Jumat, 07 September 2018

Ridwan Kamil: Warga Jabar Harus Bahagia

Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad akan membuat Jabar sebagai provinsi terbahagia di Indonesia. Keberhasilannya memimpin Kota Bandung di mana tingkat kebahagiaan warganya mencapai 90 persen rencananya akan diaplikasikan di seluruh daerah di Jabar.

Tekad tersebut dikatakan Ridwan Kamil di agenda pertamanya sebagai Gubernur Jabar yaitu saat membuka Kongres Himpunan Psikologi Indoenesia (Himpsi) XII di Bandung, Jumat (07/09/2018).

"Kita bertekad di akhir masa jabatan saya warga Jabar harus bahagia juga," ujarnya.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuturkan, saat ini tingkat kebahagiaan Provinsi Jawa Barat berada di rangking 29 dari 34 Provinsi. Untuk itu sejumlah inovasi yang berhasil meningkatkan indeks kebahagiaan di Kota Bandung seperti peningkatan ruang publik atau taman-taman, interaksi melalui media sosial, menemui warga tidak mampu hingga program Kekasih Juara akan diterapkan pula di daerah Jabar lainnya. Namun program tersebut akan disesuaikan tergantung kondisi daerahnya.

"Caranya rumus Bandung akan saya pakai, ada interaksi sosial, ruang publik, ruang silaturahmi, bertemu warga-warga tidak mampu, Kekasih Juara dan masih banyak lagi tapi bila nanti hasilnya belum maksimal ya kita cari cara lain lagi," terang Emil.

Khusus untuk program Kekasih Juara atau Kendaraan Konseling Silih Asih menurutnya inovasi tersebut akan cocok diterapkan di daerah-daerah yang tingkat stresnya cukup tinggi seperti di Kota Depok dan Bekasi.

"Salah satunya program Kekasih Juara, kalau Bandung membutuhkan berarti daerah lain pun butuh, terutama daerah urban. Ya, seperti Depok dan Bekasi yang tingkat stres nya lebih tinggi," ujarnya.

Program-program dalam upaya meningkatkan kebahagiaan tersebut, lanjut Emil, bahkan sudah dianggarkan di APBD Jabar tahun 2019

"Kita akan hadirkan program itu dan sudah saya anggarkan di APBD 2019," jelasnya.

Lebih jauh Emil menuturkan, untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya melulu membangun ruang-ruang fisik, namun ruang batin pun harus diisi. Karenanya ia meminta masukan dari para Psikolog dalam kongres Himpsi tersebut berupa teori-teori baru demi mewujudkan targetnya tersebut.

"Mungkin ada teori-teori baru dari Psikolog yang harus pemimpin pahami, makanya saya minta masukannya agar masyarakat ini dibangun tidak hanya dengan ruang-ruang fisik tapi ruang batin juga harus kita isi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar