BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) bersama ratusan warga melakukan aksi long march sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Aksi ini digelar usai Shalat Jumat mulai dari Masjid Pusdai Jabar hingga ke Halaman Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Jumat siang (8/9/17).
Tragedi kemanusiaan terhadap
etnis Rohingya ini, menurut Aher hal tersebut tidak sesuai dengan konstitusi
Republik Indonesia yang termaktub dalam isi Pembukaan UUD 1945 Republik
Indonesia. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Oleh karena itu, Aher juga
mengajak kepada seluruh warga Jawa Barat agar terus memberikan dukungan dan
kepeduliannya dalam bentuk apapun kepada Rohingya. Terlebih, Jawa Barat sejak
dulu selalu menjadi pelopor pembelaan terhadap kemanusiaan. Seperti Konferensi
Asia-Afrika tahun 1955 lalu.
"Wajar apabila Jawa Barat
secara cepat dibanding provinsi lain melakukan pembelaan terhadap Rohingya.
Kita berkumpul d isini untuk menyuarakan hati nurani kita kepada dunia lewat
media, lewat internet. Yang penting pesan kita sampai kepada Pemerintahan
Burma, militer Burma, PBB. Wahai tuan-tuan sekalian, dengan suara masyarakat
Jawa Barat bagian dari Indonesia menyuarakan berikan kedamaian bagi Rohingnya,
hentikan kekerasan terhadap masyarakat Rohingya, berikan hak hidup
mereka," ujar Aher dalam aksi tersebut.
Lanjut Aher, masyarakat Rohingya
memiliki hak hidup yang sama dengan etnis lainnya di Myanmar. Bumi ini Tuhan
ciptakan untuk semua umat manusia, termasuk Bumi Myanmar untuk masyarakat Rohingnya.
Jawa Barat juga berkomitmen siap menampung para pengungsi dari Rohingnya.
"Sebagaimana kita masyarakat
Indonesia punya hak hidup di belahan bumi Indonesia, maka masyarakat Rohingya
pun punya hak hidup di Burma, di Myanmar. Nurani kita, kita suarakan ke langit,
tentu penguasa alam semesta adalah penguasa langit Allah SWT yang menguasai
hati manusia dan jasad manusia. Kita menyuarakan hati nurani kita melalui Allah
SWT, supaya Allah menundukkan hati masyarakat Burma, khususnya Pemerintah dan
Militer Burma untuk segera menghentikan kekerasan di Myanmar sana," tutur
Aher.
Melalui aksi ini, terkumpul
donasi bagi masyarakat Rohingnya dari warga Jawa Barat. Sementara dana yang
terkumpul melalui Rekening Solidaritas Rohingnya BJB hingga saat ini yaitu Rp
1,2 Miliar lebih. Dana ini berasal dari berbagai pihak, seperti masyarakat, OPD
di lingkungan Pemprov Jawa Barat, infak dan sedekah dari PNS Pemprov Jawa
Barat, serta berbagai pihak lainnya. Bagi warga Jabar yang ingin mendonasikan
batuan masih bisa dilakukan transfer ke rekenening bank bjb atas nama Jabar
Peduli Nomor Rekening 2345-6789-1000-1.
"Penyalurannya kita akan
salurkan ke saluran yang resmi Pemerintah mempunyai aliansi, ormas-ormas
aliansi, lembaga-lembaga donasi, di situ
ada dompet duafa, ada PKPU, ada Daarut Tauhid, ada macem-macem di situ, ada
Lazis NU, Lazis, Muhamayadiyah, ada Lazis PUI, dan lain sebagainya kan
tergabung," ungkap Aher usai aksi.
Dalam aksi ini hadir pula
berbagai tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Jawa Barat. FKUB pun memberikan pernyataan sikapnya atas tragedi
kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State ini. Berikut pernyataan sikap FKUB
Jawa Barat yang dibacakan oleh Ketua FKUB Jabar Rafadi Ahyar:
1. Mengutuk segala tindakan
kekerasan yang dialami oleh etnis Rohingnya di Rakhine, Myanmar. Menyatakan
perbuatan tersebut adalah perbuatan biadab yang melampauai batas-batas
kemanusiaan yang oleh agama apa pun tidak bisa dibenarkan sama sekali;
2. Mendukung tindakan Pemerintah
Republik Indonesia yang dengan cepat mengambil langkah-langkah konkrit seperti
mengutus Mentei Luar Negeri untuk segera berkunjung ke Myanmar dan ke
negara-negara Asean melakukan negosiasi mencari solusi penyelesaian secara
diplomatik terhadap konflik tersebut, mengirimkan bantuan pangan, obat-obatan,
dan lain -lain yang diperlukan;
3. Meminta Pemerintah untuk
menampung pengungsi Rohingya yang ada di wilayah Indonesia, khususnya di suatu
pulau atau lahan yang masih memungkinkan yang masih ada di wilayah kita;
4. Mendesak Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) untuk turun tangan mengatasi tragedi tersebut dengan
melakukan penyelidikan terhadap pelanggran HAM berat yang dilakukan oleh
Pemerintah Myanmar;
5. Menghimbau kepada seluruh umat
beragama di Indonesia khsusunya di Jawa Barat untuk melakukan tindakan konkrit
dengan cara mendonasikan dana atau barang lain yang diperlukan oleh
sudara-saudra kita di Myanmar;
6. Mengajak kepada semua umat
beragama di Indonesia khsusunya di Jawa Barat untuk tetap memelihara kerukunan
demi mewujudkan harmoni sosial yang diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar