Mitrapolisi/
BANDUNG - Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2016 kembali akan
digelar untuk kedua kalinya. Festival film independen ini untuk mendongkrak
karya dan kreativitas warga Jawa Barat. Diharapkan tahun depan festival ini
menjadi Event Nasional.
Judul atau Tema untuk tahun ini kebebasan menembus batas.
Kita ingin merangkul karya-karya kreatif dari warga Jawa Barat baik itu untuk
pemula dan profesional dan memberikan apresiasi kepada seluruh pelaku
film," ujar Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida
Hernida dalam konferensi pers di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate, Jalan
Diponegoro, Jumat (30/9/16).
Festival ini bersifat kompetiti dan apresiatif dengan
kriteria umum. Syarat dan ketentuan festival ini adalah bebas tahun produksi,
dan bisa mengirimkan sebanyak-banyaknya karya yang diciptakan dari hasil
pemikiran sendiri. "Boleh juga mengirimkan karya yang sudah pernah
mengikuti festival lain," lanjutnya.
Rangkaian FFJB telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2016
kemarin. Pendaftaran akan dibuka hingga tanggal 20 Oktober 2016, sekaligus
penyaringan karya FFJB dari para peserta.
Pemenang hasil karya dalam FFJB ini nanti akan
diikutsertakan dalam event festival film tingkat internasional.
Pada tahun lalu FFJB pertama kali dilaksanakan, responnya
cukup bagus. Terbukti sebanyak 354 judul film yang masuk ikut disertakan pada
FFJB 2015.
"Ternyata komunitas film indie di Jawa Barat cukup
potensial sebagai pergerakan film di Indonesia. FFJB terbuka untuk warga Jabar
yang merupakan pelajar atau mahasiswa, komunitas film, pembuat film, penggemar
film dan masyarakat umum," kata dia.
Kategori yang dilombakan dalam FFJB tahun ini ada enam
kategori yang terdiri dari Film terbaik, Music Video Terbaik, Sutradara
Terbaik, Cerita Terbaik, Kameramen Terbaik, dan Poster Film Terbaik," kata
dia.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar
menyambut baik pelaksanaan Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2016. Demiz begitu
sapaan akrabnya mengatakan FFJB harus menjadi indikator jika perfilman buatan
warga Jabar bisa menjadi salah satu karya yang terbaik.
"Harus mampu membuat Jawa Barat sebagai salah satu
industri film terbaik di Indonesia," kata Demiz saat ditemui di lokasi
yang sama.
Rangkaian FFJB telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2016
kemarin. Pendaftaran akan dibuka hingga tanggal 20 Oktober 2016, sekaligus
penyaringan karya FFJB dari para peserta.
Hak cipta dari setiap film yang telah dibuat menjadi hak
cipta pemiliknya. Demiz menilai tumbuhnya komunitas-komunitas film lokal atau
film indie yang berada di Jabar, serta banyaknya pengetahuan audio visual
adalah indikator dari sebuah proses kreatif yang meningkat.
"Kita ingin menggalakan dan memajukan industri kreatif,
seperti karya-karya film indie anak bangsa yang unik," jelasnya.
Target FFJB pada tahun 2017 mendatang bisa menjadi festival
film indie tingkat nasional. Hal in disampaikan oleh ketua pelaksana FFJB 2016
Arya Kusuma Dewa. "Targetnya tahun depan sudah menjadi event nasional dan
akan melibatkan seluruh komunitas film di Indonesia," kata Arya seraya
menambahkan.
"Saat ini kita masih melakukan sosialisasi terhadap
masyarakat kalau FFJB kedua akan dilaksanakan. Ada kegiatan roadshow juga ke
berbagai kota di Jawa Barat secara acak. Nantinya acara puncak akan
dilaksanakan di Taman Budaya Jawa Barat Dago Bandung sekitar bulan November
2016,"(deryL)