Mitrapolisi/ KAB BOGOR - Dalam upaya mewujudkan kemandirian desa menuju
desa emas, Pemprov Jawa Barat kembali menggelar program Gubernur Ngamumule
Lembur (GNL) yang ditahun keenamnya ini Desa Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur
Kabupaten Bogor, dipilih menjadi desa yang dicanangkan sebagai desa emas.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) didampingi Sekda
Kabupaten Bogor, Wakapolda Jabar dan unsur FKPD lainnya blusukan di desa
Pabuaran dan beberapa desa lainnya di Kecamatan gunung sindur yang berbatasan
langsung dengan Provinsi Banten.
"Ini kan acara yang mengajak kita untuk apruk-aprukan
atau blusukan ke kampung-kampung. Alhamdulillah kita sudah blusukan di perkampungan
di Gunung Sindur, desa Pabuaran dan sekitarnya yang berbatasan langsung dengan
Provinsi Banten," kata Aher.
Di Pabuaran, Aher bertemu langsung dengan para kepala desa
dan berbincang langsung dengan masyarakat. Sekaligus juga meninjau peternakan
bebek yang punya potensi ekonomi tinggi untuk dikelola.
"Tadi melihat pemberdayaan ekonomi yaitu pemberdayaan
bebek yang punya potensi sangat kuat karena dikelola secara modern dan
melibatkan banyak masyarakat, ini harus kita dukung. Lalu ada sekolah unggulan juga,"
ujarnya.
GNL merupakan program Pemprov Jabar dalam memajukan
pembangunan di pedesaan. Dengan berkunjung ke desa-desa, GNL bertujuan untuk
mengokohkan program-program pedesaan baik program desa yang bersumber dari APBN
maupun APBD.
Penetapan desa Pabuaran menjadi lokasi GNL 6 ini karena
selain memiliki potensi menjadi desa industri, desa tesebut juga merupakan desa
terluar yang berbatasan langsung dengan provinsi Banten. Dengan penduduk desa
yang heterogen dalam hal etnis, suku dan agama, Pabaruan juga menjadi pilot
project desa emas di Jabar bersama 19 desa lainnya.
"Pabuaran ini masuk dalam kategori pembangunan desa
emas dan keberhasilannya akan terus kita pantau karena kalau desa emasnya
berhasil maka di tahun-tahun kedepan desa emas yang lain akan kita gulirkan,
sehingga secara perlahan tapi pasti membangun dari pinggiran sebagaimana amanat
nawacita akan tercapai," ujar Aher.
Dalam kesempatan tersebut, Aher meresmikan kantor desa baru
dan pengelolaan BUMDes.
Aher pun sempat menyinggung soal kembali rusaknya ruas jalan
provinsi akibat sering dilintasi oleh truk bertonase besar yang mengangkut batu
dan pasir di wilayah Gunung Sindur. Padahal Pemprov Jabar telah mengeluarkan
dana hingga ratusan Milyar untuk perbaikan jalan tersebut. Untuk itu Aher
mengajak kepada semua pihak khususnya pengusaha tambang agar terlibat langsung
dalam penataan jalan.
"Kan para pengusaha mendapatkan keuntungan dari menjual
pasir dan batu disini, wajar kan kalau keuntungannya digunakan sebagiannya
untuk membangun jalan yang kokoh dan handal, karena selama ini pemerintah
membangun terus kan kemudian pengusaha merusaknya maka harus ada unsur
pertanggung jawabannya," tegasnya.
Ketua tim GNL 6, Afriandi menuturkan, dalam kegiatan
tersebut dihasilkan catatan penting yang harus ditindak lanjuti. Diantaranya
penetapan dan penegasan batas desa, penataan ruang dan penggalian potensi desa,
administrasi keuangan dan kependudukan serta peningkatan layanan kesehatan.
"Masih banyak tantangan untuk mewujudkan desa emas ini
kami dan desa emas bisa dihasilkan oleh kecamatan emas yang dibangun oleh
kabupaten emas dan didukung pula oleh provinsi emas," tutur Afriandi.
Dikatakannya, setelah GNL 6 ini, awal bulan Desember 2017
mendatang akan dilaksanakan Jambore Desa (Jade), yaitu sebuah wadah untuk
menghadirkan seluruh kepala desa se-Jabar yang berjumlah 5312 dan lurah
sebanyak 644 orang di Cikarang Kabupaten Bekasi.
"Jadi ini pertama kalinya digelar yang dikaitkan dengan
pelaporan para Kades dalam penggunaan Bankeu infrastruktur pedesaan dari tahun
2014-2017 secara langsung," ujarnya.
Di dalam jambore tersebut akan ada kegiatan dialog spesial,
kompetisi antar Kades, pameran dan apresiasi seni budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar