Minggu, 30 April 2017

GUBERNUR JABAR MINTA PERTEMUAN DENGAN IPB

Mitrapolisi/
BANDUNG-Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah HA IPB Jabar, Dewi Sartika menuturkan, saat ini jumlah alumni IPB di Jabar yang sudah terdaftar sebanyak 3500 orang. Diperkirakan, ada 6000 lebih alumni yang belum terdata. “Diperkirakan ada lebih dari 6000 yang masih kita data,” katanya

Menurutnya, bila pemberdayaan terhadap pangan dilakukan secara terus-menerus dan melalui pendekatan teknologi terkini, maka swasembada pangan di Jabar akan tercapai, baik pangan holtikultura maupun perkebunan.
“Tantangan kita bagaimana caranya potensi SDA ini dimanfaatkan dengan baik untuk ketahanan pangan,” katanya

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) berharap, para lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sejatinya memiliki ilmu pengetahuan tentang pertanian dapat mengembangkan sumber daya alam dan berperan aktif dalam membina serta memberikan pemberdayaan kepada masyarakat.
Mereka juga harus berkontribusi melalui kritik dan advokasi terhadap kebijakan pemerintah yang terkait dengan pertanian dan sumber daya alam.
Hal tersebut Aher ungkapkan saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan dan pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) se-Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung. Jum’at (14/4)
“Kita ingin peran mereka lebih kokoh, memberikan pikiran segarnya kepada masyarakat supaya berdampak pada ketahanan pangan kita,” ungkapnya.
Di Jawa Barat khususnya, keberadaan ribuan alumni IPB tersebar di seluruh Jabar. Bahkan beberapa dari mereka menjabat sebagai kepala dinas di Pemprov Jabar.
Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah HA IPB Jabar, Dewi Sartika menuturkan, saat ini jumlah alumni IPB di Jabar yang sudah terdaftar sebanyak 3500 orang. Diperkirakan, ada 6000 lebih alumni yang belum terdata. “Diperkirakan ada lebih dari 6000 yang masih kita data,” katanya
Menurutnya, bila pemberdayaan terhadap pangan dilakukan secara terus-menerus dan melalui pendekatan teknologi terkini, maka swasembada pangan di Jabar akan tercapai, baik pangan holtikultura maupun perkebunan.

“Tantangan kita bagaimana caranya potensi SDA ini dimanfaatkan dengan baik untuk ketahanan pangan,” katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar