Mitrapolisi/
GARUT-Wagub
Jabar Deddy Mizwar mengungkapkan bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan
kepada para korban dapat menghubungi Dinas Sosial di Jabar yang selanjutnya
akan diserahkan kepada para korban. Hal tersebut disampaikan Wagub saat
mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau penampungan para
korban banjir Garut di Korem 062 Tarumanegara, Kamis (22/9).
"Disamping
bantuan dari kita, bagi masyarakat dimanapun berada yang ingin menggalang
bantuan kita persilakan koordinasi dengan Dinas Sosial di Jawa Barat,"
kata Deddy.
Deddy pun
mendapat kabar dari rekan sesama aktornya di Jakarta bahwa para artis dan
seniman telah menggalang dana untuk para korban banjir Garut.
"Kemarin
saya dapat WA dari aktor Reza Rahardian dengan beberapa artis akan menggalang
dana untuk Garut. Saya kira ini bencana kemanusiaan yang tidak bisa kita
duga," katanya.
Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Alma Lucyati mengatakan RSUD Dr. Slamet Garut
yang juga terimbas banjir bandang Sungai Cimanuk hari ini kondisnya sudah
berangsur-angsur bersih, sebagian belum karena memang kondisinya harus selalu
dilakukan pengulangan pembersihan.
“Dari Diskes
Provinsi Jabar sejak kemarin turut membantu disinfektan karena itu kan banyak
kotoran, kaporit, pembersih lantai, kantung mayat, obat-obat emergency. Tadi
malam dari Kemenkes RI mengirimkan bantuan makanan tambahan biskuit untuk bayi
dan ibu hamil,” katanya.
Alma juga
mengatakan Menkes menurunkan tim gawat darurat dari crisis center-nya
bekerjasama dengan Diskes Provinsi Jabar untuk melihat kebutuhan dan menilai
mana yang harus diprioritaskan dan tidak prioritas.
“Itu yang
sudah kita lakukan, termasuk saat ini kita sedang mendata, kan dipisah kemarin
mana (alat rumah sakit) yang masih bisa dipakai dan tidak, hari ini sedang
diinventarisir karena ada yang nggak bisa dipakai karena lumpur, tapi tetap
masih dicoba kalau dicuci apakah bisa berfungsi atau tidak,” katanya.
Di hari
sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau ke posko
pengungsian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Ciherang Kabupaten
Sumedang, Rabu (21/09/16) petang.
Sebanyak 640
pengungsi yang berasal dari Kecamatan Ciherang diungsikan ke GOR Tadjimalela.
Persediaan makanan, kasur, selimut dan obat-obatan terlihat memadai untuk para
pengungsi. Tim gabungan dari Basarnas, BNPB, Tagana, BPBD, Dinas Sosial, TNI
dan Polri juga proaktif membantu korban longsor.
Wagub pun
menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga berupa tambahan selimut,
makanan dan pakaian yang berasal dari Kemensos dan BNPB.
"Bantuan
dari kita sedang dalam perjalanan Insya Allah mencukupi, yang jelas sekarang
kebutuhan mendasar dulu jangan sampai kelaparan, sakit, nggak bisa buang air,
tidur ya," ujar Wagub di sela tinjauannya.
Wagub
meminta agar warga yang terdampak bencana longsor dapat direlokasi ke tempat
yang lebih aman. Tempat tinggal dan sarana umum yang tertimbun longsor
yang menyebabkan tiga orang meninggal
dunia dan puluhan luka-luka ini berada persis di lereng bukit jalur Cadas
Pangeran. Truk bertonase tinggi melebihi kapasitas muatan ditambah curah hujan
yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor. Ia pun telah
berkoordinasi dengan Bupati Sumedang agar segera merelokasi warga.
"Ini
harus relokasi, karena ini di daerah lereng dimana jalan dilalui truk-truk
bertonase tinggi yang melebihi kapasitas sehingga muncul getaran di jalan
ditambah curah hujan yang sangat tinggi sehingga sangat memungkinkan terjadi
longsor seperti ini," ungkap Wagub.
Sepanjang
jalur Cadas Pangeran arah Bandung walaupun sudah dibuka oleh pihak Kepolisian
namun terjadi kamacetan hingga belasan kilometer. Tak sedikitpun kendaraan
dapat bergerak karena beberapa titik timbunan longsor masih ada di badan jalan.
Sebelum
meninjau lokasi bencana longsor, Wagub bersama DPRD Provinsi Jabar melaksanakan
rapat paripurna membahas APBD Perubahan tahun 2016. Dalam rapat tersebut DPRD
mengusulkan agar anggaran Pemprov Jabar untuk penanggulangan bencana ditambah.
Wagub
mengungkapkan evaluasi terhadap persoalan lingkungan secara terus menerus
dilakukan oleh Pemprov Jabar termasuk operasi besar-besaran terhadap perusak
lingkungan.
"Ini
peringatan bagi kita supaya tidak terulang lagi bencana. Jawa Barat ini
merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki potensi bencana
tinggi," terangnya.
"Penebangan pohon di hulu sungai juga harus
dihindari jangan dibiarkan oleh instansi terkait. Kesadaran masyarakat kita
tumbuhkan terus dan penegak hukum juga harus bergerak lebih cepat terhadap
pelanggar lingkungan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar