Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana akan
menata ulang beberapa ruangan dan halaman Gedung Sate. Namun tidak akan merubah
struktur utama karena merupakan bangunan heritage.
Menurut Emil, sapaan akrabnya, setelah Ia meninjau ke
beberapa sudut Gedung Sate di hari pertamanya berkantor, ada sejumlah ruangan
maupun halaman mubazir yang harus dimanfaatkan.
"Saya punya mata sebagai arsitek, disini banyak
ruang-ruang mubazir sebenarnya lebih baik dimanfaatkan oleh masyarakat seperti
di halaman belakang itu, asalkan tidak mengganggu aktivitas kerja
pegawai," terang Emil di Gedung Sate, Jumat (7/9/18).
Sebagai bangunan cagar budaya dan menjadi destinasi wisata,
rencananya penataan Gedung Sate ini akan berkonsep ramah wisatawan.
"Kita ingin Gedung Sate ini juga ramah kepada wisatawan
lebih dari yang sekarang," ujarnya.
Ia menginginkan Gedung yang dibanguan tahun 1920 ini tidak
memiliki kesan angker dan formal.
"Jangan angker, jangan terkesan sangat formal seperti
istana negara," ucapnya.
Emil menggambarkan penataan di beberapa sudut Gedung Sate
ini seperti di halaman belakang yang akan dibuat pelataran. Di halaman tersebut
nantinya bisa dimanfaatkan untuk menerima tamu kenegaraan.
"Misalnya di halaman belakang akan dibuat seperti
pelataran. Kota Bandung kan cuacanya sejuk ya nanti bisa untuk makan malam
disitu, bisa juga dijadikan untuk menerima tamu kenegaraan," jelasnya.
Dalam program 100 hari kerjanya, Emil akan memprioritaskan
pada koordinasi antar daerah, kemudian mereformasi pelayanan publik dan yang
akan segera dilaunching pada minggu pertamanya ini adalah program Jabar Quick
Respon.
"Awal minggu depan kita akan merilis program baru Jabar
Quick Respon, di luar itu ada program penataan kawasan kantor termasuk Gedung
Sate ini," ujarnya.
Realisasi penataan Gedung Sate tersebut rencananya dilakukan
di tahun 2019.
"Kalau yang menata Gedung Sate ini dalam setahun
kedepan, itu kan anggarannya di 2019," tutupnya.(Arm)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar