Mitrapolisi.co.id/
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas nama Presiden Republik Indonesia, melantik Supendi sebagai Bupati Indramayu Sisa Masa Jabatan 2016-2021. Pelantikan ini sesuai amanat Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.32/7860/Otda tertanggal 1 Oktober 2018 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.32-157 Tahun 2019 tentang Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Indramayu Povinsi Jawa Barat yang ditetapkan di Jakarta, 24 Januari 2019.
Supendi diangkat menjadi Bupati setelah sebelumnya Anna Sophanah menyatakan berhenti sebagai Bupati Indramayu karena alasan keluarga pada Desember 2018 lalu. Menteri Dalam Negeri pun menunjuk Wakil Bupati sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Indramayu. Sesuai ketentuan Pasal 173 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, bahwa apabila Bupati berhenti, maka Wakil Bupati menggantikan Bupati.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Indramayu masih kurang maksimal. Untuk
itu, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu ingin memberikan perhatian
lebih pada pembangunan IPM.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan dari 27
kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu mendapat bantuan
keuangan terbesar dari Pemda Provinsi Jawa Barat.
“Ini menunjukkan kami sangat peduli dan memprioritaskan pembangunan
di Indramayu secara maksimal,” kata Emil dalam amanatnya saat melantik Supendi
sebagai Bupati Indramayu Sisa Masa Jabatan 2016-2021 di Aula Barat Gedung Sate,
Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Kamis sore (7/2/19).
“Mudah-mudahan niat baik kami dari provinsi memberikan
bantuan yang maksimal ini harus terlihat nyata terhadap perubahan
infrastruktur, perubahan indeks pendidikan, dan lain-lain,” lanjutnya.
Emil menegaskan, pihaknya ingin fokus pada pembangunan IPM
di Indramayu. Indikator pembangunan IPM bisa terlihat dari kemajuan tiga bidang
yaitu pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat.
“IPM-nya masih kurang maksimal. IPM-nya kita bedah dalam
lima tahun ini. IPM kan terbagi tiga, pendidikan, kesehatan, daya beli. Kalau
rendahnya di pendidikan maka bantuan keuangan tadi akan kita fokuskan di
pendidikan,” ujar Emil.
“Pesannya adalah kita akan fokus pada pengembangan IPM
Indramayu,” tambahnya.
Hal lain yang harus menjadi prioritas pembangunan di
Indramayu adalah potensi ekonomi, pariwisata, dan migas (minyak dan gas).
Menurut Emil, Indramayu memiliki kekayaan migas yang harus berbanding lurus
dengan kesejahteraan masyarakat.
“Di dalam tanah Indramayu ini banyak mengandung migas juga,
yang tentunya harus terlihat antara kekayaan alam dan kesejahteraanwarganya,”
tutur Emil.
Sementara dari sisi pariwisata, Emil akan membantu dari sisi
promosi. Tahun ini Pemda Provinsi Jawa Barat juga telah menganggarkan sekitar
Rp 30 Miliar untuk pembenahan Alun-Alun Jatibarang.
“Kemudian dari pariwisata banyak yang belum teroptimalkan,
karena kurang promosi. Kita akan bantu promosi, ada Pantai Belentong, Pulau
Biawak, alun-alun, ada sungai yang melewati masjid agung itu Cimanuk, banyak
sekali,” paparnnya.
“Saya melihat sebagai gubernur yang punya visi di
infrastruktur tinggal di poles-poles dan promosikan. Harusnya Indramayu bisa
melesat tidak hanya menjadi kota untuk dirinya tapi bisa menerima tamu-tamu
yang akan memberikan daya saing ekonomi,” sambung Emil.
Lantik Bupati Supendi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas nama Presiden Republik
Indonesia, melantik Supendi sebagai Bupati Indramayu Sisa Masa Jabatan
2016-2021. Pelantikan ini sesuai amanat Surat Menteri Dalam Negeri Nomor:
131.32/7860/Otda tertanggal 1 Oktober 2018 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor: 131.32-157 Tahun 2019 tentang Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian
Wakil Bupati Indramayu Povinsi Jawa Barat yang ditetapkan di Jakarta, 24
Januari 2019.
Supendi diangkat menjadi Bupati setelah sebelumnya Anna
Sophanah menyatakan berhenti sebagai Bupati Indramayu karena alasan keluarga
pada Desember 2018 lalu. Menteri Dalam Negeri pun menunjuk Wakil Bupati sebagai
Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Indramayu. Sesuai ketentuan Pasal 173
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, bahwa apabila Bupati berhenti, maka Wakil
Bupati menggantikan Bupati.
Ada tiga pesan utama yang disampaikan Emil dalam amanatnya
di acara pelantikan. Pertama, Emil berpesan agar Supendi bisa menjadi pemimpin
yang memiliki integritas tinggi. Kejujuran dan integritas menjadi modal dasar
kepemimpinan.
“Hindari, jauhi godaan-godaan yang mungkin hadir setiap hari
yang selalu datang kepada pemimpin,” pesan Emil.
Kedua, Emil juga berpesan agar seorang pemimpin harus
mencintai dan melayani masyarakatnya dengan sepenuh hati.
“Jadilah pemimpin yang turun tangan bukan tunjuk tunjuk
tangan. Jadilah pemimpin yang merangkul bukan memukul. Jadilah pemimpin yang
selalu memberikan solusi bukan memaki-maki. Jadilah pemimpin yang didoakan oleh
rakyatnya dalam doa-doa mereka,” tukas Emil.
Ketiga, pesan untuk PNS ASN Pemerintah Kabupaten Indramayu
yakni harus bekerja secara profesional.
“Mari bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
kita tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia secara maksimal. Cek lagi
Akuntabilias Kinerja-nya atau Sakip dan cek lagi semua data-data yang sifatnya
ukuran kemajuan pembangunan Indramayu harus tinggi,” tandasnya.
Sementara itu, ditemui usai acara pelantikan, Bupati
Indramayu Supendi berkomitmen untuk melaksanakan semua program yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Indramayu 2016-2021.
“Kita akan berusaha untuk memenuhi apa yang mernjadi harapan
masyarakat yang programya tertuang dalam RPJMD kami yaitu dari 2016-2021,” ujar
Supendi.
Terkait prioritas pembangunan, Supendi menuturkan bahwa
pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan IPM, membuat inovasi dalam pelayanan
publik, serta membangun infrastruktur jalan dan irigasi.
“Saya ada prioritas utama juga ingin membangun jembatan yang
menghubungkan empat kecamatan (Bangodua, Tukdana, Kertasemaya, Sukagumiwang)
yang merupakan harapan masyarakat kita dan 2020 akan kita perjuangkan,”
tandasnya.(ds)*