Mitrapolisi/
KAB. GARUT, Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama
Pangdam III Siliwangi dan KAPOLDA Jabar beserta Terkait baik Kabupaten
dan Provinsi Jawa Barat meninjau dampak Banjir bandang di daerah
Banjir
bandang didisekitaran Tarogong Kabupaten Garut yang terjadi pada Rabu
(21/9/2016) dini hari tadi terlihat mengerikan. Kejadian ini bisa disaksikan
oleh mereka yang berada dari dataran tinggi.
Ombak air sungai Cimanuk yang tidak sebiasanya
besar pada saat ujan deras yang cukuf besar danderas, sekali meluap Banjir
langsung ke dataran rendah di sekitaran Tarogong Kidul, tepatnya ke arah rumah
sakit," ujar Fikri Imanudin (36), salah seorang pedagang mi ayam keliling
yang berdagang tengah malam di sekitar Jalan Cimanuk, Garut, Rabu (21/9/2016).
Situasi
keadaan terjadinya banjir yang menimpa rumah penduduk dikarenakan lokasi
permukimannya di bawah dan samping Sungai Cimanuk persis. Jembatan Sungai Cimanuk
ini ke dasar sungai diperkirakan sekitar 15 meter dan luas ,lalu air melimpah
ke lokasi rumah penduduk.. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Haryadi Wargadikarta,.
"Korban
dikhawatirkan bisa bertambah. Tapi sejauh ini yang sudah ditemukan tewas, 16
orang. Yang hilang masih didata, juga yang luka," kata Haryadi yang berada
di lokasi bencana.
Ditambahkannya,
yang terkena dampak sekitar 500 keluarga di tujuh kecamatan.
Pada Rabu
(21/9), air sudah surut. Namun, ratusan relawan dan petugas penyelamat dan
bantuan dari berbagai lembaga terus melakukan pencarian dan penyelamatan
korban.
Menurut
Haryadi, banjir bandang terjadi akibat hujan yang turun sejak Selasa (20/9)
dalam intensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat
kerentanan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar