Mitrapolisi/
BANDUNG-Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan terus himbau Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar melaksanakan upaya-upaya
kesiapsiagaan keadaan darurat, sehingga mampu meminimalisasi potensi dampak
bencana melalui penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu, seusai
ketentuan peraturan perundangan," kata Aher , Senin (14/11/2016).
Penetapan status itu bakal berpengaruh pada kemudahan
administrasi atau mekanisme penggunaan anggaran berkaitan penanggulangan
bencana. Status tersebut berdasarkan rapat koordinasi antara Pemprov Jabar
dengan para pemangku kepentingan dan instansi terkait pada 4 September 2016,
serta hasil evaluasi terhadap bencana alam di beberapa wilayah.
"Jabar dalam keadaan siaga darurat bencana alam banjir
dan tanah longsor," kata Aher.
Banjir di Kabupaten Indramayu, Jabar. Banjir di Kabupaten
Indramayu, Jabar. Foto: Jerry Komara.
Dia mengimbau kepada kepala daerah kota kabupaten se-Jabar
untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tindakan-tindakan preventif yang
diperlukan. Selain itu, sambung Aher, masyarakat agar selalu waspada mengingat
rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga
Mei 2017 mendatang curah hujan di berbagai daerah di Jabar cukup tinggi,.
Sepanjang 2016 ini sudah dua kali Pemprov Jabar menetapkan
status siaga bencana banjir dan longsor. Periode pertama pada 4 Januari - 4
April 2016. Lalu kedua pada 1 November 2016 hingga 29 Mei 2017
BPBD Jabar mencatat sebanyak 15 daerah berpotensi menghadapi
bencana banjir dan longsor. Ancaman longsor berada di wilayah Jabar bagian
tengah dan selatan, serta ancaman banir berada di wilayah Pantura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar