Mitrapolisi/ BANDUNG-Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) membuka secara resmi
Pra Musrenbang untuk BKPP Wilayah III Cirebon melalui teleconference di Gedung
Pakuan, Kota Bandung, Kamis (30/3/17).
Dalam arahannya, Aher menyampaikan empat kriteria yang bisa
menjadi pedoman dalam menjalankan berbagai program pembangunan.
Menurut Aher, kriteria program pembangunan pertama adalah
pembangunan bertujuan untuk menyelesaikan titik kritis dari sebuah persoalan
yang dihadapi. Untuk mengetahui titik kritis ini, terlebih dahulu merumuskan
seberapa besar dampak buruk yang ditimbulkan titik kritis ini terhadap
masyarakat.
“Hari ini kita berhadapan dengan berbagai persoalan, berbagai isu.
Boleh jadi titik kritisnya itu ada tapi tidak banyak, tapi harus diselesaikan.
Seperti gizi buruk. Boleh jadi di hadapan mata kita tidak terlihat, tapi kalau
ditelusuri ke lapangan gizi buruk itu masih ada, meskipun tentu masih sedikit,”
ujar Aher dalam rilisnya yang diterima FOKUSJabar, Kamis (30/3/2017).
“Alhamdulillah di Jawa Barat gizi kurang itu persentasenya di
bawah dua persen. Sudah masuk dalam kategori yang bagus dalam kategori nasional,
boleh jadi sekarang dibawah satu persen mudah-mudahan,” lanjutnya.
Persentase ini apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya sangat
tidak berimbang. Karena daerah lain tidak memiliki penduduk sebanyak Jawa
Barat, sehingga satu persen penduduk Jawa Barat sangat besar dibanding satu
persen penduduk provinsi yang memiliki penduduk kisaran jutaan jiwa.
Menurut Aher, titik kritis harus diatasi dengan melibatkan seluruh
level pemerintahan mulai level RT/RW untuk mengetahui titik kritis atau
persoalan utama yang dihadapi masyarakat. Persoalan seperti gizi buruk harus
ditangani secara serius atau by name by address, karena akan berdampak panjang
terhadap masa depan sebuah generasi.
Kedua, kriteria program pembangunan menyangkut persoalan ancaman
serius. Hal ini menyangkut pertahanan dan keamanan. Stabilitas keamanan menjadi
salah satu faktor penting bergeliat atau tidaknya pembangunan yang dilakukan
suatu daerah. Untuk itu, Aher meminta aparat pemerintah daerah di Jawa Barat
bisa mengedepankan koordinasi dengan berbagai pihak keamanan, seperti dengan
pihak Polri dan TNI, atau sistem keamanan terpadu dengan melibatkan langsung
masyarakat.
“Hari ini kita khawatir ada urusan-urusan yang membuat kita tidak
aman atau rasa aman kita terusik. Meski sedikit kejadian tapi serius. Seperti
di beberapa tempat masih ada kejadian geng motor sampai memakan korban. Ini kan
kejadiannya boleh jadi satu atau dua kali tapi masalah ini serius,” Ujar
Kriteria ketiga, sebuah program pembangunan harus bisa
dilaksanakan apabila berdampak secara dramatis. Persoalan bisa dikategorikan
dramatis menyangkut situasi atau hal biasa, tapi ketika tidak segera ditangani
akan berdampak dramatis. Seperti kekuatan pangan, apabila ketersediaan pangan
berkurang atau bahkan hilang akan menimbulkan kelaparan hingga korban jiwa.
Keriteria program pembangunan keempat, yaitu pembangunan harus
berdampak luas nilai positif atau kebaikannya untuk masyarakat. Aher
mencontohkan program pembangunan seperti pendidikan dan kesehatan. Melalui
pendidikan dan kesehatan akan menentukan kualitas generasi dan masa depan
sebuah bangsa.
Menurut Aher “Dengan pendidikan program jangka
panjang manusia terjamin kehidupannya. Juga kesehatan, dengan sehat orang bisa
bekerja, bisa bergerak untuk memanfaatkan kehidupannya, untuk membangun masa
depannya gara-gara sehat. Ternyata pendidikan dan kesehatan itu boleh jadi dua
program yang paling berdampak luas,”