Mitrapolisi/
BANDUNG -- Sertifikat Unesco Global Geoparks(UGG) bagi
Ciletuh-Palabuhanratu telah terbit. General Director of Unesco, Audrey Azoulay,
menandatangani langsung sertifikat
tersebut. Dengan demikian lengkap sudah legatlitas Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat sebagai bagian dari 'keluarga
besar' UGG di dunia, yang empat diantaranya berada di Indonesia.
Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhanratu
Deny Juanda mengatakan terbitnya sertifikat ini melengkapi perjuangan proses
sertifikasi UNESCO. " Alhamdulillah, kami bersyukur sekali atas terbitnya
sertifikat ini, segera akan digelar acara peresmian UGG-Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu," katanya di Bandung, Sabtu (19/5/18).
"Terima kasih atas prestasi semua pihak yang telah concern
dan bersama-sama berjuang pada setiap proses sertifikasi Unesco,"
tambahnya. Sertifikat ini memiliki masa berlaku sejak ditetapkan dari 17 April
2018 hingga 16 April 2022.
Sebelumnya, Unesco mengesahkan 12 geopark dari 11 negara
sebagai UGG. Pengesahan disampaikan dalam sidang Executive Board Unesco ke 204,
Komisi Programme and External Relations, Kamis (12/4/18) di Paris, Perancis.
Aher mengatakan pihaknya mendapatkan kabar tersebut dari Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa
Barat di sidang tersebut.
Hingga kini tercatat empat UGG di Indonesia, yakni Batur
UNESCO Global Geopark, Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, Ciletuh -
Palabuhanratu aspiring UNESCO Global Geopark, dan terakhir Rinjani-Lombok UNESCO
Global Geopark.
Pascapenetapan bulan lalu, Pemprov Jabar terus menggenjot
pembangunan infrastruktur di Ciletuh-Palabuhanratu. Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan (Aher) mengungkapkan untuk infrastruktur jalan penghubung Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu, Pemprov Jawa Barat sudah menggelontorkan anggaran Rp96
Miliar pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu masuk Waluran ke Geopark. Selain
itu, pada 2017 dibangun juga ruas jalan dari pintu masuk Loji ke Geopark yang
menelan anggaran Rp217 Miliar.
"Tahun ini kita membuat kawasan jalan dari arah pintu
masuk Paltiga sebesar Rp90 Miliar. Termasuk pembangunan bandara di Sukabumi,
karena salah satu syarat geopark internasional itu, harus ada bandara dekat
geopark dengan jarak tempuh maksimal tiga jam perjalanan," katanya saat
melaksanakan peletakan batu pertama untuk proyek pembangunan jalan akses di
kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Jumat (20/4/18).
Ruas jalan yang akan dibangun itu, menghubungkan wilayah
Desa Ciemas-Ciatel, hingga Puncak Darma. Panjangnya sekitar 13 kilometer,
menggunakan APBD Provinsi Jabar 2018 sekitar Rp 82 miliar. Nantinya jalan
tersebut akan tersambung dengan akses jalur sabuk Ciemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar