Selasa, 25 September 2018

Emil Akan Kirim Ulama/ Ustad Berdakwah di Luar Negeri, Ini Syaratnya


KAB BOGOR -
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam waktu dekat akan meluncurkan program pelatihan bahasa Inggris bagi ulama dan ustad di Jabar. Setelah menguasai bahasa Inggris mereka akan dikirim ke beberapa negara di Eropa dan Amerika untuk berdakwah.

Hal itu dikatakan Emil, sapaan Gubernur Jabar, usai salat subuh berjamaah di Masjid Abdurrahman Bin Auf Cibinong Kabupaten Bogor, Selasa (25/9/18).

"Rencananya awal bulan depan akan kita mulai program pelatihan bahasa Inggris untuk para ulama dan ustad. Kalau lulus dengan baik saya akan kirim mereka keluar negeri untuk berdakwah," ujar Emil.

Untuk itu, Emil meminta daftar kepada MUI Kabupaten/ Kota se-Jabar terkait nama-nama ulama dan ustad yang ingin dilatih bahasa Inggris. Pihak Pemprov Jabar pun sudah menyiapkan sarana beserta pelatihnya.

"Mudah-mudahan saya bisa segera mendapatkan nama-nama dari ketua MUI terkait ustad ulama yang mau dilatih bahasa inggris," harapnya.

Untuk saat ini Emil memprioritaskan pengiriman ulama, ustad ke negara-negara yang sering berburuk sangka terhadap islam. Khusus untuk negara di Eropa, Emil mengutamakan negara Spanyol. Ia beralasan di negara tersebut kini sedang ada gelombang warganya jadi mualaf.

"Kenapa akan saya kirim ke Spanyol karena disitu sekarang ada gelombang orang jadi mualaf. Jadi di sana mereka tidak mempraktekan ibadah agamanya, rata-rata sekarang banyaknya atheis tapi kelompok atheis ini banyak yang mentok terhadap pertanyaan-pertanyaan hidupnya," jelas Emil.

Emil menceritakan, kini di Spanyol banyak dibangun mushala-mushala kecil. Ia pun bahkan telah diminta warga muslim disana untuk mendesain sebuah masjid besar sejak 2 bulan lalu.

"Kemudian saya tanya kenapa ingin bangun masjid, mereka menjawab karena orang-orang spanyol yang masuk islam semakin banyak, rata-rata kami hanya punya mushala kecil," ungkapnya.

Oleh sebab itu Emil sangat mengharapkan, para ulama dan ustad asal Jabar lah yang akan mengisi dakwah di negara tersebut.

"Syaratnya hanya satu, tentu harus bisa bahasa Inggris," pungkasnya.

Emil Langsung Pantau Jalur Tambang di Parung Panjang Atas Keluhan Warga Bogor

Mitrapolisi/
KAB BOGOR - Menindaklanjuti aspirasi warga Parung Panjang Kabupaten Bogor yang meminta solusi Gubernur Jawa Barat terkait permasalahan tambang tiga hari lalu melalui akun media sosial, Gubernur Ridwan Kamil langsung meresponnya.

Didampingi ASDA II dan Kadishub Jabar, Emil, sapaan akrabnya, langsung mendatangi dan berdialog mendengarkan aspirasi warga perwakilan dari Parung Panjang, Rumpin, Gunung Sindur, Cigudeg dan daerah lainnya yang terkena dampak buruk penambangan batu dan pasir. Wakil dari pengusaha dan asosiasi transporter pun turut hadir pada pertemuan yang digelar di halaman SMK BPM Parung Panjang itu, Selasa (25/9/18). Sebelum berdialog Emil bersama rombongan meninjau terlebih dulu jalur di sepanjang pertambangan tersebut.

"Tadi saya sengaja mencoba jalur itu, mobil saya sampai terjepit diantara truk-truk besar dan ga bisa maju," kata Emil.

Dalam dialog, Emil menuturkan sudah memetakan semua permasalahannya. Kebijakan prioritas yang akan dilakukannya dalam waktu tujuh hari ke depan adalah memanggil seluruh pimpinan perusahaan tambang ke Gedung Sate. Dalam pertemuan itu akan dibahas mengenai keseimbangan solusi termasuk jam operasional truk.

"Saya sudah cermati ada lima problem yang saya catat. Saya tidak bisa ambil keputusan langsung hari ini tapi akan dibawa dulu ke Gedung Sate. Untuk pertama akan saya panggil dulu semua pengusaha tambang ke Bandung," tutur Emil.

Dalam diskusi tersebut, Emil pun menyampaikan gagasannya bahwa pihaknya akan meregistrasi ulang perizinan tambang untuk semua perusahaan tambang di wilayah itu. Pada registrasi tersebut akan ditambahkan pasal-pasal yang lebih adil bagi semua pihak.

"Kami akan muat pasal-pasal yang lebih adil ya, terkait dampak lingkungan, harus punya parkir yang luas agar tidak memakan jalan, terkait truk harus keadaan bersih sebelum beroperasi," terangnya.

Warga pun antusias ketika Emil mengatakan akan mewujudkan jalur khusus tambang sesuai aspirasi warga. Jalur tambang ini akan langsung menuju Tangerang tanpa melintasi pemukiman warga.

"Ya kita akan prioritaskan jalan tambang langsung menuju Tangerang," katanya.

Untuk langkah awal Emil akan menghitung terlebih dulu biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan jalur tambang tersebut. Menurutnya akan ada dua pembiayaan yaitu pembebasan lahan dan pembetonan atau pengaspalan jalan. Tak hanya mengandalkan biaya dari APBD, Emil meminta semua perusahaan tambang berkontribusi mewujudkan jalur khusus itu.

"Kami akan menghitung dalam dua minggu kedepan berapa biaya yang diperlukan untuk jalur tambang. Pihak perusahaan pun harus turut berkontribusi," ujarnya.

Warga Parung Panjang dan sekitarnya memang sudah lama mengeluhkan dampak negatif dari penambangan tersebut. Setiap harinya ada ratusan truk bertonase besar melintasi pemukimannya. Bahkan 70 persen warga terkena penyakit ISPA hingga TB akibat dari polusi yang ditimbulkan. Selama 2 bulan kebelakang pun telah terjadi kecelakaan sampai merenggut nyawa 3 warga akibat tertabrak truk tambang.

"Saya akan kembali lagi kesini untuk memberikan solusinya, sementara akan dibahas dulu di provinsi. Parung Panjang ini kecamatan pertama yang saya kunjungi secara serius dan akan kami prioritaskan sampai selesai. Ini hasil curhatan warga di instagram saya," ungkap Emil.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunadi yang mewakili warganya mengatakan, kedatangan Gubernur Ridwan Kamil ke Parung Panjang memberi sebuah harapan baru untuk menyelesaikan permasalahan tambang di wilayah Rumpin, Parung Panjang, Cigudeg dan Gunung Sindur.

"Belum sebulan dilantik jadi Gubernur sudah meninjau kesini. Ini memberikan sebuah harapan baru untuk menuntaskan masalah dampak pertambangan disini," kata Egi.

Menurutnya, saat ini tidak tepat mencari siapa yang salah dalam permasalahan tersebut. Namun kini adalah saat yang tepat untuk bersama-sama mencari solusinya.

"Saya ingin solusi dua sisi yaitu usaha jalan, rakyat selamat. Saya harap semua kompak, kita akan berjuang terus sampai ada solusi yang nyata," ujarnya.(Arm)*

Senin, 24 September 2018

Kang Emil Hadiri Peringatan Hari Agraria

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, permasalahan mengenai sengketa lahan bisa terselesaikan secepatnya. Hal ini untuk mendukung sejumlah rencana pembangunan infrastruktur di Jabar yang tengah dicanangkannya.

Emil, sapaan akrabnya, mencontohkan, rencana pembangunan dan reaktivasi empat jalur kereta api akan menggunakan lahan-lahan yang berpenghuni namun tidak memiliki landasan hukum atau legalitas kepemilikan lahannya.

"Kita akan ada program pengembangan empat jalur kereta api itu pasti bermuara pada lahan-lahan yang tidak berlandasan hukum tapi dihuni, kan gitu," kata Emil usai mengikuti upacara  Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional tingkat Jabar   di lapangan Kanwil BPN Jabar, Bandung Senin (24/9/18).

Emil menambahkan, bila hak atas tanah tidak terlegalisasi dengan baik maka percepatan pembangunan akan melambat hingga 50 persen.

"Karena waktunya habis bukan untuk membangun tapi habis untuk memetakan ini hak nya siapa," katanya.

Selain pengembangan empat jalur kereta api, juga akan dibangun jalan tol dari Bandung hingga ke Cilacap serta
Pembangunan flyover di Kota Bandung. Emil optimis melalui program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang tidak akan ada lagi permasalahan sengketa lahan yang saat ini sudah di angka 56 persen. Pihaknya pun sepenuhnya mendukung BPN Kanwil Jabar dalam mengakselerasikan program tersebut, baik melalui kampanye maupun sejumlah program.

"Saya tadi menawarkan ke kepala BPN Jabar untuk dukungan dalam mengakselerasi ini, apakah kita ikut mengkampanyekan atau membuat program kita siap karena kita juga kan perwakilan pemerintah pusat," terangnya.

Emil pun meminta masyarakat untuk melakukan legalisasi lahan miliknya berkoordinasi kantor BPN masing-masing daerahnya.

"Kepada masyarakat untuk segera melakukan interaksi dengan BPN di wilayahnya masing-masing," pintanya.

Melalui momentum Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional tingkat Jabar ini, Emil berharap keadilan dan kemakmuran dapat dirasakan oleh semua warga Jabar, pelaku usaha dan unsur pemerintah yang membangun dengan dasar legalitas serta kesadaran akan pentingnya legalitas tanah.

"Atas nama Pemprov Jabar, selamat Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional," ucapnya.

Di kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan penghargaan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI kepada ASN di lingkungan Kanwil BPN Jabar.(Arm) *

Minggu, 23 September 2018

Mulai Hari ini, KPU Jabar Gelar Deklarasi Kampanye Damai

Mitrapolisi/
Seputar News/BANDUNG – Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat dinilai sukses karena adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih dan hak politiknya. Selain itu, ditandai dengan situasi terkendali, aman dan tertib sehingga proses Pilkada berjalan dengan baik lancar.

Sebagai dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa hadir dalam Deklarasi Kampanye Damai dengan tema “Indonesia menolak Hoax, Politisasi SARA dan Politik Uang menjelang Pemilihan Umum 2019, yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat  di depan Hotel Geulis saat Car Free Day Dago berlangsung, Minggu (23/9/18).

“Mari kita sebarluaskan deklarasi kampanye damai karena bertujuan bagaimana kita sukses. Kemarin Pilkada Serentak 2018 sukses, maka kita lanjutkan kesuksesan untuk Pilpres, Pileg dan Pemilihan DPD,” ajak Iwa.

 Menurut Iwa, kampanye ini merupakan kegiatan yang positif karena semua komponen masyarakat dihadirkan. Serta menghadirkan perwakilan partai politik, Forkopimda dan tokoh masyarkat yang mempunyai peran yang sangat penting untuk lancarnya pemilihan agar damai dan aman.

Iwa berharap dapat menghasilkan Presiden dan  Wakil Presiden serta Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, DPR RI dan DPD RI yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. disertai dengan suasana yang aman dan lancar dari berbagai wilayah di Indonesia, Jawa Barat khususnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, Yayat Hidayat, mengatakan kegiatan ini merupakan dimulainya hari pertama kampanye partai politik peserta pemilu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, serta anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, DPR RI dan  DPD RI hingga 17 April 2019.

“Kami meminta komitmen dari partai politik dalam proses aktivitas kampanye itu betul-betul mengesampingkan bentuk-bentuk kampanye yang sifatnya hoax,” katanya.

“Jadi kampanye itu fokus saja pada visi misi serta program kerja dari partai politik calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Calon Presiden, Calon Wakil Presiden serta Calon DPD RI asal daerah Provinsi Jawa Barat,” lanjut Yayat.

Terakhir pesan Yayat, komitmen dari deklarasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Barat siap turut serta dalam mengamankan kampanye yang damai dan berintergritas.(Arm)*

Gub Jabar ewasan Anggota Jak Mania

Mitrapolisi/
Kecam Keras Pelaku Yang Menyebabkan Korban Tewas Anggota Jak Mania Jelang Sepak bola Tersib VS Perija Di GBLA

Seputar News/BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengutuk tindakan kekerasan oknum yang menyebabkan satu korban tewas, jelang pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta, di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/18) sore.

Diketahui, korban adalah anggota The Jak Mania, supporter Persija Jakarta, bernama Haringga Sirilla (23). Ia tewas setelah dikeroyok di area parkir GBLA sekitar pukul 13.00 WIB.

Tanggapi kejadian yang tak diinginkan itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengucapkan bela sungkawa sedalam- dalamnya kepada The Jak Mania, dan keluarga korban yang ditinggalkan.

“Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yang didapat dengan susah payah,” ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai menyaksikan langsung big match Persib vs Persija di GBLA Kota Bandung, Minggu (23/9/18).

Emil pun secara pribadi memohon maaf kepada keluarga korban, dan rekan-rekan The Jak Mania, juga Persija Jakarta.

Gubernur Emil selanjutnya berharap para pelaku bisa dihukum setimpal dan kejadian memalukan seperti itu tak terulang kembali.

“Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat. Lima tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Polrestabes Bandung,” kata Emil.

Emil sangat berharap, peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan.

“Karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama. Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten,” tambah Emil.

Kematian Haringga menambah daftar panjang korban yang jatuh akibat kekerasan di sepak bola. Khusus rivalitas Persib vs Persija, berdasar laporan Save Our Soccer, ada enam korban meninggal dunia, termasuk Haringga.(Arm)*

Jumat, 21 September 2018

Gub Jabar Ridwan Kamil menerima kunjungan Country Director ADB Indonesia,

Mitrapolisi/
BANDUNG — Tak ingin hanya bergantung kepada Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai proyek- proyek infrastruktur strategisnya, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan berbagai peluang.

Kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pertemuan dengan Asian Development Bank (ADB) Indonesia tentang penjajakan pembiayaan.

Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil menerima langsung kunjungan Country Director ADB Indonesia, Winfried Wicklein, di Ruang Lokantara, Gedung Sate Bandung, Jumat (21/09/2018).

“Jadi ADB sangat bersemangat, datang Kepala Perwakilan Indoensia-nya. Kedatangannya ingin mendengarkan kebutuhan infrastruktur Jawa Barat,” ungkap Gubernur Ridwan Kamil.

Emil, begitu Gubernur biasa dipanggil menerangkan, bahwa kebutuhan mendasar yang ingin dikejar pihaknya selama lima tahun kedepan, intinya yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sementara untuk memenuhi tujuan tersebut, diperlukan aksesibilitas yang mampu menunjang pergerakan orang maupun barang.

Maka lanjut Emil, rasio infrastruktur harus terus digenjot. Adapun sejumlah infrastruktur di Jawa Barat, yang akan pihaknya kejar selama lima tahun kedapan antara lain jalan tol, transportasi berbasis kereta api, bandara dan pelabuhan. Tidak hanya itu, diproyeksikan juga untuk membangun sekolah, rumah sakit, dsb.

“Jalan tol jadi prioritas, transportasi berbasis kereta api jadi prioritas, kemudian penambahan bandara dan pelabuhan jadi prioritas,” kata Gubernur Emil.

Sementara itu, Emil menuturkan ada tiga opsi yang bisa dilakukan demi memenuhi kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur tersebut. Diantaranya, pinjaman langsung. Kedua, pinjaman lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tiga, lewat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dari pola-pola tersebut, Pemprov Jabar, ADB, serta pemangku kepentingan terkait, kedepan akan bertukar pikiran untuk mencari pola kerjsama yang tepat.

“Kalau konvensional lama, ada banyak mimpi Jawa Barat yang harus dikejar, kalau hanya mengandalkan APBD saja lama tercapainya,” katanya. (Arm)*

Pisah Sambut, Emil Titip Bandung ke Oded

Mitrapolisi/
BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, yang merupakan Walikota Bandung masa jabatan 2013-2018, Mochamad Ridwan kamil, melaksanakan prosesi serah terima jabatan, dan pisah sambut dengan Walikota, dan Wakil Walikota Bandung 2018-2023 terpilih, Oded M. Danial, dan Yana Mulyana, di Plaza Balai Kota Bandung, Jumat (21/09/2018).

Kepada Oded- Yana, Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, menitipkan Pemerintahan Kota Bandung, dengan terus menjaga tradisi prestasi yang telah diraih selama ini, dan terus menambah raihan prestasi selama lima tahun mendatang.

“Situasi saat ini sangat istimewa. Dimana Walikota Bandung menjadi Gubernur, sementara Wakil Walikotanya menjadi Walikota. Mungkin baru kali ini Walikota dilantik mantan Walikota,” kata Emil.

Emil juga mengungkap, bahwa dirinya bisa meninggalkan Pemerintahan Kota Bandung dengan sedikit perasaan lega. Karena Ia percaya, dan tahu betul gaya Oded bekerja. Selain itu, Emil juga percaya para ASN Juara Kota Bandung dapat bekerja maksimal.

“Ini situasinya agak istimewa. Saya berbisik ke Mang Oded, semua indah pada waktunya. Setiap aspirasi akan Allah SWT kabulkan di waktu yang Allah SWT tetapkan,” kata Emil.

“Kita paham, jabatan adalah sementara. Jangan terlalu nyaman dengan jabatannya. Tapi yang diukur adalah kemanfaatannya, Ketua RT bisa lebih mulia dari Gubernur, kalau dia memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Emil pun menyampaikan kepada Oded- Yana, untuk menganut prinsip “Blue Ocean Ideology”. Artinya, saking besarnya gelombang, ombak yang dahsyat tidak akan terkejar oleh apapun.

Maka, dalam bekerja di pemerintahan, di saat kota-kota lain berusaha mengejar prestasi Kota Bandung. Kota Bandung terus menghasilkan inovasi-inovasi baru.

“Kota Bandung terus lari, jadi tidak terkejar, malah bisa jadi percontohan tak hanya di level nasional, tapi juga internasional,” katanya.

Selain itu, kepada jajaran SKPD Kota Bandung, Emil menginstruksikan supaya bekerja bukan hanya menjaga kenormalan, tetapi terus produktif membuat terobosan baru.

“Jangan terjadi ketidaknormalan. Tugas berinovasi adalah tugas Dinas, jadikan wilayah kita ‘zero complain government.’ Karena semakin sedikit komplain, menandakan tugas kita semakin baik,” pesan Emil.

Sementara itu, Walikota Bandung, Oded M Danial mengungkap rasa bangganya telah lima tahun berkesempatan berjuang bersama Emil membangun Kota Bandung.

“Kini kang Emil bukan pergi untuk meninggalkan kita, tapi dia naik level,” sambung Oded.

Maka dari itu, Oded- Yana, katanya, akan senantiasa meminta bimbingan dan arahan, serta menyambung koordinasi yang baik dengan Gubernur Jawa Barat, dalam beebagai hal terkait pembangunan. (Arm)*

Kamis, 20 September 2018

Di Luar Stadion GBLA Akan Pasang Enam Layar Lebar Untuk Penonton

Mitrapolisi/
Seputar News/BANDUNG – Jelang laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghimbau kepada Bobotoh agar bisa menjadi tuan rumah yang baik. Masyarakat Jabar, khususnya Bobotoh diminta tertib dan tidak melakukan provokasi apapun.

Persib dijadwalkan akan bertanding melawan Persija di Stadion GBLA pada Minggu (23/9/18) dalam lanjutan Liga 1 2018. Emil pun berharap himbauannya ini bisa dilakukan dengan baik oleh Bobotoh.

“Untuk bobotoh, saya titip tidak ada insiden. Jaga kesopanan, jaga ketertiban. Tidak boleh lempar-lempar botol apapun itu. Tidak ada provokasi di media sosial, tidak ada rasis-rasis chanting di lapangan,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil usai bertemu para punggawa, official, dan manajemen Persib di Gedung Sate, Kamis siang (20/9/18).

“Jadilah tuan rumah yang baik, agar orang tidak kapok datang ke GBLA. Posisi Persib lagi bagus, juara satu sekarang jangan dinodai. Nanti yang didenda Persib lagi kalau perilaku dari Bobotohnya kurang maksimal,” tambahnya.

Emil pun berencana akan mengundang Gubernur DKI Jakarta untuk nonton bareng di GBLA. “Saya lagi mengontak Pak Anies — lewat ajudan — kalau beliau berkenan kita undang nonton bareng di GBLA sebagai simbol persatuan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Emil berpesan kepada coach Mario Gomez agar terus menjaga momentum baik Persib saat ini, terutama dari sisi kualitas para pemain. Apabila Persib bisa Juara Liga 1, kata Emil, pihaknya akan memberikan bonus.

“Tadi saya bertemu dan memberikan masukan ke Pak Mario Gomez agar menjaga momentum, menjaga kualitas pemain yang sudah baik, dan berharap di sisa belasan pertandingan Persib bisa juara,” harap Emil.

“Kalau juara tentulah — dulu juga waktu saya jadi Walikota saya carikan bonus dari masyarakat. Kalau nanti menang juga saya carikan. Dan kita kawal, pawai lagi, supaya perayaan dari Bintang Dua menjadi Bintang Tiganya menjadi mantap,” katanya.

Enam Layar Lebar

Sementara itu, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengajukan penyediaan layar lebar di luar Stadion GBLA kepada panpel. Ini sebagai langkah antisipasi jika banyak penonton yang tidak mendapatkan tiket.

“Alhamdulillah kita siapkan lima sampai enam layar. Kemarin saya sudah ke panpel, saya tegaskan jangan sampai kurang dari enam. Supaya semua penonton tidak kecewa, yang tidak dapat tiket bisa nonton di luar supaya nyaman para penonton,” ucap Umuh.

Layar lebar bisa di pasang di beberapa titik, termasuk di lorong jalan menuju ruang VIP. “Di lorong begitu mau masuk ke VIP itu kosong jalan. Di situlah bisa dipasang, di tengah-tengah di beberapa tempatlah begitu,” tukasnya.(Ds)*

Rabu, 19 September 2018

Hasil Kerajinan Jabar Akan Buka Toko Di Jakarta Dan Bali

Jurnalis Wanita/BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan pada dua tahun mendatang, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat bisa membuka toko di mall-mall besar di Jakarta dan Bali. Target ini sebagai strategi pemasaran produk-produk unggulan industri kreatif di Jawa Barat.
  

“Jangan hanya bisa memproduksi, tapi tidak bisa memasarkan. Jadi saya akan memantau bagaimana hasil kerajinan, produk-produk kreatifitas ini ternyata laku dan sukses di pasaran,” kata Emil, sapaan akrabnya, pada acara Pelantikan Pengurus Dekranasda Jabar dan Anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Masa Bakti 2018-2023, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (19/9/18). 


Menurut Emil, definisi suksesnya Dekranasda bukan dari banyaknya pameran yang digelar, sehingga langkah membuka toko ini mengindikasikan bahwa Dekranasda Jabar tidak hanya menggunakan strategi di belakang layar, tapi juga strategi di depan secara langsung. 


“Saya tidak akan menilai seringnya Dekranasda berpameran sebagai ukuran kesuksesan. Saya ukur berapa banyak toko Dekranasda hadir di titik-titik yang istimewa,” ujar Emil.
  

“Saya targetkan dua, yang pertama di mall-mall Jakarta, dan yang kedua buka toko di Bali,” lanjutnya. 

Emil mengungkapkan, target pembukaan toko ini akan dirampungkan dalam dua tahun. Jika sudah terealisasi, maka target akan dinaikkan dengan membuka toko di luar negeri maksimal di tahun kelima.(Lind)*

Rabu, 12 September 2018

Babad Cirebon, Daya Tarik Wisata Religi di Kota Wali

Mitrapolisi/
KOTA CIREBON - Keraton Kanoman Cirebon kembali menggelar pembacaan Babad Cirebon atau sejarah berdirinya Cirebon. Tradisi yang digelar setiap Tahun Baru Islam ini bisa menjadi daya tarik wisata religi di Kota Wali.

Wakil Gubernur Jawwa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menghadiri tradisi yang biasanya digelar setiap malam 1 Muharam dalam penanggalan kalender Hijriah. Hal ini untuk mengingatkan masyarakat tentang sejarah lahirnya Cirebon.

"Ini untuk mengingatkan kita akan sejarah lahirnya Cirebon yang merupakan tempat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, hingga dikenal sebagai Kota Wali," kata Uu dalam sambutannya di acara Pembacaan Babad Cirebon Tahun 2018/1440 Hijriah di Bangsal Witana Keraton Kanoman, Lemah Wungkuk, Kota Cirebon, Rabu malam (12/9/18).

Uu menambahkan tradisi Babad Cirebon bisa menjadi salah satu sarana untuk mengenalkan budaya Cirebon. Terutama di era persaingan global seperti sekarang, budaya harus menjadi daya tarik wisatawan mancanegara agar berkunjung ke Cirebon.

Uu berharap melalui pembacaan Babad Cirebon ini, masyarakat bisa menjaga aset yang kita miliki dan terus melestarikan budaya Cirebon agar tidak punah. Terlebih pada zaman milenial ini masyarakat sudah terpengaruh budaya luar serba canggih, sehingga melupakan akar sejarah masa lalunya.

"Besar harapan saya, dengan rutin acara ini bisa memupuk generasi muda agar tidak lupa akan sejarah Cirebon sebagai Kota Budaya dan Kota Keraton," ungkap Uu.


Rangkaian Hari Jadi ke-649 Kota Cirebon

Pj. Walikota Cirebon Dedi Taufik mengatakan, bahwa pembacaan Babad Cirebon merupakan rangkaian acara Hari Jadi ke-649 Kota Cirebon. Dedi berharap hal ini bisa memberikan motivasi dan dorongan moral bagi masyarakat Kota Cirebon.

"Babad sejarah dimaksud telah memberikan motivasi serta dorongan moral spiritual bagi masyarakat Kota Cirebon," kata Dedi.

Hari Jadi Kota Cirebon ditetapkan berdasarkan tahun Hijriah, yaitu pada 1 Muharam. Ini menjadi pertanda sikap konsisten Cirebon yang berdasarkan latar belakang sejarah budayanya, sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Turut hadir pada acara ini Sultan Kanoman XII Sultan Raja Muhammad Emirudin, Pangeran Pati Raja Muhammad Kodiran, serta anggota keluarga Keraton Kanoman lainnya.

Acara pembacaan Babad Cirebon ini digelar di Bangsal Witana Keraton Kanoman Cirebon. Pangeran Pati Raja Muhammad Kodiran, mewakili keluarga Keraton Kanoman mengatakan bahwa Bangsal Witana merupakan tempat awal mula berdirinya Cirebon.

"Karena Witana inilah awal mula asal usul Cirebon," kata Pangeran.

Selain itu, Pangeran juga menjelaskan alasan konsep acara pembacaan Babad Cirebon secara lesehan. Hal ini untuk mengingatkan kita bahwa pejabat berasal dari rakyat yang mesti duduk bersama.

"Acara ini juga sengaja kami konsep dengan cara lesahan. Agar kita bisa mengingat dan sadar bahwa pejabat berasal dari rakyat, maka rakyat dan pejabat sudah sepantasnya duduk bersama. Duduk bersama rendah berdiri sama tinggi dan saling menghargai," katanya.

Senin, 10 September 2018

Haornas Ke-35, Pemprov Jabar Kucurkan Rp1,35 M Untuk Kadeudeuh Atlet Berprestasi

Mitrapolisi/
BANDUNG - Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-35 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2015, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat kembali memberikan apresiasi berupa penghargaan dan uang kadeudeuh kepada olahragawan berprestasi yang telah mengharumkan nama Jabar dan Indonesia. Total kadeudeuh yang diberikan mencapai Rp1,35 Milyar.

Wakil Gubernur Jabar Uu Rizhanul Ulum memimpin peringatan Haornas ke-35 yang digelar di halaman Gedung Sate, Senin (10/9/18). Wagub Uu juga memberikan langsung penghargaan kepada 40 orang, diantaranya kepada atlet berprestasi, pelatih berprestasi, wasit, mantan olahragawan, guru olahraga, ilmuan, pembina, organisasi dan wartawan olahraga.

Para atlet peraih medali pada ajang Asian Games 2018 asal Jabar juga hadir pada peringatan itu termasuk atlet pencak silat yang melakukan selebrasi istimewa Hanifan Yudani Kusumah. Mereka juga mendapatkan uang kadeudeuh yang telah diserahkan awal bulan lalu.

"Saya bangga di hari pertama saya berdinas ini langsung menyerahkan penghargaan kepada atlet-atlet kita yang berprestasi," kata Uu.

Uu menuturkan, tahun ini dirinya bersama Gubernur Ridwan Kamil telah merancang kebijakan untuk memajukan dunia olahraga melalui program Jabar juara, baik olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi. Menurutnya, faktor penting untuk mewujudkannya adalah meningkatkan kesehatan.

"Kebijakan untuk memajukan olahraga di Jabar saya dengan Kang Emil sebetulnya sudah ada dalam program Jabar Juara dan kesehatan adalah faktor dominan," ujarnya.

Bentuk dukungan lainnya, lanjut Uu, yaitu dalam bentuk infrastruktur olahraga. Sebelumnya Pemprov Jabar telah mencanangkan setiap daerah memiliki satu stadion besar. Menurut Uu, kebijakan tersebut akan dilanjutkan di masa kepemimpinannya.

"Dulu ada program 1 stadion besar di tiap Kabupaten/ Kota kenapa tidak, kita bisa lanjutkan program tersebut sebagai pendorong prestasi. Kalau mau prestasi tapi sarananya tidak diperhatikan kan tidak pas. Tentu dukungan lainnya adalah anggaran ya," ungkap Uu.

Di kesempatan itu, Uu membacakan sambutan peringatan Haornas ke-35, Menpora Imam Nahrawi. Tema besar Haornas 2018 ini yaitu "Ayo Olahraga, Bangun Indoesia". Di tahun olahraga ini banyak peristiwa olahraga penting di tanah air seperti Asian Games, Asian Para Games. Ada pula event nasional dan internasional bidang olahraga prestasi dan rekreasi. Diantaranya rekor dunia Poco-poco, festival olahraga tradisional tingkat nasional, sepeda nusantara, gala desa dan liga sepak bola berjenjang.

"Selamat memperingati Haornas ke-35, kedepan seluruh warga Indonesia harus mencintai olahraga dan menjadikannya sebagai gaya hidup," kata Uu membacakan sambutan Menpora.

Minggu, 09 September 2018

Kang Emil Sebut Panyaweuyan Majalengka Kebun Terindah di Dunia

Mitrapolisi/
KAB. MAJALENGKA - Kabupaten Majalengka memiliki banyak potensi wisata unik dan menarik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun terpesona oleh pemandangan panyaweuyan atau terasering yang disebutnya sebagai kebun terindah di dunia.

Kekaguman terhadap keindahan terasering ini sempat dia tumpahkan di akun sosial media (sosmed) miliknya. Fotonya pun wara wiri di akun sosmed milik Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.

"Saya terpesona oleh sebuah foto di panyaweuyan yang menurut saya itu terasering kebun terindah di dunia. Cuman kurang promosi, nanti saya sebagai Gubernur Jawa Barat akan promosikan," tukas Kang Emil saat hadir dalam acara Peringatan Hari Pramuka ke-57 dan Malam Anugerah Pramuka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Gedung Generasi Muda (GGM), Jl. KH. Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Sabtu malam (8/9/18).

Kang Emil mengaku sangat bahagia berada di Majalengka. Menurutnya, Majalengka mempunyai banyak potensi pariwisata yang membuatnya jatuh cinta pada Kota Angin ini.

"Saya sangat berbahagia, saya berada di tempat istimewa. Selama Pilkada saya menemukan hal-hal luar biasa dan saya nyatakan saya jatuh cinta dengan Majalengka," kata Emil.

"Kabupaten ini banyak sekali potensi pariwisatanya, cuman kurang sentuhan sedikit," lanjutnya.

Kang Emil bertekad di bawah kepemimpinannya, Pemda Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan potensi wisata Majalengka lengkap dengan infrastruktur pendukungnya. Kang Emil akan mengucurkan anggaran Rp15 Miliar untuk penataan Alun-Alun Majalengka, Rp20 Miliar untuk membangun creative center, Rp15 Miliar untuk membangun pusat budaya, dan Rp40 Miliar untuk penataan akses jalan menuju tempat-tempat pariwisata.

Kang Emil menekankan bahwa cara membangun Jawa Barat adalah melalui inovasi. Dia tidak ingin lima tahun kepemimpinannya di Jawa Barat sia-sia dan sibuk hanya dengan urusan politik.

"Cara membangun di Jawa Barat ini harus berbeda, berorientasi pada perubahan, kebaruan, pada hal-hal inovatif. Kita harus melompat bukan jalan tempat," katanya.

Sabtu, 08 September 2018

Pramuka Jabar Juara, Ini Pesan Gubernur Emil

Mitrapolisi/
KAB. MAJALENGKA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad membawa Pramuka Jabar menjadi Pramuka Juara di Indonesia. Untuk itu, ada beberapa pesan yang mesti diperhatikan para anggota Pramuka di seluruh Jawa Barat.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, bahwa Pramuka Jawa Barat yang didalamnya terdapat para pemuda yang harus sibuk. Apabila pemuda ini sibuk, mereka tidak akan melenceng pada pergaulan yang salah.

"Mengurus pemuda di Indonesia cuman satu cara, buat mereka sibuk. Kalau pemuda sibuk, energi motoriknya tersalurkan, energi penasarannya tersalurkan, energi idealismenya tersalurkan, energi kreativitas juga inovasinya tersalurkan," kata Emil dalam acara Peringatan Hari Pramuka ke-57 dan Malam Anugerah Pramuka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Gedung Generasi Muda (GGM), Jl. KH. Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Sabtu malam (8/9/18).

"Tapi kalau pemuda tidak sibuk, banyak waktu kosong, banyak waktu luang. Di situ ada pembisik-pembisik yang salah, di situ melenceng ke pergaulan yang menyimpang," lanjutnya.

Emil menekankan, bahwa Pramuka juga harus bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Revolusi digital bisa membawa perubahan Pramuka Jawa Barat menjadi Pramuka terdepan dalam revolusi digital Indonesia.

"Jadi, revolusi digital ini akan menghancurkan pemuda-pemuda Indonesia atau kita bertekad menggunakan teknologi justru Pramuka Jawa Barat sebagai pramuka terdepan dalam revolusi digital Indonesia," ajaknya.

Untuk itu, Emil berharap pimpinan Pramuka di Jawa Barat bisa mengikuti perubahan zaman. Dimana kurikulum dan perspektif juga harus sesuai dengan kondisi saat ini.

"Saya titip -- khususnya pimpinannya harus bisa memahami sunatullah; bahwa zaman berubah, kalau zaman berubah jangan pakai kurikulum lama, pola pandang lama, perspektif jadul. Maka pimpinannya harus gaul," ujar Emil.

Emil juga berpesan agar Pramuka Jabar harus mengalir seperti air. Anggota Pramuka Jabar mesti bermanfaat dan bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Pramuka harus punya filosofi seperti air. Dikasih wadahnya cekung menjadi cekung, dikasih wadahnya kotak airnya menjadi kotak. Artinya mengalir seperti air," ungkap Emil.

"Pada saat siapapun butuh, top of mind yang diingat adalah Pramuka pasti bisa," tambahnya.

Emil: Jabar Selatan Perlu Dimekarkan

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai perlu ada pemekaran daerah khususnya di wilayah Jabar bagian selatan. Menurutnya, jumlah penduduk di Jabar sebanyak 48 Juta jiwa atau terbesar se-Indonesia tidak sebanding dengan jumlah daerah saat ini yaitu 27 Kota/ Kabupaten.

"Jadi akan kita perjuangkan untuk pemekaran, prioritasnya di Jabar selatan," kata Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Jumat (7/9/18).

Ia membandingkan, Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk 39 Juta jiwa memiliki 38 Kota/ Kabupaten. Pun dengan Sumatera Utara memiliki 33 daerah dengan jumlah penduduk 14 Juta jiwa.

"Contoh Sumut jumlah penduduknya 14 Juta, daerahnya 33 maka jumlah uang yang munculnya kan jadi 33 kali, kita hanya 27 kali untuk jumlah penduduk yang sangat besar ini," paparnya.

Rencana pemekaran daerah tersebut juga akan diaspirasikannya pada momentum Pilpres mendatang.

"Nanti ada momunteum Pilpres kan akan kita aspirasikan," ucapnya.

Gubernur mengatakan, pemekaran perlu dilakukan agar tidak terjadi kekosongan dalam pelayanan publik. Contohnya masyarakat di pelosok yang mengurus administrasi kependudukan harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke ibu kota daerah.

"Ada yang sampai menempuh waktu 8 jam, kasian kan," ujarnya.

Dipilihnya Jabar selatan untuk pemekaran karena menurutnya selain memiliki daerah luas, potensi kepariwisataan pun sangat besar untuk dikembangkan. Daerah selatan pun alamnya sangat subur. Hal tersebut bisa berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Apabila pemekaran tersebut terealisasi maka tidak akan ada ketimpangan antara wilayah utara, tengah dan selatan.

Mengenai berapa daerah yang akan dimekarkan, Emil belum menyebut jumlahnya. Ia akan membahasnya terlebih dulu dengan DPRD Jabar.

"Berapa jumlahnya harus dibahas dulu dengan dewan," ujarnya.

Jumat, 07 September 2018

Gebrakan Kang Emil: Jabar Selatan Akan Dimekarkan

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai perlu ada pemekaran daerah khususnya di wilayah Jabar bagian selatan. Menurutnya, jumlah penduduk di Jabar sebanyak 48 Juta jiwa atau terbesar se-Indonesia tidak sebanding dengan jumlah daerah saat ini yaitu 27 Kota/ Kabupaten.

"Jadi akan kita perjuangkan untuk pemekaran, prioritasnya di Jabar selatan," kata Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Jumat (7/9/18).

Ia membandingkan, Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk 39 Juta jiwa memiliki 38 Kota/ Kabupaten. Pun dengan Sumatera Utara memiliki 33 daerah dengan jumlah penduduk 14 Juta jiwa.

"Contoh Sumut jumlah penduduknya 14 Juta, daerahnya 33 maka jumlah uang yang munculnya kan jadi 33 kali, kita hanya 27 kali untuk jumlah penduduk yang sangat besar ini," paparnya.

Rencana pemekaran daerah tersebut juga akan diaspirasikannya pada momentum Pilpres mendatang.

"Nanti ada momunteum Pilpres kan akan kita aspirasikan," ucapnya.

Gubernur mengatakan, pemekaran perlu dilakukan agar tidak terjadi kekosongan dalam pelayanan publik. Contohnya masyarakat di pelosok yang mengurus administrasi kependudukan harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke ibu kota daerah.

"Ada yang sampai menempuh waktu 8 jam, kasian kan," ujarnya.

Dipilihnya Jabar selatan untuk pemekaran karena menurutnya selain memiliki daerah luas, potensi kepariwisataan pun sangat besar untuk dikembangkan. Daerah selatan pun alamnya sangat subur. Hal tersebut bisa berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Apabila pemekaran tersebut terealisasi maka tidak akan ada ketimpangan antara wilayah utara, tengah dan selatan.

Mengenai berapa daerah yang akan dimekarkan, Emil belum menyebut jumlahnya. Ia akan membahasnya terlebih dulu dengan DPRD Jabar.

"Berapa jumlahnya harus dibahas dulu dengan dewan," ujarnya.

Kang Emil Datang Akan Tata Gedung Sate Jadi Bangunan Ramah Wisatawan

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana akan menata ulang beberapa ruangan dan halaman Gedung Sate. Namun tidak akan merubah struktur utama karena merupakan bangunan heritage.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, setelah Ia meninjau ke beberapa sudut Gedung Sate di hari pertamanya berkantor, ada sejumlah ruangan maupun halaman mubazir yang harus dimanfaatkan.

"Saya punya mata sebagai arsitek, disini banyak ruang-ruang mubazir sebenarnya lebih baik dimanfaatkan oleh masyarakat seperti di halaman belakang itu, asalkan tidak mengganggu aktivitas kerja pegawai," terang Emil di Gedung Sate, Jumat (7/9/18).

Sebagai bangunan cagar budaya dan menjadi destinasi wisata, rencananya penataan Gedung Sate ini akan berkonsep ramah wisatawan.

"Kita ingin Gedung Sate ini juga ramah kepada wisatawan lebih dari yang sekarang," ujarnya.

Ia menginginkan Gedung yang dibanguan tahun 1920 ini tidak memiliki kesan angker dan formal.

"Jangan angker, jangan terkesan sangat formal seperti istana negara," ucapnya.

Emil menggambarkan penataan di beberapa sudut Gedung Sate ini seperti di halaman belakang yang akan dibuat pelataran. Di halaman tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk menerima tamu kenegaraan.

"Misalnya di halaman belakang akan dibuat seperti pelataran. Kota Bandung kan cuacanya sejuk ya nanti bisa untuk makan malam disitu, bisa juga dijadikan untuk menerima tamu kenegaraan," jelasnya.

Dalam program 100 hari kerjanya, Emil akan memprioritaskan pada koordinasi antar daerah, kemudian mereformasi pelayanan publik dan yang akan segera dilaunching pada minggu pertamanya ini adalah program Jabar Quick Respon.

"Awal minggu depan kita akan merilis program baru Jabar Quick Respon, di luar itu ada program penataan kawasan kantor termasuk Gedung Sate ini," ujarnya.

Realisasi penataan Gedung Sate tersebut rencananya dilakukan di tahun 2019.

"Kalau yang menata Gedung Sate ini dalam setahun kedepan, itu kan anggarannya di 2019," tutupnya.(Arm)*

Ridwan Kamil: Warga Jabar Harus Bahagia

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad akan membuat Jabar sebagai provinsi terbahagia di Indonesia. Keberhasilannya memimpin Kota Bandung di mana tingkat kebahagiaan warganya mencapai 90 persen rencananya akan diaplikasikan di seluruh daerah di Jabar.

Tekad tersebut dikatakan Ridwan Kamil di agenda pertamanya sebagai Gubernur Jabar yaitu saat membuka Kongres Himpunan Psikologi Indoenesia (Himpsi) XII di Bandung, Jumat (07/09/2018).

"Kita bertekad di akhir masa jabatan saya warga Jabar harus bahagia juga," ujarnya.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuturkan, saat ini tingkat kebahagiaan Provinsi Jawa Barat berada di rangking 29 dari 34 Provinsi. Untuk itu sejumlah inovasi yang berhasil meningkatkan indeks kebahagiaan di Kota Bandung seperti peningkatan ruang publik atau taman-taman, interaksi melalui media sosial, menemui warga tidak mampu hingga program Kekasih Juara akan diterapkan pula di daerah Jabar lainnya. Namun program tersebut akan disesuaikan tergantung kondisi daerahnya.

"Caranya rumus Bandung akan saya pakai, ada interaksi sosial, ruang publik, ruang silaturahmi, bertemu warga-warga tidak mampu, Kekasih Juara dan masih banyak lagi tapi bila nanti hasilnya belum maksimal ya kita cari cara lain lagi," terang Emil.

Khusus untuk program Kekasih Juara atau Kendaraan Konseling Silih Asih menurutnya inovasi tersebut akan cocok diterapkan di daerah-daerah yang tingkat stresnya cukup tinggi seperti di Kota Depok dan Bekasi.

"Salah satunya program Kekasih Juara, kalau Bandung membutuhkan berarti daerah lain pun butuh, terutama daerah urban. Ya, seperti Depok dan Bekasi yang tingkat stres nya lebih tinggi," ujarnya.

Program-program dalam upaya meningkatkan kebahagiaan tersebut, lanjut Emil, bahkan sudah dianggarkan di APBD Jabar tahun 2019

"Kita akan hadirkan program itu dan sudah saya anggarkan di APBD 2019," jelasnya.

Lebih jauh Emil menuturkan, untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya melulu membangun ruang-ruang fisik, namun ruang batin pun harus diisi. Karenanya ia meminta masukan dari para Psikolog dalam kongres Himpsi tersebut berupa teori-teori baru demi mewujudkan targetnya tersebut.

"Mungkin ada teori-teori baru dari Psikolog yang harus pemimpin pahami, makanya saya minta masukannya agar masyarakat ini dibangun tidak hanya dengan ruang-ruang fisik tapi ruang batin juga harus kita isi," katanya.

Kamis, 06 September 2018

Sertijab Gubernur Jabar, Ridwan Kamil & UU Ruzhanul Ulum Resmi Berkantor di Gedung Sate

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan serah terima jabatan dengan Mochamad Iriawan yang sebelumnya sebagai Penjabat Gubernur, di Gedung Sate, Kamis (06/09/2018), pascapelantikan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara kemarin

Upacara Sertijab kali ini dikemas dengan cara berbeda. Diawali dengan penyambutan Gubernur dan Wagub Jabar di pintu gerbang Gedung Sate oleh Iriawan dan Sekda Iwa Karniwa yang diiringi proses adat Lengser. Upacara yang digelar sejak pukul 09.00 pagi itu juga melibatkan ribuan masyarakat dan undangan yang menyaksikan momen tersebut. Pihak keamanan pun menerjunkan ratusan personil Kepolisian yang disebar di beberapa titik. Prosesi pelepasan Iriawan dilakukan dengan upacara Pedang Pora oleh 50 Praja IPDN.

Usai penandatanganan berita acara Sertijab Gubernur dan penyerahan memori jabatan, Iriawan menyampaikan beberapa capaian dalam memimpin Jabar selama 2 bulan 16 hari sejak dirinya dilantik menjadi Penjabat Gubernur pada 18 Juni 2018 lalu. Ia mengungkapkan, pada bulan pertama penugasannya ada 2 tugas pokok yang diberikan oleh Mendagri. Yaitu mengefektifkan roda pemerintahan dan mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak Jabar 2018.

"Alhamdulillah roda pemerintahan berjalan lancar melalui percepatan-percepatan, Pilkada juga berjalan sukses, aman, lancar, kondusif, tidak ada satupun peluru yang keluar, kaca yang pecah dan darah yang menetes," ucap Iriawan.

Disamping kedua tugas pokok tersebut,  Iriawan pun mendapat tugas tambahan mempercepat persiapan agenda nasional dan proyek-proyek infrastruktur startegis nasional di Jabar. Diantaranya persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018, program Citarum Harum, pengembangan BIJB Kertajati, pembangunan pelabuhan Patimban, tol Cisumdawu, Bocimi, empat bendungan strategis dan pengentasan kemiskinan di Jabar selatan. Adapun program strategis provinsi yang kini tengah berjalan yaitu pembangunan Bandara Cikembar, pengembangan Lanud Wiriadinata, TPPAS regional Nambo, Legok Nangka dan penyelenggaraan Porda XV 2018 di Kabupaten Bogor.

"Disamping itu ada beberapa gagasan saya juga yang mendapat respon dari pemerintah pusat," ujarnya.

Gagasannya itu antara lain pembangunan jalan tol Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Cilacap, yang semula tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasik). Kemudian pembangunan jalan tol Sukabumi Sukabumi-Cianjur-Padalarang dan jalan tol layang dalam Kota Bandung poros selatan-utara.

"Alhamdulillah respon dari Pak Presiden dan Menteri terkait cukup baik," katanya.

Dalam pidato terakhirnya itu, Iriawan juga menyampaikan pesan kepada Gubernur dan Wagub baru agar fokus mengawal BIJB Kertajati dimana share holders dengan Angkasa Pura II harus mementingkan kepentingan masyarakat Jabar, meneruskan program Citarum Harum sebagai agenda nasional dan mengeluarkan solusi-solusi untuk pengentasan kemiskinan di Jabar selatan.

"Saya yakin suksesi kepemimpinan baru di Jabar dapat mendorong kearah yang lebih baik lagi dibawah Pak Ridwan Kamil dan Pak UU," tuturnya.

Kini, Iriawan kembali fokus sebagai Sestama Lemhanas di Jakarta. Sebagai aparat dan Bhayangkari sejati dirinya mengaku siap ditugaskan dimanapun dan kapanpun selama dibutuhkan. Namun sebagai warga asli Jabar dan beberapa waktu lalu sudah dinobatkan menjadi inohong Jabar, dirinya tetap memiliki komitmen kuat untuk terus membangun dan mengabdi bagi Jabar.

Diakhir sambutannya, Iriawan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat dan staf Pemprov Jabar yang telah mendukung dan mendampinginya selama bertugas.

"Semoga kebaikan dibalas dan bernilai pahala dimata Allah SWT. Saya atas nama pribadi dan keluarga juga menyampaikan permohonan maaf bila terdapat kekhilafan baik kata maupun perbuatan," pungkasnya.



Ridwan Kamil: Kami Akan Ngabret 5 Tahun Kedepan

Dalam pidato pertamanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengutarakan tekadnya melayani 48 juta masyarakat Jabar. Emil sapaan akrabnya mengatakan, semua masyarakat baik yang memilihnya maupun tidak, harus terlayani dan tidak akan membeda-bedakan.

"Mulai hari ini saya bukan lagi Gubernur pasangan Rindu tapi saya dan Pak UU adalah Gubernur dan Wagub seluruh rakyat Jabar. Semua rakyat akan kami urus hidupnya mau itu mereka memilih kami atau bukan tidak akan kami bedakan," katanya.

Menurut Emil, ada ketidak adilan politik yaitu jumlah penduduk besar namun hanya memiliki 27 Kota/ Kabupaten. Untuk itu, dalam program 100 hari kedepan Ia berencana akan melakukan pemekaran daerah. Tetapi akan dibahas terlebih dahulu dengan DPRD Jabar.

"Ada ketidak adilan politik yaitu jumlah penduduk banyak tapi daerah hanya 27 jadi ngurusnya riweuh, salah satu cara politiknya adalah pemekaran, berapa jumlahnya harus dibahas dulu dengan dewan. Prioritas di wilayah Jabar selatan," terangnya.

Dalam program 100 hari kerja itu terlebih dahulu Gubernur Emil akan berkoordinasi dengan FKPD Jabar, ke dinas-dinas dan keliling ke daerah. Untuk memudahkan koordinasi, Ia juga akan membuat grup di aplikasi WhatApp yang anggotanya adalah para Bupati dan Walikota.

"Saya butuh waktu kan sebagai orang baru untuk menyerap aspirasi nanti akan dirilis dalam sebuah program ada yang 100 hari ada yang 3 tahun dan 5 tahun," katanya.

Program 100 hari kerja yang sudah disiapkannya yaitu program satu desa satu perusahaan, satu desa satu pesantren, provinsi digital, kepala desa dengan smartphone yang terkoordinasi.

"Saya kira itu yang paling realistis. Kalau target infrastruktur itu di 3 tahun bukan 100 hari.

Dalam kesempatan itu Emil dan Wagub UU Ruzhanul Ulum juga mengatakan akan melanjutkan program yang sudah berjalan baik yang telah dibangun oleh Gubernur dan Wagub sebelumnya Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.

"Saya dan Pak UU akan melanjutkan yang sudah baik oleh Pak Ahmad Heryawan dan Pak Deddy Mizwar, hormat kami kepada mereka berdua," ucapnya.

Visi yang diutarakan pada saat kampanye nya yaitu terwujudnya Jabar Juara lahir dan batin. Emil menjelaskan, juara artinya SDM Jabar harus terbaik pendidikannya dan daya saing ekonomi dengan cara yang akan ditawarkannya. Sedangkan lahir batin artinya tidak hanya akan membangun infrastruktur fisik saja tapi juga membangun manusia yang religius, pancasilais, toleran dan kompetitif.

"Saya ingin membangun Jabar sebagai provinsi yang warganya paling bahagia, Jabar rangkingnya masih 5 dibawah urusan kebahagiaan maka kami bertekad dalam 5 tahun meningkatkan indeks kebahagiaan. Inovasi kami di Bandung dan Tasikmalaya pun akan dibawa ke Jabar. Pokoknya Saya dan Pak UU akan ngabret dalam 5 tahun kedepan," tegasnya.

Usai upacara Sertijab dan pisah sambut, Gubernur dan Wagub Jabar dilanjutkan rapat paripurna istimewa dengan DPRD Jabar. Dihadapan para anggota, Ridwan Kamil menyampaikan visi dan misi pembangunan Jabar 2018-2023.(Arm)*

Gubernur Emil Tugaskan Oded Jadi Plt Walkot Bandung & Ade Jadi Plt Bupati Tasikmalaya

Mitrapolisi/
BANDUNG - Ridwan Kamil (Emil) mengeluarkan keputusan pertamanya sebagai Gubernur Jawa Barat pasca sehari dilantik. Kamis (06/09/2018) sore usai menerima penyerahan jabatan Gubernur Jabar dari Mochamad Iriawan, Emil langsung memanggil Wakil Walikota Bandung Oded M Danial dan Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto ke Gedung Sate Bandung. Gubernur Emil menugaskan keduanya untuk menjadi Pelaksana tugas (Plt) pada daerahnya masing-masing yang dituangkan melalui surat keputusan Gubernur.



"Hari ini saya mengambil keputusan pertama sebagai Gubernur Jabar yaitu menyerahkan formulir terkait pengangkatan Pelaksana tugas (Plt) Kota Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya, karena jangan sampai terjadi kekosongan pemerintahan dan tidak bolah ada rangkap jabatan," ujarnya. 


Oded dan Ade akan menjadi Plt hingga dilantiknya kepala daerah definitif. Seperti diketahui setelah Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dilantik menjadi Gubernur dan Wagub Jabar periode 2018-2023, otomatis ada kekosongan jabatan Walikota Bandung dan Bupati Tasikmalaya. Oded M Danial yang sebelumnya adalah Wakil Walikota Bandung akan menjadi Plt Walikota sampai akhir masa jabatan yaitu tanggal 16 September 2018. 


"Oded M Danial akan menjadi Plt Walikota sampai berakhirnya jabatan yaitu 16 September 2018," kata Emil. 


Rencananya Walikota Bandung definitif akan dilantik pada tanggal 20 September 2018. Untuk itu, kata Emil, dari tanggal 16 sampai 20 September akan ada pelantikan Penjabat Walikota Bandung. Kemungkinan besar, lanjutnya, M Solihin akan kembali dilantik menjadi Pj Walikota selama empat hari.
  

"Kalau Pak Oded dilantik sebagai Walikota Bandung definitif tanggal 20 September 2018 maka selama tanggal 16-20 September itu akan ada Penjabat Walikota yang kemungkinan oleh Pak Solihin lagi. Setelah tanggal 20 Pak Oded akan melanjutkan secara resmi sebagai Walikota Bandung definitif," jelasnya.
  

Demikian halnya di Tasikmalaya, Ade Sugianto yang sebelumnya adalah wakil dari Uu Ruzhanul Ulum, akan menjadi Plt Bupati hingga dilantiknya Bupati definitif. Bedanya, masa jabatan Plt Bupati Ade Sugianto berakhir sampai tahun 2021. Untuk itu, Emil meminta Ade secepatnya berkordinasi dengan DPRD untuk menentukan Wakil Bupatinya. Dengan begitu maka Ade akan menjadi Bupati Tasikmalaya definitif bersama wakil yang diusungnya. 


"Bedanya masa jabatan Pak Ade ini kan sampai 2021 karena itu secepatnya pula saya tugaskan beliau berkomunikasi dengan DPRD Tasikmalaya untuk menentukan Wakil Bupati penggantinya, kalau sudah maka beliau akan dilantik resmi menjadi Bupati definitif dengan Wakilnya," pintanya. 


Emil berpesan untuk Oded dan Ade agar melalukan komunikasi efektif dengan berbagai pihak. Sesuai janjinya, Emil pun akan membuat WA grup untuk memudahkan koordinasi dengan seluruh kepala daerah di Jabar. 


"Sekarang juga ada Perpres No 8 tahun 2018 tentang kewenangan Gubenrur yang baru, itu harus dipelajari batas-batasnya dimana supaya relasi admninistrasi negaranya berjalan baik," pungkas Emil.

Sertijab Gubernur Jabar, Emil & UU Resmi Berkantor di Gedung Sate

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan serah terima jabatan dengan Mochamad Iriawan yang sebelumnya sebagai Penjabat Gubernur, di Gedung Sate, Kamis (06/09/2018), pascapelantikan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara kemarin

Upacara Sertijab kali ini dikemas dengan cara berbeda. Diawali dengan penyambutan Gubernur dan Wagub Jabar di pintu gerbang Gedung Sate oleh Iriawan dan Sekda Iwa Karniwa yang diiringi proses adat Lengser. Upacara yang digelar sejak pukul 09.00 pagi itu juga melibatkan ribuan masyarakat dan undangan yang menyaksikan momen tersebut. Pihak keamanan pun menerjunkan ratusan personil Kepolisian yang disebar di beberapa titik. Prosesi pelepasan Iriawan dilakukan dengan upacara Pedang Pora oleh 50 Praja IPDN.

Usai penandatanganan berita acara Sertijab Gubernur dan penyerahan memori jabatan, Iriawan menyampaikan beberapa capaian dalam memimpin Jabar selama 2 bulan 16 hari sejak dirinya dilantik menjadi Penjabat Gubernur pada 18 Juni 2018 lalu. Ia mengungkapkan, pada bulan pertama penugasannya ada 2 tugas pokok yang diberikan oleh Mendagri. Yaitu mengefektifkan roda pemerintahan dan mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak Jabar 2018.

"Alhamdulillah roda pemerintahan berjalan lancar melalui percepatan-percepatan, Pilkada juga berjalan sukses, aman, lancar, kondusif, tidak ada satupun peluru yang keluar, kaca yang pecah dan darah yang menetes," ucap Iriawan.

Disamping kedua tugas pokok tersebut,  Iriawan pun mendapat tugas tambahan mempercepat persiapan agenda nasional dan proyek-proyek infrastruktur startegis nasional di Jabar. Diantaranya persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018, program Citarum Harum, pengembangan BIJB Kertajati, pembangunan pelabuhan Patimban, tol Cisumdawu, Bocimi, empat bendungan strategis dan pengentasan kemiskinan di Jabar selatan. Adapun program strategis provinsi yang kini tengah berjalan yaitu pembangunan Bandara Cikembar, pengembangan Lanud Wiriadinata, TPPAS regional Nambo, Legok Nangka dan penyelenggaraan Porda XV 2018 di Kabupaten Bogor.

"Disamping itu ada beberapa gagasan saya juga yang mendapat respon dari pemerintah pusat," ujarnya.

Gagasannya itu antara lain pembangunan jalan tol Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Cilacap, yang semula tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasik). Kemudian pembangunan jalan tol Sukabumi Sukabumi-Cianjur-Padalarang dan jalan tol layang dalam Kota Bandung poros selatan-utara.

"Alhamdulillah respon dari Pak Presiden dan Menteri terkait cukup baik," katanya.

Dalam pidato terakhirnya itu, Iriawan juga menyampaikan pesan kepada Gubernur dan Wagub baru agar fokus mengawal BIJB Kertajati dimana share holders dengan Angkasa Pura II harus mementingkan kepentingan masyarakat Jabar, meneruskan program Citarum Harum sebagai agenda nasional dan mengeluarkan solusi-solusi untuk pengentasan kemiskinan di Jabar selatan.

"Saya yakin suksesi kepemimpinan baru di Jabar dapat mendorong kearah yang lebih baik lagi dibawah Pak Ridwan Kamil dan Pak UU," tuturnya.

Kini, Iriawan kembali fokus sebagai Sestama Lemhanas di Jakarta. Sebagai aparat dan Bhayangkari sejati dirinya mengaku siap ditugaskan dimanapun dan kapanpun selama dibutuhkan. Namun sebagai warga asli Jabar dan beberapa waktu lalu sudah dinobatkan menjadi inohong Jabar, dirinya tetap memiliki komitmen kuat untuk terus membangun dan mengabdi bagi Jabar.

Diakhir sambutannya, Iriawan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat dan staf Pemprov Jabar yang telah mendukung dan mendampinginya selama bertugas.

"Semoga kebaikan dibalas dan bernilai pahala dimata Allah SWT. Saya atas nama pribadi dan keluarga juga menyampaikan permohonan maaf bila terdapat kekhilafan baik kata maupun perbuatan," pungkasnya.



Ridwan Kamil: Kami Akan Ngabret 5 Tahun Kedepan

Dalam pidato pertamanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengutarakan tekadnya melayani 48 juta masyarakat Jabar. Emil sapaan akrabnya mengatakan, semua masyarakat baik yang memilihnya maupun tidak, harus terlayani dan tidak akan membeda-bedakan.

"Mulai hari ini saya bukan lagi Gubernur pasangan Rindu tapi saya dan Pak UU adalah Gubernur dan Wagub seluruh rakyat Jabar. Semua rakyat akan kami urus hidupnya mau itu mereka memilih kami atau bukan tidak akan kami bedakan," katanya.

Menurut Emil, ada ketidak adilan politik yaitu jumlah penduduk besar namun hanya memiliki 27 Kota/ Kabupaten. Untuk itu, dalam program 100 hari kedepan Ia berencana akan melakukan pemekaran daerah. Tetapi akan dibahas terlebih dahulu dengan DPRD Jabar.

"Ada ketidak adilan politik yaitu jumlah penduduk banyak tapi daerah hanya 27 jadi ngurusnya riweuh, salah satu cara politiknya adalah pemekaran, berapa jumlahnya harus dibahas dulu dengan dewan. Prioritas di wilayah Jabar selatan," terangnya.

Dalam program 100 hari kerja itu terlebih dahulu Gubernur Emil akan berkoordinasi dengan FKPD Jabar, ke dinas-dinas dan keliling ke daerah. Untuk memudahkan koordinasi, Ia juga akan membuat grup di aplikasi WhatApp yang anggotanya adalah para Bupati dan Walikota.

"Saya butuh waktu kan sebagai orang baru untuk menyerap aspirasi nanti akan dirilis dalam sebuah program ada yang 100 hari ada yang 3 tahun dan 5 tahun," katanya.

Program 100 hari kerja yang sudah disiapkannya yaitu program satu desa satu perusahaan, satu desa satu pesantren, provinsi digital, kepala desa dengan smartphone yang terkoordinasi.

"Saya kira itu yang paling realistis. Kalau target infrastruktur itu di 3 tahun bukan 100 hari.

Dalam kesempatan itu Emil dan Wagub UU Ruzhanul Ulum juga mengatakan akan melanjutkan program yang sudah berjalan baik yang telah dibangun oleh Gubernur dan Wagub sebelumnya Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.

"Saya dan Pak UU akan melanjutkan yang sudah baik oleh Pak Ahmad Heryawan dan Pak Deddy Mizwar, hormat kami kepada mereka berdua," ucapnya.

Visi yang diutarakan pada saat kampanye nya yaitu terwujudnya Jabar Juara lahir dan batin. Emil menjelaskan, juara artinya SDM Jabar harus terbaik pendidikannya dan daya saing ekonomi dengan cara yang akan ditawarkannya. Sedangkan lahir batin artinya tidak hanya akan membangun infrastruktur fisik saja tapi juga membangun manusia yang religius, pancasilais, toleran dan kompetitif.

"Saya ingin membangun Jabar sebagai provinsi yang warganya paling bahagia, Jabar rangkingnya masih 5 dibawah urusan kebahagiaan maka kami bertekad dalam 5 tahun meningkatkan indeks kebahagiaan. Inovasi kami di Bandung dan Tasikmalaya pun akan dibawa ke Jabar. Pokoknya Saya dan Pak UU akan ngabret dalam 5 tahun kedepan," tegasnya.

Usai upacara Sertijab dan pisah sambut, Gubernur dan Wagub Jabar dilanjutkan rapat paripurna istimewa dengan DPRD Jabar. Dihadapan para anggota, Ridwan Kamil menyampaikan visi dan misi pembangunan Jabar 2018-2023.(Arm)*