Selasa, 15 Mei 2018

Ekonomi Jawa Barat Triwulan I-2018 Tumbuh 6,02 Persen

Mitrapolisi/
BANDUNG -- Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I-2018 tumbuh 6,02 persen terhadap triwulan I-2017.

Pertumbuhan berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 467,01 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 343,03 triliun.

Demikian intisari dari Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat bertajuk “Berita Resmi Statistik” per 7 Mei 2018 lalu.

Lanjut laporan BPS Jabar menyebutkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 11,29 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi rumah tangga sebesar 18,15 persen.

Sumber laju pertumbuhan (Source of Growth, SOG) secara perbandingan tahunan (y-o-y) dari sisi lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan terbesar adalah Lapangan Usaha Industri Pengolahan yaitu sebesar 3,19 persen. Dari sisi pengeluaran, andil terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 3,06 persen.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)  menyebutkan, pihaknya sangat bersyukur atas pencapain ini di tengah berbagai penurunan indikator sejenis di daerah lainnya.

“Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak, kinerja ekonomi Jabar bukan hanya terjaga baik, namun tumbuh 0,9 persen pada triwulan pertama tahun ini. Ini pemicu untuk tetap bekerja keras,” katanya, Selasa (15/5/2018).

Aher mengapresiasi seluruh elemen terkait. Terutama data menunjukkan pertumbuhan
PDRB Triwulan I-2018 (q-to-q) terjadi merata di semua bidang. Yakni diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh ekspansif sebesar 45,43 persen. Pertumbuhan juga terjadi pada beberapa lapangan usaha lainnya, kecuali sektor berbasis ekplorasi alam seperti Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; dan lainnya.

“Mari jaga momentum baik ini, tidak usah cepat puas apalagi takabbur. Jadikan pengabdian kita di sektor ekonomi lebih bersungguh-sungguh agar bernilai ibadah,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar