Mitrapolisi/ BANDUNG-Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana
Joko Widodo bertolak ke Bandung, Rabu (12/7) pukul 09.35 WIB, dengan
menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim
Perdanakusuma menuju Bandung, Jawa Barat untuk kunjungan kerja dan disambut
langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Turut menyertai Presiden dan
Ibu Iriana dalam kunjungan kerja ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri
Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Di Bandung, Presiden akan membagikan Kartu Indonesia Sehat
(KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Taman Pandawa Kelurahan Arjuna, Kecamata
Cicendo. Selanjutnya, Presiden akan mengunjungi Teras Cihampelas (Skywalk
Cihampelas), didampingi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Presiden membagikan sebanyak 157 Kartu Indonesia Sehat
(KIS), 250 Kartu Indonesia Pintar (KIP), 450 Kejar Paket A, B, dan C, 239 Program Keluarga Tambahan (PKH), dan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada 100 ibu-ibu hamil, 100 anak balita, dan
100 anak sekolah di Bandung.
Pemberian KIP, KIS, PKH, dan PMT itu merupakan pemenuhan
janji Presiden Jokowi kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil,” beberapa waktu
lalu. “Hari ini saya bisa hadir di sini. Jadi janji saya, saya penuhi Pak
Wali,” kata Presiden Jokowi di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung, Rabu (12/4)
siang.
Presiden juga akan menyerahkan sertifikat hak atas tanah
program strategis nasional di Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung. Presiden
Jokowi juga mengajak masyarakat yang menemukan pelayanan kesehatan yang tidak
baik agar melaporkan ke pemerintah. “Tolong dilaporkan. Bisa lapornya ke Pak
Wali Kota bisa. Bisa lapornya ke Pak Gubernur bisa. Bisa lapornya ke Bu Menteri
bisa. Kalau masih enggak ditanggapi lagi, bisa lapornya ke Presiden,” tegas
Presiden.
Meski masyarakat yang memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS)
tidak membayar pelayanan kesehatan, lanjut Presiden, pemerintah melalui BPJS
Kesehatan yang membayar ke rumah sakit. “Kalau dilayani tidak baik, hati-hati,
dokternya hati-hati, Direktur rumah sakitnya hati-hati. Kalau diulang-ulang
terus. Ya apa, saya akan perintah dicopot. Setuju enggak? Melayani saja kok
enggak baik pada rakyat” tegas Presiden.
Ditambahkan Presiden, masyarakat yang mendapat KIP akan
memperoleh Rp450 ribu untuk SD, Rp750 ribu untuk SMP, dan Rp1 juta untuk
SMA/SMK. Presiden berpesan agar uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan
sekolah (buku, sepatu, seragam, tas) dan tidak boleh digunakan untuk membeli
pulsa.
Sementara kepada ibu-ibu hamil dan anak-anak sekolah,
Presiden mengingatkan bahwa pemberian makanan tambahan adalah investasi jangka
panjang. “Nanemnya sekarang, tapi panennya nanti 30 tahun, 40 tahun yang akan
datang. Karena kalau ibu-ibu hamil gizi yang ada di kandungan tidak dirawat
dengan baik, anak kita menjadi nanti tidak sehat ke depan, menjadi tidak
pintar,” jelas Presiden.
Ke depan, Presiden berharap anak-anak bangsa kita bisa
bersaing dan memenangkan kompetisi dengan negara lain. Presiden percaya jika
anak-anak sudah dibekali dari sekarang dengan gizi yang baik dan menjadi sehat,
akan bisa memenangkan kompetisi. “Jangan sampai kita kalah dalam berkompetisi,”
tegas Presiden.
Untuk program keluarga harapan, pemerintah akan memberikan
Rp1.890.000,- per tahun yang bisa diambil selama 4 kali di bank yang ditunjuk.
Presiden mengingatkan agar sebelum mengambil uang, masyarakat sudah
merencanakan untuk apa uang tersebut akan digunakan dan jangan digunakan untuk
membeli rokok.
“Untuk tambahan gizi anak bisa, untuk pendidikan anak bisa,
untuk membayar apa bisa, entah untuk tambahan usaha kecil-kecilan bisa,” tambah
Presiden.
Sementara itu, dalam sambutannya Menteri Kesehatan, Nila
Moeloek menegaskan bahwa pemberian makanan tambahan ini diberikan agar sumber
daya manusia dan masyarakat menjadi sehat, cerdas dan dapat membawa negara
menjadi negara kuat yang bisa dimulai dari ibu hamil. Pada kesempatan ini,
Presiden juga memberikan hadiah sepeda kepada anak-anak dan masyarakat yang
berhasil menjawab pertanyaan Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar