BANDUNG – Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat dan Literasi Pemuda Bandung menggelar Pagelaran Wayang Golek di depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro Kota Bandung, Jumat malam (11/5/18).
Wayang
Golek Giri Jinawi Raharja dengan dalang Asep Sandy Kamawijaya ini adalah
rangkaian kegiatan West Java Coffee and Art pada 11-12 Mei 2018. Pagelaran
budaya ini untuk mensosialisasikan gelaran Pilkada yang akan digelar pada 27
Juni 2018. Pilkada Serentak di Jabar akan memilih Gubernur/Wakil Gubernur Jawa
Barat dan Bupati/Walikota di 16 kabupaten/kota.
“Dengan
budaya pula kita melakukan pendekatan Pilkada langsung yang aman, tertib,
damai, dan harmonis,” tutur Aher saat membuka acara Pagelaran Wayang Golek
tersebut.
“Cara
budaya untuk memperkenalkan sebuah event nasional adalah cara yang baik,”
lanjutnya.
Untuk
itu, pada kesempatan ini Aher mengajak kepada wargi Jawa Barat untuk merekatkan
persaudaraan melalui budaya dan seni. “Mari kita rekatkan persaudaraan kita,
kita bersihkan yang kotor, kita tenangkan yang tidak tenang, kita luruskan yang
bengkok dengan sebuah alat yang nyaman bagi semua pihak namanya budaya dan
seni,” ajak Aher.
Dalam
Pilkada, tingkat partisipasi menjadi rujukan kesuksesan Pilkada yang digelar.
Untuk itu, Aher juga mengajak kepada seluruh wargi Jawa Barat untuk
berpartisipasi pada Pilkada Serentak di Jabar.
Untuk
menyukseskan Pilkada Serentak di Jabar, KPUD Jabar akan menjadikan Pilkada
sebagai pendidikan dan wisata politik. Pagelaran Wayang Golek, kata Ketua KPUD
Jabar Yayat Hidayat akan menjadi cara jitu untuk mensosialisasikannya.
“Pilkada
harus menjadi pendidikan dan wisata politik. Salah satu bentuknya, yaitu
sosialisasi melalui sudong (sulap dan dongeng) dalam Wayang Golek,” ucap Yayat.
“Sangat
sayang kalau Pilkada hanya dijadikan ajang sebagai sirkulasi kepemimpinan di
Jawa Barat,” katanya.
Wayang
Golek biasanya mengajarkan nilai-nilai Kesundaan. Hal ini juga terkait dengan
kepemimpinan. Yayat menilai sosialisasi Pilkada Serentak akan jauh lebih
efektif jika dilakukan melalui pendekatan seni dan budaya.
“Saya
yakin sosialisasi melalui pendekatan budaya ini jauh akan lebih efektif
dibandingkan melalui cara-cara yang lain,” jelasnya.
Sementara
itu, Founder Literasi Pemuda Bandung Indrajidt Rai menilai harus ada gerakan
pemuda yang bisa mengedukasi tentang Pilkada Serentak. Instrumen budaya seperti
Wayang Golek bisa dilakukan untuk mendukung edukasi tersebut.
“Saya
harapakan dalam politik Jawa Barat itu, ciri sabumi cara sadesa. Yaitu, Gemah
Ripah Repeh Rapih,” kata Indra.
Menurut
Indra, perlu ada gerakan kepemudaan untuk menyukseskan dan mengawal gelaran
Pilkada. “Hal ini menjadi bentuk kepedulian kepemudaan, bahwa begitu pentingnya
gerakan pemuda dalam konteks mengawal Pilkada dalam sarana politik Sunda, dalam
konteks Jawa Barat: Gemah Ripah Repeh Rapih,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar