Mitrapolisi/
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membangun infrastruktur
jaringan telekomunikasi berbasis serat optik terintegrasi dengan kabupaten/kota
dalam rangka mewujudkan konsep smart province.
Sebagai langkah awal, infrastruktur transmisi berkecepatan tinggi itu akan
dibangun sepanjang 3.000 kilometer yang akan mengintegrasikan jaringan serat
optik yang telah dibangun di kabupaten/kota di Jabar. Melalui jaringan serat
optik tersebut, tata kelola pemerintahan dan layanan publik diharapkan semakin
meningkat.
"Workshop ini adalah langkah awal implementasi kepgub (keputusan
gubernur) terkait rencana pembangunan pita lebar atau jaringan serat
optik," ungkap Direktur Utama PT Jabartel Aliyas seusai membuka Workshop
Smart City 2018 di Aula Timur Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung,
Senin (14/5/2018).
Aliyas menjelaskan, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jabar,
pihaknya diberi amanat untuk mewujudkan Jabar sebagai smart province.
Menurutnya, jaringan serat optik tersebut akan dibangun di ruas-ruas jalan
provinsi yang kemudian diintegrasikan dengan jaringan serat optik yang dibangun
pemerintah kabupaten/kota.
"Lewat kerja sama yang dibangun dengan BUMD kabupaten/kota, kami akan
mengintegrasikan infrastruktur (serat optik) yang dibangun pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota," jelasnya.
Menurut Aliyas, sepanjang 3.000 kilometer jaringan serat optik akan
dibangun secara bertahap selama lima tahun dimana tahun ini akan dibangun
sepanjang 400 kilometer dengan total nilai investasi hingga Rp500 miliar.
Rencananya, kata Aliyas, pembangunan akan dimulai Juni 2018 mendatang.
"Sebagai BUMD, kami memiliki keleluasaan untuk mencari investor. Dalam
waktu dekat, ada sejumlah investor yang akan membangun infrastruktur ini
bersama kami," ujarnya.
Dalam workshop tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama
pembangunan infrastruktur pasif di wilayah Kota Cirebon dan Kota Bandung (inner
city). Kerja sama ini melengkapi konsesi yang sudah dimiliki oleh PT Jabartel
sebelumnya (wilayah Bandung raya dan Kabupaten Kuningan). Detaile enginering
design (DED) saluran serat optic bersama di Bandung Raya sendiri sudah dibuat
2016 lalu oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar.
"Selanjutnya adalah fase pembangunan dan pengelolaan saluran serat
optic bersama oleh PT JabarTelematika," pungkasnya.
Masih di tempat yang sama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Prov.
Jabar Hening Widyatmoko mengapresiasi pembangunan jaringan serat optik
terintegrasi tersebut. Pasalnya, kata dia, tanpa infrastruktur utama tersebut,
konsep smart city yang kerap digaungkan pemerintah kabupaten/kota takkan
terealisasi optimal.
Pihaknya juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mendukung program
tersebut. Para kepala daerah, kata Hening, harus memiliki pemahaman yang sama
dalam mewujudkan smart city di kabupaten/kotanya masing-masing sebagai sebuah
kebutuhan.
Menurutnya, pembangunan jaringan serat optik yang akan diutamakan untuk
mendukung konsep smart city di kantor-kantor pemerintahan itu pun akan sangat
bermanfaat dalam tata kelola pemerintahan dan peningkatan layanan publik.
"Sekarang sudah zaman revolusi industri. Kalau tidak disiapkan akan
ketinggalan jauh. Perlu adanya politicall will alokasi anggaran untuk penyiapan
infrastruktur, agar smart city bukan hanya omong doang," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar