Mitrapolisi/
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad akan
membuat Jabar sebagai provinsi terbahagia di Indonesia. Keberhasilannya
memimpin Kota Bandung di mana tingkat kebahagiaan warganya mencapai 90 persen
rencananya akan diaplikasikan di seluruh daerah di Jabar.
Tekad tersebut dikatakan Ridwan Kamil di agenda pertamanya
sebagai Gubernur Jabar yaitu saat membuka Kongres Himpunan Psikologi Indoenesia
(Himpsi) XII di Bandung, Jumat (07/09/2018).
"Kita bertekad di akhir masa jabatan saya warga Jabar
harus bahagia juga," ujarnya.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuturkan, saat ini
tingkat kebahagiaan Provinsi Jawa Barat berada di rangking 29 dari 34 Provinsi.
Untuk itu sejumlah inovasi yang berhasil meningkatkan indeks kebahagiaan di
Kota Bandung seperti peningkatan ruang publik atau taman-taman, interaksi
melalui media sosial, menemui warga tidak mampu hingga program Kekasih Juara
akan diterapkan pula di daerah Jabar lainnya. Namun program tersebut akan
disesuaikan tergantung kondisi daerahnya.
"Caranya rumus Bandung akan saya pakai, ada interaksi
sosial, ruang publik, ruang silaturahmi, bertemu warga-warga tidak mampu,
Kekasih Juara dan masih banyak lagi tapi bila nanti hasilnya belum maksimal ya
kita cari cara lain lagi," terang Emil.
Khusus untuk program Kekasih Juara atau Kendaraan Konseling
Silih Asih menurutnya inovasi tersebut akan cocok diterapkan di daerah-daerah
yang tingkat stresnya cukup tinggi seperti di Kota Depok dan Bekasi.
"Salah satunya program Kekasih Juara, kalau Bandung
membutuhkan berarti daerah lain pun butuh, terutama daerah urban. Ya, seperti
Depok dan Bekasi yang tingkat stres nya lebih tinggi," ujarnya.
Program-program dalam upaya meningkatkan kebahagiaan
tersebut, lanjut Emil, bahkan sudah dianggarkan di APBD Jabar tahun 2019
"Kita akan hadirkan program itu dan sudah saya
anggarkan di APBD 2019," jelasnya.
Lebih jauh Emil menuturkan, untuk mencapai kebahagiaan tidak
hanya melulu membangun ruang-ruang fisik, namun ruang batin pun harus diisi.
Karenanya ia meminta masukan dari para Psikolog dalam kongres Himpsi tersebut
berupa teori-teori baru demi mewujudkan targetnya tersebut.
"Mungkin ada teori-teori baru dari Psikolog yang harus
pemimpin pahami, makanya saya minta masukannya agar masyarakat ini dibangun
tidak hanya dengan ruang-ruang fisik tapi ruang batin juga harus kita
isi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar