Mitrapolisi/ BANDUNG
- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meresmikan penggunaan Jaringan
Komunikasi Penyuluhan Desa (Jarkomluhdes) untuk 357 Desa di 18 Kota dan
Kabupaten di Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (14/01/2018).
Dengan
begitu, kini 375 Posluhdes terkoneksi melalui jaringan internet sehingga para
petani akan mudah mengetahui informasi tentang harga komoditas, potensi desa,
rencana produksi, luas panen, hingga memudahkan memasarkan produk pertanian.
Melalui Jarkomluhdes ini juga Gapoktan bisa berkomunikasi tatap muka langsung
dengan stakheolder di Pemprov maupun Pemkot dan Pemkab melalui video
conference.
"Tentu
ini urusan internetisasi desa-desa kita, urusan memasarkan produk-produk
pertanian di desa kita mutlak harus pakai internet," kata Aher usai
peresmian.
Targetnya,
seluruh desa di Jabar yang berjumlah 5319 desa akan terhubung dengan
Jarkomluhdes dan untuk tahun 2018 ini rencananya penambahan jaringan akan
dilakukan di seribu desa.
"Sekarang
baru di 375 desa kedepan tentu PR kita harus semua desa karena saya yakin di
tiap desa ada anak yang sekolah dan pasti bisa mengoperasikan IT,"
ujarnya.
Pembuatan
Jarkomluhdes dilatar belakangi oleh penyebaran informasi dan teknologi dalam
pembangunan pertanian mulai dari hulu sampai hilir belum sepenuhnya bisa
diterima dengan cepat, mudah dan murah oleh para petani. Tujuannya untuk
memperkuat sistem dan jaringan penyuluhan pertanian berbasis teknologi digital
guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah komoditas pertanian. Adanya
jaringan ini juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
petani serta
mendukung
ketahanan pangan.
"Selain
untuk mendorong produksi juga untuk pemasaran. Ini perangkat IT yang dibangun
di kelompok pertanian atau Gapoktan di desa-deaa untuk alat komunikasi seperti
konsultasi ke dinas, ke penyuluh dan informasi harga barang pendukung
pertanian, disaat yang sama juga bisa menjadi sarana pemasaran dan sharing
pendapat," terang Aher.
Jarkomluhdes
terdiri dari sistem database dan video conference yang meliputi aplikasi
database berupa informasi potensi desa, rencana produksi, harga, luas tanah,
luas panen dan potensi lainnya. Jadi sarana ini tidak hanya untuk
teleconference tapi bisa juga pencarian informasi data.
Aher
mengungkapkan, saat ini ada kelemahan pada data pertanian, seperti saat harga
beras tinggi pemerintah kesulitan memantau luas panen yang tersedia di Jabar.
"Terkadang
untuk memperoleh data yang faktual, aktual dan real time agak susah,
mudah-mudahan dengan adanya Jarkomluhdes ini lebih mudah dan akurat mengakses
informasi data itu," ungkapnya.
Fungsi
lainnya, dengan menggunakan aplikasi video conference bisa melakukan penyuluhan
langsung dengan cepat, sharing antar desa, diskusi dengan berbagai pihak dan
sosialisasi program. Pendukung elektronik ada perangkat komputer multimedia,
jaringan internet pada Jarkomluhdes ini semuanya berasal dari dana bantuan
Pemprov Jabar.
"Mudah-mudahan
adanya Jarkomluhdes ini akan menjadikan suatu jejaring produksi komunitas yang
mudah untuk menghimpun potensi desa di seluruh Jabar sehingga dapat dipasarkan
dengan lebih baik lagi," pungkas Aher.
Usai
meresmikan, Aher didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar
Hendy Jatnika, mencoba aplikasi video conference pada Jarkomluhdes ini bersama
375 desa yang terkoneksi dan langsung mendengarkan keluhan-keluhan dari mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar