Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan serah
terima jabatan dengan Mochamad Iriawan yang sebelumnya sebagai Penjabat
Gubernur, di Gedung Sate, Kamis (06/09/2018), pascapelantikan oleh Presiden
Jokowi di Istana Negara kemarin
Upacara Sertijab kali ini dikemas dengan cara berbeda.
Diawali dengan penyambutan Gubernur dan Wagub Jabar di pintu gerbang Gedung
Sate oleh Iriawan dan Sekda Iwa Karniwa yang diiringi proses adat Lengser.
Upacara yang digelar sejak pukul 09.00 pagi itu juga melibatkan ribuan
masyarakat dan undangan yang menyaksikan momen tersebut. Pihak keamanan pun
menerjunkan ratusan personil Kepolisian yang disebar di beberapa titik. Prosesi
pelepasan Iriawan dilakukan dengan upacara Pedang Pora oleh 50 Praja IPDN.
Usai penandatanganan berita acara Sertijab Gubernur dan
penyerahan memori jabatan, Iriawan menyampaikan beberapa capaian dalam memimpin
Jabar selama 2 bulan 16 hari sejak dirinya dilantik menjadi Penjabat Gubernur
pada 18 Juni 2018 lalu. Ia mengungkapkan, pada bulan pertama penugasannya ada 2
tugas pokok yang diberikan oleh Mendagri. Yaitu mengefektifkan roda
pemerintahan dan mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak Jabar 2018.
"Alhamdulillah roda pemerintahan berjalan lancar
melalui percepatan-percepatan, Pilkada juga berjalan sukses, aman, lancar,
kondusif, tidak ada satupun peluru yang keluar, kaca yang pecah dan darah yang
menetes," ucap Iriawan.
Disamping kedua tugas pokok tersebut, Iriawan pun mendapat tugas tambahan
mempercepat persiapan agenda nasional dan proyek-proyek infrastruktur startegis
nasional di Jabar. Diantaranya persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018,
program Citarum Harum, pengembangan BIJB Kertajati, pembangunan pelabuhan
Patimban, tol Cisumdawu, Bocimi, empat bendungan strategis dan pengentasan kemiskinan
di Jabar selatan. Adapun program strategis provinsi yang kini tengah berjalan
yaitu pembangunan Bandara Cikembar, pengembangan Lanud Wiriadinata, TPPAS
regional Nambo, Legok Nangka dan penyelenggaraan Porda XV 2018 di Kabupaten
Bogor.
"Disamping itu ada beberapa gagasan saya juga yang
mendapat respon dari pemerintah pusat," ujarnya.
Gagasannya itu antara lain pembangunan jalan tol
Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Cilacap, yang semula tol
Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasik). Kemudian pembangunan jalan tol Sukabumi
Sukabumi-Cianjur-Padalarang dan jalan tol layang dalam Kota Bandung poros
selatan-utara.
"Alhamdulillah respon dari Pak Presiden dan Menteri
terkait cukup baik," katanya.
Dalam pidato terakhirnya itu, Iriawan juga menyampaikan
pesan kepada Gubernur dan Wagub baru agar fokus mengawal BIJB Kertajati dimana
share holders dengan Angkasa Pura II harus mementingkan kepentingan masyarakat
Jabar, meneruskan program Citarum Harum sebagai agenda nasional dan
mengeluarkan solusi-solusi untuk pengentasan kemiskinan di Jabar selatan.
"Saya yakin suksesi kepemimpinan baru di Jabar dapat
mendorong kearah yang lebih baik lagi dibawah Pak Ridwan Kamil dan Pak
UU," tuturnya.
Kini, Iriawan kembali fokus sebagai Sestama Lemhanas di
Jakarta. Sebagai aparat dan Bhayangkari sejati dirinya mengaku siap ditugaskan
dimanapun dan kapanpun selama dibutuhkan. Namun sebagai warga asli Jabar dan
beberapa waktu lalu sudah dinobatkan menjadi inohong Jabar, dirinya tetap
memiliki komitmen kuat untuk terus membangun dan mengabdi bagi Jabar.
Diakhir sambutannya, Iriawan juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh aparat dan staf Pemprov Jabar yang telah mendukung dan
mendampinginya selama bertugas.
"Semoga kebaikan dibalas dan bernilai pahala dimata
Allah SWT. Saya atas nama pribadi dan keluarga juga menyampaikan permohonan
maaf bila terdapat kekhilafan baik kata maupun perbuatan," pungkasnya.
Ridwan Kamil: Kami Akan Ngabret 5 Tahun Kedepan
Dalam pidato pertamanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil
mengutarakan tekadnya melayani 48 juta masyarakat Jabar. Emil sapaan akrabnya
mengatakan, semua masyarakat baik yang memilihnya maupun tidak, harus terlayani
dan tidak akan membeda-bedakan.
"Mulai hari ini saya bukan lagi Gubernur pasangan Rindu
tapi saya dan Pak UU adalah Gubernur dan Wagub seluruh rakyat Jabar. Semua
rakyat akan kami urus hidupnya mau itu mereka memilih kami atau bukan tidak
akan kami bedakan," katanya.
Menurut Emil, ada ketidak adilan politik yaitu jumlah
penduduk besar namun hanya memiliki 27 Kota/ Kabupaten. Untuk itu, dalam
program 100 hari kedepan Ia berencana akan melakukan pemekaran daerah. Tetapi
akan dibahas terlebih dahulu dengan DPRD Jabar.
"Ada ketidak adilan politik yaitu jumlah penduduk
banyak tapi daerah hanya 27 jadi ngurusnya riweuh, salah satu cara politiknya
adalah pemekaran, berapa jumlahnya harus dibahas dulu dengan dewan. Prioritas
di wilayah Jabar selatan," terangnya.
Dalam program 100 hari kerja itu terlebih dahulu Gubernur
Emil akan berkoordinasi dengan FKPD Jabar, ke dinas-dinas dan keliling ke
daerah. Untuk memudahkan koordinasi, Ia juga akan membuat grup di aplikasi
WhatApp yang anggotanya adalah para Bupati dan Walikota.
"Saya butuh waktu kan sebagai orang baru untuk menyerap
aspirasi nanti akan dirilis dalam sebuah program ada yang 100 hari ada yang 3
tahun dan 5 tahun," katanya.
Program 100 hari kerja yang sudah disiapkannya yaitu program
satu desa satu perusahaan, satu desa satu pesantren, provinsi digital, kepala
desa dengan smartphone yang terkoordinasi.
"Saya kira itu yang paling realistis. Kalau target
infrastruktur itu di 3 tahun bukan 100 hari.
Dalam kesempatan itu Emil dan Wagub UU Ruzhanul Ulum juga
mengatakan akan melanjutkan program yang sudah berjalan baik yang telah
dibangun oleh Gubernur dan Wagub sebelumnya Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
"Saya dan Pak UU akan melanjutkan yang sudah baik oleh
Pak Ahmad Heryawan dan Pak Deddy Mizwar, hormat kami kepada mereka
berdua," ucapnya.
Visi yang diutarakan pada saat kampanye nya yaitu
terwujudnya Jabar Juara lahir dan batin. Emil menjelaskan, juara artinya SDM
Jabar harus terbaik pendidikannya dan daya saing ekonomi dengan cara yang akan
ditawarkannya. Sedangkan lahir batin artinya tidak hanya akan membangun
infrastruktur fisik saja tapi juga membangun manusia yang religius,
pancasilais, toleran dan kompetitif.
"Saya ingin membangun Jabar sebagai provinsi yang
warganya paling bahagia, Jabar rangkingnya masih 5 dibawah urusan kebahagiaan maka
kami bertekad dalam 5 tahun meningkatkan indeks kebahagiaan. Inovasi kami di
Bandung dan Tasikmalaya pun akan dibawa ke Jabar. Pokoknya Saya dan Pak UU akan
ngabret dalam 5 tahun kedepan," tegasnya.
Usai upacara Sertijab dan pisah sambut, Gubernur dan Wagub
Jabar dilanjutkan rapat paripurna istimewa dengan DPRD Jabar. Dihadapan para
anggota, Ridwan Kamil menyampaikan visi dan misi pembangunan Jabar 2018-2023.(Arm)*