Mitrapolisi/
Kota Bandung kembali meraih penghargaan tingkat internasional. Kali ini, Kota Bandung meraih penghargaan ASEAN Clean Tourist City Standard Award atau Kota Wisata Bersih dari ASEAN Tourism Forum 2018. Penghargaan tersebut diserahkan dalam ajang ASEAN Tourism Association (ASEANTA) 2018 di Chiang Mai, Thailand pada 26 Januari 2018.
Kota Bandung kembali meraih penghargaan tingkat internasional. Kali ini, Kota Bandung meraih penghargaan ASEAN Clean Tourist City Standard Award atau Kota Wisata Bersih dari ASEAN Tourism Forum 2018. Penghargaan tersebut diserahkan dalam ajang ASEAN Tourism Association (ASEANTA) 2018 di Chiang Mai, Thailand pada 26 Januari 2018.
Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari
mengungkapkan, penghargaan tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh
instansi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Sebab, penilaian yang dilakukan
sejak Juni 2017 itu melibatkan sejumlah pihak.
“Kita mendapat
penghargaan ini salah satunya ditunjang oleh berbagai even lainnya. Bandung
baru saja meraih Adipura, juga penghargaan Kota Sehat, penghargaan Langit Biru
dari ASEAN, dan sebagainya. Maka ini adalah kerja bersama, bukan Disbudpar saja,” tutur Kenny, Senin (29/1/2018).
Ia
menuturkan, ada empat titik yang menjadi lokasi penilaian. Keempat lokasi
tersebut yaitu kawasan wisata sejarah Ganesha-Gedung Sate, kawasan wisata
belanja dan kuliner kreatif Jalan L.L.R.E. Martadinata, kawasan wisata warisan
budaya Alun-Alun-Braga, serta kawasan wisata taman kota ruas Jalan Aceh –Jalan
L.L.R.E. Martadinata.
Selain
karena tercantum pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2012-2025, keempat lokasi tersebut
dipilih karena dianggap dapat mewakili Kota Bandung sebagai destinasi wisata.
Kenny
menambahkan, ada 25 kriteria yang menjadi bahan penilaian, mulai dari
perencanaan kota, peraturan lingkungan, perlawanan terhadap polusi, penggunaan
energi berkelanjutan oleh usaha wisata, kualitas pengumpulan dan penyimpanan
limbah, hingga strategi peningkatan kesadaran wisatawan terkait kebersihan dan
lingkungan.
Metode yang
dilakukan adalah pengisian kuesioner, kelengkapan administrasi, wawancara,
hingga peninjauan langsung oleh tim penilai. Dalam pengisian kelengkapan data
administrasi, Disbudpar Kota Bandung dibantu oleh Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung bekerja sama dengan berbagai instansi, mulai dari Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan sampai kepolisian.
“Tapi saat
tinjauan lapangannya, kita tidak tahu kapan. Mungkin tanpa kita ketahui. Tapi
kalau proses pengisian kuesioner dan wawancara itu dilakukan selama Juni,”
jelas Kenny.
Diraihnya
penghargaan tersebut, bagi Kenny, menjadi motivasi agar seluruh pihak terus menyukseskan
program pariwisata Kota Bandung. Untuk itu, ia mengimbau warga terus mendukung
Kota Bandung menjadi kota yang aman, nyaman, bersih, ramah, dan memberi
kenangan untuk siapapun yang mengunjunginya.
“Karena Kota
Bandung ini sudah menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik dan ASEAN.
Jadi kami berharap seluruh pihak, khususnya warga Kota Bandung bisa turut
mendukung hal ini,” pintanya.
Pada ajang
bergengsi tingkat ASEAN itu, nama Indonesia banyak disebut sebagai peraih
juara. Terhitung, ada 15 kategori yang disabet oleh Indonesia, di antaranya
Gelar Best ASEAN Tourism Photo “Melasti Ceremony” yang diraih Agung Prameswara.
Setelah itu, Best ASEAN New Tourism Attraction in the Region "Surfing the
Sand Dunes of Bantul, Yogyakarta” oleh Lintang Buana Tourism Services.
Terakhir, penghargaan Best ASEAN Airlines Program “Ayo Liburan” oleh Garuda
Indonesia.
“Makanya
Indonesia menjadi juara umum di ajang tersebut. Khusus untuk Kota Bandung nanti
kita minta pialanya ke Pak Menteri,” ujar Kenny seraya berkelakar.
Penghargaan
yang diterima Indonesia diterima
langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia juga mewakili Kota
Bandung karena Pemkot Bandung tidak dapat memenuhi undangan untuk menghadiri
malam penganugerahan. Hal itu dikarenakan tidak mendapatkan izin dari
Kementerian Dalam Negeri untuk ke luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar