Mitrapolisi/
BANDUNG – Peringati Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap
tanggal 21 November, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat menggelar
Festival Lauk Juara, di area Parkir Barat Gedung Sate Bandung, Jum'at
(16/11/18). Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Jawa Barat Iwa Karniwa membuka
langsung acara ini dan merupakan rangkaian dari gelaran Festival Gedung Sate
2018.
Sekda Iwa mengatakan, Festival Lauk Juara ini merupakan
salah satu langkah sosialisasi gerakan memasyarakatkan makan ikan, juga sebagai
sarana promosi produk-produk olahan serba ikan. Ia berharap, Festival Lauk
Juara ini menjadi kegiatan tahunan guna meningkatkan konsumsi makan ikan di
Jawa Barat.
Sekda Iwa memaparkan, data Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa produksi perikanan Jabar tahun 2017
sebesar 1.435.213,47 ton, terdiri dari produksi perikanan budidaya 1.160.747,99
ton dan perikanan tangkap 274.465,48 ton. Sehingga Jabar memiliki potensi
sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar.
Sayangnya, potensi sumber daya yang besar ini belum dapat
dimanfaatkan secara optimal. Menurutnya, hal tersebut disebabkan masih adanya
beberapa permasalahan yang dihadapi, terutama belum memadainya dukungan sarana
dan prasarana, pola usaha yang sebagian besar masih tradisional, serta
kemampuan permodalan yang masih terbatas.
“Dari data ini, maka pembudidayaan ikan di darat mutlak
harus kita tingkatkan, dan salah satu meningkatkannya adalah kampanye terus
menerus makan ikan, seperti yang sekarang dilakukan,” kata Iwa.
Sekda Iwa mengungkapkan gagasannya, bahwa sebaiknya
pembangunan budidaya ikan dilakukan dengan metode inti plasma, dimana
perusahaan besar sebagai investor menyerahkan proses pembudidayaan pada
masyarakat didaerah-daerah terpilih. Dengan demikian, selain memangkas rantai
pemasok, metode ini juga menciptakan lapangan pekerjaan di daerah yang dipilih
investor.
“Ada salah satu kekurangan yang harus kita tingkatkan ke
depan, yaitu pembangunan di kita sebaiknya inti plasma. Jadi nanti ada investor
untuk investasi di salah satu lokasi budidaya ikan, terutama budidaya ikan di
darat, yang menjangkau plasma-plasma masyarakat, sehingga rantai pasoknya bisa
relatif singkat, juga masyarakat plasma-nya bisa dapat lapangan kerja,” terang
Iwa.
Pada acara ini juga diserahkan secara simbolis bantuan alat
smartfishing, sertifikat cara pembibitan ikan yang baik dan cara budidaya ikan
yang baik, serta pemberian penghargaankepada peneliti hibridisasi Gurame
Galunggung Super.
Sekda Iwa juga menyerahkan Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan RI tentang Pelepasan Ikan Gurame Galunggung Super kepada Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan, yang kemudian diserahkan kepada Kepala Cabang Dinas
Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan, sebagai unit pengembangan Gurame
Galunggung Super (strain unggul Singaparna).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar