BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima kunjungan kerja dari Komisi VI DPR RI yang dipimpin oleh Adang Daradjatun.
Rapat kunjungan ini berlangsung
di Ruang Sanggabuana Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Selasa
(28/02). Tujuan kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk mencari informasi secara
langsung dari pemerintah daerah terhadap hal-hal yang sekiranya memang perlu
dibicarkan pada tingkat nasional, khususnya dalam bidang perdagangan, industri,
koperasi dan BUMN.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy
Mizwar melaporkan kinerja serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh pimpinan Komisi VI DPR RI Adang Daradjatun beserta tim yang mendampinginya
dalam kunjungan kerja ke Provinsi Jabar.
“Berdasarkan berita resmi
statistik BPS Provinsi Jawa Barat, perekonomian Jawa Barat tahun 2016 yang di ukur berdasarkan produk
logistik beruntung atau PDLB atas dasar harga berlaku mencapai 1652,59 Triliun
Rupiah, jadi ekonomi Jawa Barat pada tahun 2016 tumbuh 5,67 %,” ujar Deddy
Mizwar.
Dari segi produksi, pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 14,27 %,
dan dari segi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen
pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,60%.
“Selain pertumbuhan ekonomi yang
cukup baik, tahun 2016 Jawa Barat juga berhasil dalam pengendalian inflasi,”
ucap Wakil Gubernur Jawa Barat.
Dalam rapat yang juga dihadiri
oleh para petinggi Jawa Barat beserta perwakilannya, juga di bahas mengenai
masalah-masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat, khususnya
masyarakat Jawa Barat. Beberapa masalah
yang dibahas dalam rapat kunjungan ini salah satunya mengenai ACFTA dan MEA.
Komisi VI DPR RI menanyakan apa
dampak yang diterima masyarakat pelaku industri menengah kebawah dengan adanya
kebijakan ACFTA. Menurut Wakil Gubernur
Jawa Barat Deddy Mizwar, meski daerah-daerah industri mulai dibanjiri
produk-produk dari China, beliau menegaskan bahwa perekonomian di Jawa Barat
tetap meningkat. Sedangkan mengenai MEA, dibahas mengenai solusi apa yang tepat
untuk menghadapi masyarakat Indonesia yang cenderung lemah dalam hal Bahasa.
Deddy Mizwar mengatakan bahwa
presentase kemiskinan di Jawa Barat telah menurun secara presentase, tetapi
secara jumlah tidak. Itu dikarenakan jumlah penduduk yang terus semakin
meningkat.
Terakhir, Pemerintah Provinsi
Jawa Barat melalui Deddy Miwar dan jajaran yang mendampinginya dalam rapat
kunjungan kerja memberikan solusi dan gagasan-gagasan baru yang nantinya akan
di bawa Komisi VI DPR RI untuk dibahas di tingkat yang lebih tinggi, dengan
kata lain secara nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar