Jumat, 03 Februari 2017

akil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar buka seminar di Sukabumi

Mitrapolisi/
SUKABUMI Wakil Gubernur Jawa Barat DeddyMizwar menghadiri Work Shop Sistem Zakat Infaq dan Sodaqoh (ZIS) yang dijalankan Pemerintah Desa Naggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu upaya mengatasi masalah kemasyarakatan patut diacungi jempol. Bahkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar ikut mengomentari  ke berhasilan tersebut dalam memandirikan konomi ekonomi umat.
Asistensi Manajemen ZIS, Care Nu- Lazisnu (Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama) dengan tema Penguatan Filantropi Islam Nusantara untuk Kemandirian Ekonomi Umat, Jumat (3/2), di Global Insani Mandiri (GIM) Pondok pesantren Al Amin, Deddy menegaskan bahwa ZIS harus terus dikembangkan.
Kemiskinan di masyarakat tidak terdidik menurut Deddy, rawan terhadap bahaya pengikisan akidah. “Saya salut dengan keberhasilan kang Ade Daryadi, Kepala Desa Nanggerang dalam membangun dan menyejahterakan warganya melalui ZIS,” tambahnya.
Pada workshop Asistensi Manajemen Lazisnu, NU Care tingkat Nasional pertama ini juga dihadiri Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Agus Mulyadi, KHR. Abdul Bashit, KH Mahmud Mudrikah, dan jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cicurug.
Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Sukabumi, Abdulloh Masud, sekaligus sebagai Ketua Panitia, mengatakan acara ini diikuti 200 pengurus 67 Cabang NU se Indonesia. Workshop-nya sendiri dilangsungkan selama 3 hari.
“Workshop sebagai gerakan harokah NU berzakat adalah salah satu potret keberhaslan Lazisnu yang menjadi pilot projek Nasional, sehingga teman-teman se Indonesia bisa belajar dari Desa Nanggerang, melalui strategi program pengelolaan ZIS,” jelas Masud.
ZIS di Desa Nanggerang mampu menurunkan kemiskinan hingga 50 persen. “Rekan-rekan kita ini akan belajar langsung di lapangan bagaimana desa ini mengelola ZIS dari mulai pengumpulan hingga penyalurkan dan pemberdayaan,” pungkasnya.
Zakat sebagai wahana sharing kesejahteraan antar individu, pada hakikatnya memiliki makna kebermanfaatan sangat luas dalam memperkokoh konstruksi tatanan kehidupan kolektif. Sehingga tranformasi zakat dari ibadah maliyah individual menjadi instrumen pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ini penting mendapatkan perhatian kita semua. Optimalisasi potensi zis perlu kita gali dan di tingkatkan, seiring peningkatan kualitas tata kelola yang baik, harus mampu hadir untuk mengatasi kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan,” ungkap Deddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar