Hari Raya Iduladha atau disebut juga Lebaran
Haji 1438 H ini menjadi istimewa khususnya bagi warga Sukabumi. Orang nomor
satu Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlebaran di Kota Mochi yang
juga menjadi kampung halaman Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
Ribuan masyarakat Kota Sukabumi berbondong-bondong datang ke
Lapang Merdeka, Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Sukabumi, pada Jumat pagi
(1/9/17) untuk melaksanakan Shalat Iduladha sekaligus bersilaturahim bersama
Jokowi dan Aher. Bertindak sebagai Imam Shalat Id yaitu Imam Masjid Agung Kota
Sukabumi sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Jamiatul Quro Cikondang, Kabupaten
Sukabumi, KH. Mahfud Ghozali. Sementara khutbah disampaikan oleh Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH. Deddy Ismatullah.
"Ti leuleutik Lebaran di Sukabumi wae (dari kecil saya
sudah Lebaran di Sukabumi). Pulang kampung ya," ujar Aher usai Shalat Id.
"Alhamdulillah kita senang ya. Lebih senang lagi karena
memang Pak Presiden datang ke sini. Saya kemarin bilang (kepada Presiden) Bapak
ke kampung halaman saya. Dia (Presiden) kaget juga kalau saya dari Sukabumi.
Alhamdulillah!" lanjutnya.
Aher pun memaknai Iduladha sebagai momentum bagi masyarakat,
khususnya generasi muda agar bisa meneladani Keluarga Nabi Ibrahim AS dan Siti
Hajar, juga sosok Nabi Ismail AS. Keluarga Ibrahim kata Aher, menjadi keluarga
dengan pola ketahanan keluarga yang kokoh dan sangat baik, sehingga ada
keharmonisan antara keluarga dan anak.
"Kemudian mampu menghadirkan pendidikan anak yang
sangat baik. Dan hasil generasi yang dididik, yaitu Ismail Alaihissalam yang
siap berkorban untuk kepentingan masa depan yang lebih baik," tutur Aher.
Sementara itu, dalam khutbahnya yang berjudul "Dengan
Hikmah Ibadah Qurban, Kita Jadikan Revolusi Mental untuk Membangun NKRI",
KH. Deddy Ismatullah menjelaskan bahwa sejarah pengorbanan dalam peristiwa
disembelihnya Nabi Ismail oleh ayahnya Nabi Ibrahim adalah kerelaan untuk
berkorban yang menjadi esensi dari Ibadah Qurban. Nilai-nilai tersebut
terimplementasi dengan baik oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Menurut Deddy, sikap rela berkorban ini merupakan salah satu
prinsip keberimanan yang muncul dari sisi spiritual demi sebuah tujuan
tertinggi. Dalam konteks hubungan sosial, rela berkorban merupakan perwujudan
sikap altruisme, menjunjung nilai, mengutamakan orang lain daripada diri
sendiri, yaitu mengorbankan apa yang dimiliki untuk kesejahteraan orang lain.
"Momentum Iduladha menekankan prinsip solidaritas dan
solidaritas publik, jika benar-benar dijadikan landasan untuk membangun negeri
dapat dimulai saat ini," ajak Deddy dalam khutbahnya.
Lebih lanjut, Deddy juga mengatakan bahwa Ibadah Qurban
mempunyai dua nilai, yaitu kesalehan spiritual dan kesalehan sosial. Kesalehan
spiritual dalam hal ini adalah penyerahan diri kepada Allah SWT, mengekang
egoisme seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS. Sedangkan kesalehan
sosial tercermin dari semangat rela mengorbankan diri seperti apa yang
dilakukam Nabi Ismail AS.
"Sikap ini (kesalehan spiritual dan sosial) penting dan
bisa diteladani terutama bagi generasi muda Indonesia. Ismail adalah figur anak
saleh atau generasi muda yang baik. Ia (Ismail) berpandangan jauh ke depan atas
dasar spiritual tinggi, berani mengambil sikap di saat situasi sulit, rela
berkorban, dan berbakti kepada orang tua. Ismail bukanlah pemuda penakut yang
mudah putus asa, tapi seorang lelaki gentlemen yang berani mengambil risiko
atas sebuah prinsip yang diyakininya," papar Deddy.
Usai Shalat Iduladha, Presiden Jokowi kemudian menyerahkan
satu ekor sapi jenis Limosin seberat 1,2 ton kepada Panitia Qurban Masjid Agung
Kota Sukabumi. "Dengan mengucap bismillah hirrahmaan nirrahiim dan atas
ridho Allah SWT. Saya serahkan hewan Qurban berupa sapi untuk disembelih.
Kemudian dagingnya dibagikan seuai dengan tuntunan syariah," kata Jokowi.
Kemudian Jokowi melanjutkan penyerahan hewan Qurban lainnya
untuk warga di Lapangan Eks. PT Uninga Kota Paris Timur RT 06 RW 01 Kelurahan
Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, juga kepada warga Kampung Tipar
Gang Amarta, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Tipar, Kota Sukabumi. Masing-masing
satu ekor sapi.
Pada kesempatan ini, Gubernur Aher juga menyerahkan hewan
Qurban sebanyak tiga ekor sapi dengan berat rata-rata setiap sapi 1,3 ton. Satu
ekor sapi diserahkan kepada Panitia Qurban Masjid Agung Kota Sukabumi. Dua ekor
lainnya diberikan kepada warga di Kecamatan Tipar dan Kecamatan Jayaniti Kota
Sukabumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar