Sabtu, 06 Februari 2016

JAWA BARAT BASIS DATA ONLINE KOMODITI PERTANIAN

Mitrapolisi/ BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan membangun sistem basis data online untuk sejumlah komoditas pertanian untuk mengetahui kondisi terkini harga sejumlah komoditas yang valid, cepat, dan langsung.
"Jadi sistem basis data atau database online untuk komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan segera dilakukan proyek uji cobanya, yakni di sekitar 500 dari 5.319 desa yang telah kami siapkan," kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar usai memimpimpin Rakor Program/Roadmap Bakorluh dan Program Penyuluh Desa di Aula Kantor Bappeda Jawa Barat , Jumat, 5 Februari 2016.
"Jadi ke depan tidak ada lagi laporan beras katanya harganya segini, katanya jagung kosong, katanya cabai enggak ada. Enggak ada lagi kata 'katanya' namun datanya benar-benar valid dari desa yang ada," kata Deddy.
Melalui sistem basis data online ini, kata dia, pemerintah daerah bisa memantau perkembangan harga terkini komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan dari tingkat kecamatan hingga provinsi.
"Jadi sistem ini akan didukung dengan teknologi sehingga bisa online sampai ke provinsi. Sumber data harus betul-betul valid dari desa itu sendiri," katanya.
Selain itu, lanjutnya, juga akan ada penyuluh di masing-masing desa yang akan memberikan data komoditas apa yang dihasilkan desa tersebut.
"Si penyuluh ini akan memberitahukan berapa jumlahnya, kapan panen, benih dan pupuk yang digunakan serta berbagai informasi lainnya," kata dia.
Menurut dia, sistem basis data online komoditas tersebut juga merupakan bagian dari pengendalian inflasi karena petani juga harus dilindungi salah satunya dengan adanya informasi berapa suplai yang ada saat ini.


"Agar tidak over suplai seperti waktu tomat beberapa waktu lalu itu. Dan nantinya pemerintah juga nantinya bisa mengatur supaya petani menanam komoditas tertentu karena stoknya mulai sedikit,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar