Mitrapolisi/
KOTA BANJAR- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meninjau
dan memastikan Jalan amblas blok katapang Kel. Purwaharja, kec. Purwaharja Kota
Banjar, dan Jembatan amblas Putrapinggan Ds. Putrapinggan, Kec. Kalipucang Kab.
Pangandaran yang ambles akan segera diatasi, sehingga akses yang sempat
terputus segera dapat dilaui kembali. “Kalau akses kan satu – satunya akses
yang bisa menyebrangkan orang bisa memperlancar pergerakan orang dan barang
hanyalah jalan dan jembatan kan. Kalau jembatannya rusak berarti satu – satunya
cara itu perbaikan jembatannya,” kata Aher disela – sela tinjauannya di Kota
Banjar, dan Kabupaten Pangandaran, Selasa (11/10/2016).
Maka kemudian satu – satunya cara adalah ada perbaikan
segera. Perbaikannya terdiri dari dua tahap.
Tahap pertama, berupa pembangunan jembatan bailey, atau jembatan penghubung
jalan yang terbuat dari kerangka besi yang menyelubung di bawah, samping dan
atas jalan. Biasanya jembatan bailey melintang di atas sungai untuk
menghubungkan jalan raya yang terputus oleh sungai besar, dimana
pengaplikasiannya sekarang tengah dilakukan untuk Jembatan amblas Putrapinggan
Ds. Putrapinggan, Kec. Kalipucang Kab. Pangandaran.
Sementara Jalan amblas blok katapang Kel. Purwaharja, Kec.
Purwaharja Kota Banjar, akan dipasang box, atau semacam gorong – gorong
berukuran besar. Panjangnya lima meter, lebar lima meter, setelah dipasang
kemudian diurug, dan dapat langsung diaspal kembali permukaannya. “Kita
koordinasi dengan Balai Pusat, karena ini adalah milik pusat (jalan nasional),
saya sudah kontak Kepala Balai Jalan Nasional Jakarta Banten Jabar Pak Bambang,
dia katakan untuk Talipucang bailey sedang dipasang. Sementara disini (blok
katapang, Kota Banjar) dipasang Box, atau seperti gorong – gorong tapi besar.
Panjangnya lima meter, setelah pasang diurug, langsung diaspal lagi atasnya. Mudah
– mudahan ini lebih cepat karna kalau box kemudian tingginya lima meter
lebarnya lima meter kemudian diurug ini cukup memadai untuk jalan air,” jelas
Aher.
“Sementara Jembatan bailey di Pangandaran sendiri dibuat dua
arah, kalau satu arah nanti ketutup repot lagi macetnya panjang. Kita minta
jembatan bailey-nya dibangun dua arah. Tadi saya ketemu juga dengan temen –
temen TNI, bayley jika diperlukan TNI juga punya bailey, bisa dipakai,”
lanjutnya. Ke depan menurut Aher, setelah pengaplikasian jembatan bailey,
pihaknya akan mengajukan ke Pemerintah Pusat supaya perbaikan jembatan
Kalipucang masuk dalam anggaran perbaikan jembatan tahun 2017, supaya tahun
depan langsung segera ada perbaikan permanen.
Terkait hubungannya dengan akses pariwisata, Aher mengakui
kejadian bencana tersebut tentu menimbulkan gangguan akses. Akan tetapi, Aher
mengimbau pada masyarakat bahwa jalur ke Pangandaran tetap masih bisa diakses
lewat tiga cara. Cara pertama tentu tunggu perbaikan jembatan bailey yang akan
diperbaiki. Kedua, dengan jalur selatan alternatif via Cipatujah itu. Ketiga,
bisa lewat jalur udara ke Bandar Udara Nusawiru.
“Oleh karena itu pembangunan harus cepat, cepat pertama
jembatan bailey-nya cepat dibangun. Cepat kedua, adalah dianggarkan 2017. Ga
ada cepat yang ketiga, jangan molor hingga 2018 gitu aja kan,” tegasnya.
Disamping pariwisata, perbaikan kedua jembatan/jalan tersebut pun dinilai amat
penting, dan sangat amat vital dalam rangka perhubungan. Karena keduanya tak
hanya jalur untuk ke Pangandaran, tetapi juga jalur penghubung antara Jawa
Barat dan Jawa Tengah. “Insya Allah kita akan koordinasikan segera dengan
Kementerian pusat supaya segera bailey-nya cepat dibangun dan memang sedang
dibangun sekarang. kedua ada anggaran untuk tempat lain, kemudian dialihkan
dulu untuk ini yang lebih penting di 2017. Catatannya 2017, coba kalau meleset
2018 kita pakai bailey- nya kelamaan setahun lebih nanti,” kata Aher.