Jumat, 31 Mei 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara utama dalam 1st United Nations (UN)-Habitat Assembly di Nairobi, Kenya,

Mitrapolisi.co.id

PURWAKARTA – Ada buah tangan yang dibawa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pasca menjadi pembicara utama dalam 1st United Nations (UN)-Habitat Assembly di Nairobi, Kenya, pada Senin 27 Mei 2019 kemarin. Salah satunya rencana kedatangan tim Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) ke Tanah Pasundan.
Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil—mengatakan bahwa PBB akan memberikan bantuan kepada Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat untuk menuntaskan beberapa programnya, seperti proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan Waste to Energy.
“Tim PBB akan datang ke Jawa Barat. Satu, proyek Citarum akan dibantu dengan dana PBB juga. Kemudian pengembangan program lingkungan, Waste to Energy juga akan dibantu,” katanya saat meninjau Pos Terpadu Cikopo bersama Menteri Perhubungan RI, Menteri Kesehatan RI, Panglima TNI, dan Kapolri, Jumat (31/5/2019).
“Kurang lebih sekitar enam poin, kita akan tanda tangan, Direktur PBB dalam satu-dua bulan akan ke Bandung. Karena rezekinya mesti dijemput, menunggu kami ke sana, pulangnya Jawa Barat jadi prioritas semua daerah se-Dunia yang menjadi kerja sama PBB,” lanjutnya.
Dalam pidatonya, Emil memaparkan sederet inovasi dan kolaborasi yang digagas Pemdaprov Jawa Barat dalam pembangunan serta peningkatan kualitas hidup perkotaan. Pasalnya, pada tahun 2050, 70 persen masyarakat dunia akan tinggal di perkotaan. Karena lonjakan jumlah penduduk yang sulit direm, kota akan berubah menjadi tempat yang diselimuti polusi.
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan problem tersebut. Pertama tentu saja menekan jumlah urbanisasi. Jika cara tersebut sulit direalisasikan, maka pemerintah, kata Emil, wajib meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan. Salah satunya dengan mengubah kebahagiaan menjadi kebijakan.
“Saya menyampaikan banyak pesan tentang inklusivitas pembangunan. Tidak boleh ada warga negara yang tertinggal, tentang teori kebahagiaan. Jangan mengejar urusan infrastruktur dan lain-lain,” ucapnya.
Setelah mendengarkan pidato Emil, seluruh delegasi dari 193 negara tak cuma melontarkan apresiasi, tetapi juga berencana membuat kesepakatan dan akan belajar kepada Jawa Barat dalam mendongkrak kebahagiaan masyarakat via kebijakan.
“Saya bahagia karena teori ini berhasil diterima oleh seluruh dunia. Mereka (delegasi) akan bikin kesepakatan belajar dari Jawa Barat dengan pengalaman saya menjadi Walikota untuk menjadikan paradigma baru. Kebahagiaan batin juga itu sering terlupakan, padahal itu yang sangat penting,” katanya.
Selain itu, Emil menyatakan bahwa Pemdaprov Jawa Barat pun akan berupaya menjaga dan meningkatkan kebahagiaan masyarakatnya.
“Konsepnya memberikan layanan publik ke rumah-rumah, kayak dokter ke rumah, dan lain sebagainya. Jadi, negara yang mendatangi warga, bukan warga yang mendatangi negara,” tutupnya.(arm)