Senin, 03 April 2017

PROVINSI JABAR REKATKAN DENGAN AUSTRALIA SELATAN

Mitrapolisi/
BANDUNG-Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menerima rombongan delegasi Australia Selatan urusan perdagangan, investasi, dan industri pertahanan, Senin 3 April 2017. Delegasi Australia Selatan dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri, Martin Hamilton-Smith.

Kedatangan rombongan ini bertujuan untuk mengimplementasikan kerja sama Sister Province antara Jawa Barat dan Australia Selatan. Sejumlah agenda yang dilaksanakan diantaranya peletakan batu pertama Public Art Work, serta penandatanganan implementating arrangement antara dinas dan lembaga.

"Kita bersyukur pada hari ini kita bisa melangsungkan berbagai penandatanganan kerja sama antara para pihak di Jawa Barat, dan Australia Selatan di berbagai bidang. Hitung punya hitung, kerja sama sister province ini sudah 20 tahun. Sekarang kita lebih hidupkan lagi," kata Ahmad Heryawan di Lapangan Gasibu.


Adapun Public Artis Work yang dirancang memiliki konsep "Passage of Sound", atau Perlintasan Bunyi, sebuah karya seni rupa interaktif, yang akan segera didirikan di salah satu pojok Lapangan Gasibu. Dengan konsep tersebut diharapkan karya seni ini dapat menjadi instalasi interaktif yang dapat menghibur masyarakat secara aktif serta menjadi penambah estetika pada ruang terbuka umum.

Adapun peletakan batu pertama instalasi seni tersebut dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta Menteri Perdagangan Australia Martin Hamilton Smith. "Pembangunan Public Art Work ini bertujuan untuk membangun identitas visual dari kerja sama sister province yang diharapkan dapat menginspirasi aktivitas dalam ruang lingkup kerja sama lainnya. Hasil akhir dari proyek ini adalah instalasi seni visual yang akan dibangun di Lapangan Gasibu Bandung, Jawa Barat," Ungkap Heryawan.

Karya seni tersebut merupakan kolaborasi dari seniman kontemporer asal Jawa Barat Arin Dwihartanto Sunaryo dengan Steven Cybulka dari Australia. Adapun Karya seni yang akan menjadi landmark baru di Lapangan Gasibu ini pun dibangun menggunakan logam yang biasa digunakan untuk membuat instrumen gamelan saron, yakni kuningan dan perunggu.

Sementara wujud dari bangunan seni ini akan dibentuk layaknya tugu yang membentuk formasi grafik resonansi atau gelombang bunyi. Jika dipukul, akan menghasilkan bunyi tangga nada tradisional Sunda: da mi na ti la da, serta bunga tangga nada lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar