Mitrapolisi/
KAB. SUBANG - Pemerintah melalui Kantor Badan Pertanahan
Nasional (BPN) menargetkan empat tahun lagi seluruh bidang tanah di Jawa Barat
akan bersertifikat. Tahun ini ditargetkan 1,2 juta bidang tanah di Jabar akan
bersertifikat.
"Empat tahun lagi (tanah) di seluruh Jawa Barat target
kita sudah semuanya akan memegang tanda bukti hak hukum atas tanah, yaitu
sertifikat," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada
acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di Gor Taman Bintang Fantasi,
Pamanukan, Kabupaten Subang, Rabu (6/6/18).
Pembagian sertifikat tanah ini dilakukan secara masif di
seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan karena sering munculnya konflik sengketa
lahan.
Pada 2017 sebanyak lima juta sertifikat dikelurkan Kantor
BPN. Di 2018 ini BPN menargetkan tujuh juta sertifikat diserahkan kepada
masyarakat dan sembilan juta sertifikat ditargetkan keluar tahun depan. Di Jawa
Barat sendiri ada sebanyak 594.500 sertifikat dibagikan kepada masyarakat tahun
lalu.
Kantor BPN Jabar pun menargetkan 1,2 juta sertifikat keluar
pada tahun ini. "Hampir sepuluh kali lipat dibanding biasanya. Tahun depan
1,5 juta sertifikat harus keluar," pinta Jokowi.
Ada 5.000 sertifikat dibagikan BPN di Kabupaten Subang.
Sebanyak 3.200 penerima sertifikat hadir secara langsung di hadapan Presiden
ditambah 50 orang penerima sertifikat tanah waqaf. Dari 5.000 sertifikat,
terdiri dari 2.000 sertifikat tanah untuk masyarakat dari Kabupaten Purwakarta,
1.500 sertifikat (Kabupaten Karawang), dan 1.500 sertifikat (Kabupaten Subang).
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan
sertifikat produk PTSL juga diserahkan oleh Kantor BPN Jabar kepada masyarakat,
terdiri dari sertifikat hak milik, sertifikat waqaf, dan sertifikat aset
pemerintah daerah.
Program pemberian sertifikat tanah ini mendapat sambutan
positif dari masyarakat. Menurut Gubernur, sebidang tanah sangat berharga dan
memiliki fungsi ekonomi dan fungsi sosial yang sangat vital, terlebih bagi
sebagian besar masyarakat Jawa Barat yang bermata pencaharian di bidang
pertanian.
"Sertifikasi tanah rakyat akan menjadi solusi dan
antisipasi yang efektif untuk mencegah konflik-konflik pertanahan
tersebut," ungkap Gubernur dalam sambutannya di acara yang sama.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN pun berjanji
akan menyertifikasi lahan yang belum bersertifikat tahun depan secara bertahap.
Karena diakui masyarakat, masih banyak tanah yang belum memiliki sertifikat.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil
mengungkapkan pihaknya menargetkan seluruh tanah di Indonesia akan terdaftar
pada 2025. "Tanah-tanah bapak/ibu yang belum tersertifikat, atas perintah
Bapak Presiden akan kita sertifikatkan kalau tidak tahun ini, tahun depan atau
tahun depannya lagi," tutur Sofyan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar