Mitrapolisi/
Pertumbuhan investasi, pembangunan infrastruktur,
pengembangan sektor pariwisata, serta kepuasan pelayanan publik menjadi dasar
pemberian penghargaan ini kepada kepada para kepala daerah provinsi dan
kabupaten/kota se-Indonesia. Apabila bidang-bidang tersebut berjalan dengan
baik dan berkontribusi secara langsung terhadap pembangunan daerah, maka akan
memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan
pekerjaan, peningkatan pendapatan daerah, juga sekaligus bisa menaikkan tingkat
konsumsi masyarakat di daerah.
Dengan latar belakang ini, Tempo Media Group bekerjasama
dengan Frontier Consulting Group melakukan pengukuran dan observasi atau suvei
terhadap daya tarik setiap daerah di Indonesia. Keseluruhan pengukuran ini
disebut Indonesia's Attractiveness Index (IAI) yang diharapkan mampu memberikan
gambaran daya tarik setiap kabupaten/kota maupun tingkat provinsi.
Tujuan dari pengukuran dan penyebaran hasil pengukuran ini
adalah untuk meningkatkan kesadaran para kepala daerah akan pentingnya daerah
untuk menjadi tujuan investasi dan pembangunan daerah, memberikan inspirasi
kepada para kepala daerah untuk membangun strategi yang lebih terarah dan jelas
di masa depan, serta untuk memberikan informasi kepada para investor mengenai
kesempatan bisnis untuk investasi di daerah potensial di Indonesia.
Penentuan nominasi kabupaten/kota dilakukan dengan 3
indikator, yaitu:
1. Kontribusi PDRB
terhadap PDRB Provinsi di atas 25% atau PDRB di atas rata-rata PDRB Koridor
MP3EI,
2. Pertumbuhan PDRB
lebih besar dari rata-rata Pertumbuhan Koridor MP3EI atau PDRB Per Kapita lebih
besar dari rata-rata PDRB Per Kapita Koridor MP3EI, dan
3. Kabupaten/Kota
yang tidak lolos indikator pertama dan kedua tetapi mendapatkan penghargaan IAA
pada tahun 2015.
Dari ketiga kriteria tersebut, terdapat 99 kabupaten dan 38
kota yang lolos nominasi (total 137 kabupaten/kota). Provinsi yang lolos nominasi
ada 32 provinsi yaitu provinsi dari kabupaten/kota yang menjadi nominasi IAI
level kabupaten/kota (plus DKI Jakarta).
Pengukuran IAI 2016 ini menggunakan empat dimensi, yaitu
Investasi, Infrastruktur, Pariwisata, dan Pelayanan Publik. Seluruh dimensi
penilaian dilakukan berdasarkan data sekunder dan data primer, kecuali
Pelayanan Publik yang dinilai berdasarkan data primer.
Dan nominasi penghargaan untuk Indonesia Attractiveness
Award (IAA) adalah Kabupaten/Kota Terbaik; Kabupaten/Kota Potensial; Top 3
Kabupaten/Kota Terbaik kategori Investasi, Infrastruktur, Pariwisata, dan
Pelayanan Publik; Top 3 Kabupaten/Kota Potensial kategori Investasi,
Infrastruktur, dan Pariwisata, Top 3 Kabupaten/Kota di setiap Koridor MP3EI,
dan Provinsi Terbaik yaitu provinsi dengan indeks total lebih dari 70.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) merasa bahagia dan
bangga daerah yang dipimpinnya menjadi salah satu provinsi penerima penghargaan
tersebut. Aher mengatakan bahwa saat ini Pemprov Jawa Barat tengah menggalakkan
pembangunan di berbagai dimensi atau bidang pembangunan, terutama keempat
bidang yang menjadi dasar penilaian IAA 2016 ini.
Hal yang memang kini tengah digenjot pembangunannya oleh
Pemprov Jawa Barat yakni infrastruktur, seperti jalan tol dan bandara. “Insya
Allah tahun 2017 akhir Jawa Barat akan memiliki bandara besar sebesar Bandara
di Cengkareng tapi di daerah,” kata Aher usai menerima penghargaan tersebut.
Jawa Barat juga menjadi tujuan investasi di Indonesia.
Tercatat menurut data BKPM Tahun 2016 bahwa realisasi investasi langsung di
Jawa Barat mencapai Rp 103,1 Triliun lebih, melebihi target investasi tahun
2015 sebesar Rp 95 Triliun lebih. Sementara dari sisi investasi asing atau
Penanaman Modal Asing (PMA), Jawa Barat juga masih tercatat sebagai penerima
terbesar secara nasional, sebesar Rp 76,8 Triliun lebih.
“Hal ini menunjukan bahwa di Jawa Barat itu situasinya
nyaman untuk investasi, ada kepastian hukum, jaminan rasa aman, oleh karenanya
para investor berdatangan dengan baik,” tutur Aher.
Di sisi lain, Jawa Barat juga terus meningkatkan pelayanan
publiknya melalui berbagai inovasi, serta mengembangkan berbagai daerah
pariwisatanya. Hal yang menjadi penekanan Aher yakni saat ini Jawa Barat tengah
mengembangkan daerah Ciletuh di Kabupaten Sukabumi menjadi Geopark. Targetnya,
tahun 2017 nanti Geopark Ciletuh akan menjadi bagian dari Unesco Global Geopark
(UGG).
Dalam Indonesia’s Attractiveness Awards 2016, Jawa Barat
menjadi Provinsi Terbaik dengan indeks 80.83. Sementara Kabupaten Terbaik di
Jawa Barat yang berhasil meraih kategori ini yaitu, Kabupaten Bogor (87.40),
Bekasi (85.10), Purwakarta (80.95), Bandung (80.36), Sukabumi (79.55),
Indramayu (78.19), dan Kabupaten Karawang (78.05).
Nominasi untuk Kota Terbaik diraih Kota Bandung (92.00),
Bekasi (79.85), dan Kota Depok (77.60). Nominasi Kota Terbaik Kategori
Pariwisata yaitu Kota Bandung (peringkat 1, dengan indeks 95.63), Nominasi
Kabupaten Terbaik Kategori Investasi diraih Kabupaten Purwakarta (peringkat 3,
91.92), Kota Terbaik Kategori Investasi yaitu Kota Bandung (peringkat 1,
91.70), Kabupaten Terbaik Kategori Infrastruktur yaitu Kabupaten Bekasi
(peringkat 1, 97.80) dan Kabupaten Bogor (peringkat 2, 94.90), Nominasi Kota
Terbaik Kategori Infrastruktur yaitu Kota Bandung (peringkat 2, 99.03).
Menkominfo: Pemda Harus Manfaatkan e-Leadership
Sementara itu, dalam sambutannya di acara penghargaan ini
Menkominfo RI Rudiantara mengimbau kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan
keempat hal yang menjadi dasar penilaian IAA 2016 ini harus berorietasi pada
kepemimpinan yang berbasis digital atau e-Leadership.
“Tanpa e, memang bukan satu-satunya, tapi satu hal yang
dapat menolong adalah e-leadership. Salah satu contohnya adalah daerah tingkat
dua yang sudah memanfaatkan hal ini. Jadi masyarakat di daerah tersebut untuk
membuat surat keterangan tidak mampu tidak perlu datang ke kantor pemerintahan,
tapi bisa dilakukan dari desanya langsung,” papar Rudi.
Faktor e atau elektronik ini bisa mempermudah dan
mempercepat pelayanan kepada publik. Melalui inovasi pemanfaatan teknologi ini
tingkat pelayanan kepada masyarakat pun akan tinggi dan bisa dilaksanakan
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar