iwa
mengatakan pihaknya sepakat menyertakan modal sebesar 2% dari total kebutuhan
PT BIJB sekitar Rp2,5 triliun atau setara dengan dana sebesar Rp50 miliar.
Pihaknya saat ini tinggal menunggu surat balasan dari direksi PT BIJB agar
mereka membahas rencana pembelian saham tersebut di RUPS. “Ini jadi dasar
direksi membalas surat KPPS,” ujarnya.
Langkah
menyetorkan modal ini dinilai Iwa menjadikan KPPS sebagai satu-satunya koperasi
di Indonesia yang pertama kali memiliki saham di bandara besar. Pihaknya
memutuskan untuk menggelontorkan dana karena ada keuntungan lain selain deviden
yang bisa didapat. “Apakah kita bisa berperan di hal-hal yang bisa dikuasai di
bandara seperti jasa cleaning service dan lain-lain,” katanya.
Memiliki
anggota 12.800 PNS Iwa merencanakan langkah koperasi ini demi target masuk
dalam 5 besar koperasi di Indonesia. Saat ini pihaknya memutarkan dana koperasi
hanya pada layanan simpan pinjam sekitar 1500 PNS yang menjadi nasabah.
“Penyetoran modal ini tidak akan mengganggu layanan buat anggota, karena KPPS
tak hanya konsumen tapi juga koperasi investasi,” tuturnya.
Pihak
KPPS menargetkan dalam waktu 3 tahun PT BIJB yang mengelola Bandara Kertajati
bersama AP II sudah bisa menangguk keuntungan. "Ini koperasi pertama di
Indonesia yang memiliki saham di pembangunan bandara," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar