Mitrapolisi/
KAB. SUKABUMI – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi
mengatakan berdasarkan peninjauan ke lokasi Desa Sirnarasa Kec. Cikakak Kab.
Sukabumi situasi dan kondisi dalam keadaan tertangani dengan baik oleh pemda
setempat (BPPBD dan Dinsos Kab. Sukabumi) serta Baznas.
Desa Sirnarasa ini adalah salah satu dari tiga desa di Kab.
Sukabumi yang dilaporkan terdampak berat pada awal laporan. “Lokasi berada di
kawasan Taman Nasional Gn. Halimun, tiga jam dr kantor BPBD Kab. Sukabumi
dengan medan yang berat,” jelas Dicky di Sukabumi, Kamis (25/1/18) ke Humas
Jabar.
Menurutnya, kondisi kerusakan lebih disebabkan oleh jenis
bangunan dengan konstruksi yang tidak baik dan tersebar. Sedangkan bangunan yang kokoh di sekitarnya
aman. “Untuk kebutuhan logistik yang saat ini diperlukan terpal, selimut,
makanan, dan dam kit. Jumlah yang diperlukan masih dalam penghitungan terutama
untuk lokasi yang terdampak. Rencana akan dikirim besok dari Bandung,” katanya.
Dicky menjelaskan verifikasi data kerusakan serentak
dilakukan pada hari ini, terutama di Kec. Cikakak, Kabandungan, Ciemas. Ketiga
ini menurut laporan adalah lokasi terdampak paling besar. “Semua kondisi
infrastruktur dan pelayanan publik masih aman dan dapat berjalan. Untuk lokasi
terdampak yang jauh dan sulit akses, perlu perhatian lebih,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, BPBD Jabar menyampaikan bantuan
Gubernur Jawa Barat kepada BPBD Kab. Sukabumi sebesar total bantuan
Rp418.706.980, dengan rincian: Alokasi Penguatan Rp387.529.980 dan Penanganan
Rp31.177.000.
Untuk wilayah Kab. Bogor dan Kab. Cianjur, menurut laporan
Tim BPBD Jabar, dua kabupaten ini
relatif kecil dampak kerusakannya, terutama di Kab. Cianjur. “Penanganan sudah
dapat dilakukan dengan baik, bahkan BPBD setempat menjamin dapat melakukan
secara mandiri dengan pendanaan yang mereka miliki. Penanganan pascabencana
untuk jenis Rusak Berat, Rusak Sedang dan Rusak Ringan oleh Kab. Bogor dapat
diatasi secara mandiri,” jelas Dicky.
Rabu (24/1/18), Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jabar bergerak cepat mengecek tiga
lokasi dan kecukupan logistik dari daerah yang terkena dampak gempa Lebak
paling besar, yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi.
Gempa bumi tektonik yang terjadi di Wilayah Samudera Hindia
pada Selasa (23/1/18) pukul 13.34 WIB berkekuatan 6,1 SR terjadi berlokasi di
laut pada jarak 43 KM arah barat daya Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada kedalaman
64 KM.
BPBD Prov. Jabar merilis data per 24 Januari 2018 pukul
08.00 WIB menyebutkan sedikitnya 19 kota/kab di Jabar merasakan gempa. Meliputi
Kab. Sukabumi, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Cianjur, Kab. Subang, Kab.
Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Sumedang, Kab. Majalengka, Kab. Garut, Kab.
Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kota
Bogor, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar