Mitrapolisi/
BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah
Malaysia segera meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, terutama
pertukaran pelajar dan transfer pengetahuan. Selain meningkatkan angka
pertukaran pelajar kedua negara, kerja sama lebih lanjut juga untuk menambah
kualitas dan jenis studinya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membahas
hal tersebut pada pertemuan dengan Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar
Malaysia, Mior Harris bin Mior Harun, dengan, di Gedung Sate, Senin (13/8).
Iwa mengatakan bersama Pengarah Education Malaysia Indonesia
tersebut, pihaknya berupaya membuat payung hukum dan nota kesepahaman atas
kerja sama di bidang pendidikan sehingga tidak lagi bersifat parsial.
"Dari Malaysia ingin ada kerja sama, sifatnya dipayungi
pemerintah daerah, sebagaimana kerja sama kita dengan Shizuoka di Jepang. Di
bawah MoU supaya terfokus," kata Iwa di usai pertemuan, Senin (13/8/18).
Selama ini, katanya, terlaksana sejumlah program pendidikan
yang dikerjakan Jabar bersama Malaysia, yakni pertukaran pelajar dan fasilitasi
pendidikan warga Malaysia di Jawa Barat maupun sebaliknya.
"Ada sekitar 4.000 orang Malaysia yang bersekolah di
Jawa Barat, dan ada 11 ribu orang kita di Malaysia. Ini perlu adanya
perjanjian, sifatnya MoU. Di dalamnya ada rencana kerja dan aksi,"
katanya.
Dalam pertemuan tersebut pun dibahas masalah bantuan kedua
belah pemerintah di bidang pendidikan, khususnya untuk pertukaran pelajar.
Diupayakan, katanya, setiap negara anggota Asean menjalin kerja sama pendidikan
dengan negara Asean lainnya, sebelum dengan negara lain.
"Tentunya ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas
kerja sama di bidang pendidikan. Pendidikannya lebih fokus. Misalnya, kira-kira
apa yang di Malaysia tidak ada dan di Jabar ada, bisa dipelajari pelajar
Malaysia, juga sebaliknya," katanya.
Iwa menuturkan selama ini sejumlah SMA dan SMK di Jabar
telah aktif melakukan kerja sama pendidikan, seperti pertukaran pelajar dengan
negara lain. Contohnya, SMK Tanjungsari Sumedang yang telah bekerja sama dengan
Jepang.
Tidak hanya mengenai pertukaran pelajar SMA dan SMK yang
kini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ujarnya, pihaknya pun
menangani kerja sama pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Contohnya,
menjembatani Universitas Padjadjaran dengan Universitas Shizuoka di Jepang supaya
terjalin pertukaran pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar