Rabu, 08 November 2017

Gubernur Ngamumule Lembur 6, Aher Blusukan Ke Gunung Sindur

Mitrapolisi/  KAB BOGOR - Dalam upaya mewujudkan kemandirian desa menuju desa emas, Pemprov Jawa Barat kembali menggelar program Gubernur Ngamumule Lembur (GNL) yang ditahun keenamnya ini Desa Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor, dipilih menjadi desa yang dicanangkan sebagai desa emas.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) didampingi Sekda Kabupaten Bogor, Wakapolda Jabar dan unsur FKPD lainnya blusukan di desa Pabuaran dan beberapa desa lainnya di Kecamatan gunung sindur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.
"Ini kan acara yang mengajak kita untuk apruk-aprukan atau blusukan ke kampung-kampung. Alhamdulillah kita sudah blusukan di perkampungan di Gunung Sindur, desa Pabuaran dan sekitarnya yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten," kata Aher.
Di Pabuaran, Aher bertemu langsung dengan para kepala desa dan berbincang langsung dengan masyarakat. Sekaligus juga meninjau peternakan bebek yang punya potensi ekonomi tinggi untuk dikelola.
"Tadi melihat pemberdayaan ekonomi yaitu pemberdayaan bebek yang punya potensi sangat kuat karena dikelola secara modern dan melibatkan banyak masyarakat, ini harus kita dukung. Lalu ada sekolah unggulan juga," ujarnya.
GNL merupakan program Pemprov Jabar dalam memajukan pembangunan di pedesaan. Dengan berkunjung ke desa-desa, GNL bertujuan untuk mengokohkan program-program pedesaan baik program desa yang bersumber dari APBN maupun APBD.
Penetapan desa Pabuaran menjadi lokasi GNL 6 ini karena selain memiliki potensi menjadi desa industri, desa tesebut juga merupakan desa terluar yang berbatasan langsung dengan provinsi Banten. Dengan penduduk desa yang heterogen dalam hal etnis, suku dan agama, Pabaruan juga menjadi pilot project desa emas di Jabar bersama 19 desa lainnya.
"Pabuaran ini masuk dalam kategori pembangunan desa emas dan keberhasilannya akan terus kita pantau karena kalau desa emasnya berhasil maka di tahun-tahun kedepan desa emas yang lain akan kita gulirkan, sehingga secara perlahan tapi pasti membangun dari pinggiran sebagaimana amanat nawacita akan tercapai," ujar Aher.
Dalam kesempatan tersebut, Aher meresmikan kantor desa baru dan pengelolaan BUMDes.
Aher pun sempat menyinggung soal kembali rusaknya ruas jalan provinsi akibat sering dilintasi oleh truk bertonase besar yang mengangkut batu dan pasir di wilayah Gunung Sindur. Padahal Pemprov Jabar telah mengeluarkan dana hingga ratusan Milyar untuk perbaikan jalan tersebut. Untuk itu Aher mengajak kepada semua pihak khususnya pengusaha tambang agar terlibat langsung dalam penataan jalan.
"Kan para pengusaha mendapatkan keuntungan dari menjual pasir dan batu disini, wajar kan kalau keuntungannya digunakan sebagiannya untuk membangun jalan yang kokoh dan handal, karena selama ini pemerintah membangun terus kan kemudian pengusaha merusaknya maka harus ada unsur pertanggung jawabannya," tegasnya.
Ketua tim GNL 6, Afriandi menuturkan, dalam kegiatan tersebut dihasilkan catatan penting yang harus ditindak lanjuti. Diantaranya penetapan dan penegasan batas desa, penataan ruang dan penggalian potensi desa, administrasi keuangan dan kependudukan serta peningkatan layanan kesehatan.
"Masih banyak tantangan untuk mewujudkan desa emas ini kami dan desa emas bisa dihasilkan oleh kecamatan emas yang dibangun oleh kabupaten emas dan didukung pula oleh provinsi emas," tutur Afriandi.
Dikatakannya, setelah GNL 6 ini, awal bulan Desember 2017 mendatang akan dilaksanakan Jambore Desa (Jade), yaitu sebuah wadah untuk menghadirkan seluruh kepala desa se-Jabar yang berjumlah 5312 dan lurah sebanyak 644 orang di Cikarang Kabupaten Bekasi.
"Jadi ini pertama kalinya digelar yang dikaitkan dengan pelaporan para Kades dalam penggunaan Bankeu infrastruktur pedesaan dari tahun 2014-2017 secara langsung," ujarnya.
Di dalam jambore tersebut akan ada kegiatan dialog spesial, kompetisi antar Kades, pameran dan apresiasi seni budaya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar