Mitrapolisi/
BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad
Iriawan menggelar rapat pimpinan (rapim) bersama Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Barat Terpilih hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat
Tahun 2018, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Iriawan mengatakan, rapim tersebut sengaja digelar untuk
melakukan optimasi dan sinkronisasi antara program Gubernur dan Wagub Terpilih
dengan program Pemda Provinsi Jawa Barat yang telah berjalan.
"Data-data yang kita (Pemda Provinsi Jabar) punya nanti
akan kita berikan ke beliau (Gubernur/Wagub Terpilih), sehingga nanti tinggal
running. Setelah nanti pelantikan beliau tinggal jalan. Tidak lagi mengumpulkan
data, meraba-raba lagi. Semuanya untuk rakyat dan Jawa Barat yang kita
cintai," ujar Iriawan ditemui usai rapim tersebut di Gedung Sate, Jl.
Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Senin (20/8/18).
Data tersebut akan diberikan kepada Tim Optimasi dan
Sinkronisasi (TOS) yang dibentuk oleh Emil, sapaan akrab Ridwan Kami. Data ini
terkait semua hal tentang Jawa Barat, seperti data pembangunan dan kependudukan
yang diperlukan oleh TOS.
"Yang pasti (data) itu dibutuhkan dan nanti
disinkronkan dengan programnya daripada Gubernur Terpilih," kata Iriawan.
Termasuk diantaranya data-data tentang pembangunan
infrastruktur, baik yang termasuk dalam proyek strategis nasional maupun
provinsi. Iriawan meminta agara Emil dan Uu bisa menindaklanjuti program
pembangunan yang telah berjalan dan direncanakan.
"Tadi sudah saya sampaikan pembangunan infrastruktur
yang termasuk proyek strategis nasional maupun provinsi. Secara gamblang tadi
saya sampaikan. Dan nanti Insyaallah akan ditindaklanjuti, yang jelas proyek
itu untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat, untuk Jabar Juara," jelas
Iriawan.
Gubernur Terpilih Ridwan Kamil (Emil) mengatakan upaya
optimasi dan sinkronisasi ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 22 Tahun 2018. Dimana Kepala Daerah Terpilih hasil Pilkada
diberikan ruang koordinasi untuk mensinkronkan program.
"Alhamdulillah, tangan terbuka dari beliau (Pj.
Gubernur Iriawan) luar biasa. Seluruh OPD hadir hampir 100 persen," ungkap
Emil ditemui usai rapim tersebut.
Emil mengatakan dirinya bersama TOS hanya meminta kepada
para kepala OPD agar bisa membantu memberikan data yang diperlukan TOS.
"Tugasnya hanya satu, agar data-data dan komunikasi lancar, sehingga
anggaran 2019 bisa sudah mulai anggaran yang kami design untuk kesejahteraan
rakyat yang kita laksanakan," imbuh Emil.
Emil juga menambahkan, Jawa Barat di bawah kepemimpinannya
bersama Uu Ruzhanul Ulum akan fokus pada tiga cara. "Cara kita dibagi
tiga. Program seratus hari, nanti saya sampaikan kalau sudah final. Program
tiga tahun, supaya di tengah juga ada hasil. Dan program akhir masa
jabatan," katanya.
Agar berjalan efektif dan efisien, Emil pun ingin ada
inovasi dari setiap OPD. "Kata dasarnya inovasi. Artinya kami akan
perintahkan OPD untuk kasih gagasan setiap tahun minimal satulah, sehingga
kalau ada OPD 20 ada 20 puluh gagasan," tukasnya.
Sementara anggota TOS yang dikomandani Erry Riyana
Hardjapamekas ini berasal dari partai politik pengusung dan pendukug Emil dan
Uu pada Pilkada lalu. Ada juga unsur pakar, akademisi, serta relawan. Selain
itu, masyarakat Jawa Barat juga bisa turut berpartisipasi memberikan masukan
untuk Jawa Barat lima tahun ke depan.
"Termasuk mulai minggu ini kami akan buka interaksi
dengan masyarakat lewat digital. Masyarakat Jawa Barat yang ingin memberikan
kontribusi untuk Jawa Barat lima tahun ke depan seperti apa. Silahkan nanti
lewat website, tolong dipopulerkan. Nanti alamat websitenya bisa dilihat di
sosmed saya," pungkas Emil.
Emil Berikan Nilai 9 Untuk Pemerintahan Iriawan
Pada kesempatan ini, Emil mengapresiasi upaya Pemerintahan
Daerah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Iriawan. Dia mengapresiasi
efektifitas pemerintahan daerah Jawa Barat serta kegesitan Iriawan.
"Tadi (di Rapim) ada paparan dari Pj. Gubernur, luar
biasa. Tugas dari Kemendagri dilaksanakan dengan baik, kami apresiasi. Yang
pertama adalah mengefektifkan jalannya pemerintahan. Beliau saya lihat safari
ke proyek-proyek yang raksasa, yang besar. Mengunjungi rakyat Jawa Barat
juga," kata Emil.
"Lalu mengkondusifkan Pilkada Serentak di Jawa Barat,
beliau sangat berhasil. Tidak ada istilah beliau darah tumpah, kaca pecah.
Sangat kondusif, lancar Alhamdulillah," sambungnya.
"Saya kira kalau dinilai di atas sembilanlah
kegesitannya," tutur Emil.
Emil juga mengaku dirinya mendapat nasihat dari Iriawan yang
dianggap sebagai kakak baginya. Iriawan meminta Emil dan Uu bisa merangkul
semua elemen masyarakat dalam pemerintahannya untuk lima tahun mendatang. Untuk
itu, Emil dan Uu akan membentuk Dewan Pertimbangan Gubernur yang beranggotakan
para mantan Gubernur dan Wakil Gubermur Jabar juga semua Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur peserta Pilgub Jabar 2018.
"Pak Iwan menasihati saya sebagai adiknya, agar
merangkul. Maka kita rangkul semua elemen termasuk Dewan Pertimbangan Gubernur
-- Pak Iwan, Insyaallah berkenan ya. Pak Aher (Ahmad Heryawan) juga menyambut
baik," tutur Emil.
Dalam rapim, juga tercetus beberapa gagasan dari Iriawan
untuk Emil dan Uu. Diantaranya gagasan Iriawan untuk membangun jalan layang tol
Pasir Koja-Pasupati sebagai salah satu solusi kemacetan Bandung. Termasuk
menggelar upacara serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan
dikemas dalam bentuk acara khusus, serta penghargaan bagi ASN yang gugur dalam
tugas.
"Termasuk gagasan dari Pak Iwan yang dititipkan ke kami
adalah memberi penghargaan dan upacara istimewa jika ada ASN meninggal dunia
dalam tugas. Jadi, tidak hanya dimakamkan begitu saja. Ada penghargaan lebih
seperti TNI/Polri," jelas Emil.
"Banyak sekali gagasan selama dua bulan lebih (Penjabat
Gubernur). Saya atas nama Gubernur dan Wakil Gubenrnur Terpilih memberikan
apresiasi. Mudah mudahan tidak berhenti di sini panggilan kita, Insyaallah
melebihi panggilan tugas," pungkasnya diamini Iriawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar