Mitrapolisi/ Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) memaparkan
kiprah daerahnya dalam pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada
pendekatan ekologis dalam penataan kota, namun tidak mengesampingkan
aspek-aspek sosial dan ekonomi.
Hal itu disampaikan
Aher dalam seminar yang bertajuk Strategic Contribution for Indonesia
yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leeds - Inggris, (Sabtu.
23/4)
Ketua PPI Leeds Rachmad Adi Riyanto mengatakan
Gubernur Jabar diundang khusus sebagai
pembicara dalam Seminar Pembangunan Kota Berkelanjutan itu didampingi
Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Soemarwan Hadisumarto, Kepala Biro Otda dan
Kerjasama, Taufik Budi Santoso.
Gubernur Aher menyebutkan bahwa formulasi pembangunan
berkelanjutan harus berkonsep green, smart and clean. Jabar berkeinginan kuat
untuk mengimplementasikan konsep ini.
Dalam paparannya Aher mengetengahkan contoh ide
pengembangan tiga metropolitan yaitu Metropolitan Jabodetabek-karpur untuk
fungsi industri manufaktur, jasa, keuangan, dan perdagangan.
Metropolitan Bandung Raya untuk fungsi pariwisata,
industri kreatif, pendidikan dan teknologi. Dan Metropolitan Cirebon untuk
fungsi pusat seni budaya, industri makanan, dan kerajinan.
Gagasan berikutnya adalah pengembangan tiga kawasan
pusat pertumbuhan yaitu Pangandaran, Rancabuaya dan Pelabuhan Ratu untuk fungsi
pariwisata, pertanian dan perikanan.
Aher menambahkan contoh lainnya adalah pembangunan
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati sebagai pembangunan
transportasi strategis yang berkelanjutan. BIJB saatnya nanti beroperasi pada
akhir 2018, akan menjadi solusi kebutuhan mobilisasi masyarakat kota yang makin
tinggi.
Seminar dibuka Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI
London Prof. Endang Aminudin Azis.
Dalam pidato pembukaan seminar Endang menyampaikan
apresiasi kepada PPI yang menyelenggarakan seminar dan memberikan masukan
secara rutin kepada pemerintah. "Terimakasih atas penyelenggaraan seminar
ini, kami tunggu prosidingnya sebagai rekomendasi kepada pemerintah",
ujarnya.
Kehadiran rombongan Pemprov Jabar ke Inggris juga
dimanfaatkan untuk memantau implementasi
program 300 doktor Pemprov Jabar yang sudah berjalan lima tahun.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Soemarwan Hadisumarto
menyebukan sejak 2012 digulirkan, dia baru kali ini ke Inggris untuk melihat
langsung program itu. "Kami nilai
sangat baik, ada enam orang PNS yang tercatat saat ini tengah studi doktor di
sini. Makanya akan terus dikembangkan, yaitu dengan membuka lebih banyak lagi
kerja sama dengan beberapa universitas di Inggris," ujar Soemarwan.
Kegiatan rutin ini juga hasilnya menjadi sumbangsih mahasiswa
Indonesia di luar negeri dalam bentuk rekomendasi bagi kebijakan Pemerintah
Indonesia.
Ketua PPI Leeds tertarik mengundang Provinsi Jawa
Barat sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, provinsi penyangga
ibu kota dengan jumlah industri manufaktur terbanyak di nusantara. Di sisi
lain, Jawa Barat juga dipandang menarik dalam kekayaan dan keanekaragaman
sumber daya hayati serta potensi alam yang berlimpah ruah. Ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar