Mitrapolisi/ SHIZUOKA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjajaki kerja
sama di bidang pendidikan dengan Universitas Shizuoka, khususnya dengan unit
Sekolah Keperawatan. Kerja sama tersebut bertujuan mencetak perawat-perawat
yang bersertifikat internasional, serta berkemampuan dan berdaya saing tinggi
di mancanegara.
Komunikasi ini dibuka dengan pertemuan antara Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan (Aher) beserta jajarannya dengan para akademisi Sekolah
Keperawatan Universitas Shizuoka, di Universitas Shizuoka, Kamis (2/11/17).
Kedua belah pihak memberikan pemaparan dan presentasi terkait dengan dunia
keperawatan di masing-masing daerahnya.
Aher mengatakan di Jawa Barat terdapat sejumlah sekolah
tinggi atau universitas, baik negeri maupun swasta, yang memberikan pendidikan
di bidang keperawatan. Contohnya, kata Aher adalah Universitas Padjadjaran.
"Kemungkinan kami akan merancang kerja sama di bidang
pendidikan keperawatan ini antara Universitas Padjadjaran dengan Universitas
Shizuoka, terlebuh dulu. Di Jawa Barat, ada ribuan mahasiswa atau mahasiswi di
bidang keperawatan," kata Aher dalam paparannya tersebut.
Aher berharap Sekolah Keperawatan Universitas Shizuoka dapat
melakukan pertukaran mahasiswa dengan Universitas Padjadjaran. Selain itu,
diharapkan sejumlah calon perawat atau perawat ini mendapat standardisasi
keperawatan Jepang atau keperawatan internasional.
"Kami harap perawat-perawat dari Jawa Barat bisa
merawat, membahagiakan orang-orang tua di Jepang. Menjadi tenaga kesehatan
berkualitas di Jepang dan di manapun," katanya.
Dekan Sekolah Keperawatan Universitas Shizuoka, Kanazawa
Hiroaki, mengatakan pihaknya memberikan pendidikan keperawatan internasional di
kampus tersebut. Kanazawa pun merasa sangat terkejut mendengar ada ribuan calon
perawat di berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat, mengingat kampusnya hanya
memiliki 120 calon perawat.
"Kami ingin menjalin kerja sama dengan banyak
universitas di Jawa Barat yang memberikan pendidikan keperawatan. Selama ini
kami baru menjalin pertukaran pelajar dan pemagangan dengan universitas dari
Thailand. Perawat dari sini belajar di Thailand, dan sebaliknya," katanya
Adalah sangat penting bagi peningkatan kualitas perawat
internasional, katanya, untuk mengenal dunia kedokteran dan keperawatan di
negara lainnya. Semua hal yang berbeda ini, katanya, hanya dapat dipelajari
secara langsung di luar negeri asalnya.
Asisten Profesor Sekolah Keperawatan Universitas Shizuoka,
Negishi Mayumi, mengatakan pihaknya sangat bersemangat dan memberikan support
yang sangat besar kepada Jawa Barat untuk menjalin kerja sama di bidang
pendidikan keperawatan ini.
"Kami yakin ini adalah kerja sama yang sangat tepat.
Bisa menguntungkan banyak pihak dan bermanfaat. Bisa kita mulai kerja sama
dengan universitas atau sekolah tinggi di Jawa Barat. Ini akan sangat
bagus," katanya.
Selama ini diketahui, Jepang terus membutuhkan tenaga perawat
untuk ditempatkan di fasilitas kesehatan. Sedangkan, kebutuhan untuk perawat
pribadi bagi lansia pun kian besar. Hal ini disebabkan setiap tahunnya jumlah
lansia di Jepang semakin banyak akibat tingginya angka harapan hidup di negara
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar