Dari Sebelas negara bagian
tersebut lima diantaranya telah terbentuk kerjasama Sister Province, yaitu
dengan Australia Selatan, Kota Metropolitan Chongqing, Daerah Otonom Guangxi
Zhuang, Provinsi Shichuan dan Provinsi Heilongjiang Republik Rakyat Tiongkok.
Selanjutnya empat negara bagian
Khartom (Sudan), Souss Massa Region (Maroko), Prefektur Shizouka (Jepang) dan
Wallonia Region (Belgia) telah terbentuk kerjasama Letter Of Intent (LOI) yang
akan segera ditingkatkan menjadi Sister Province. Dalam waktu dekat ini Pemprov Jabar juga akan
menjajaki kerjasama dengan Incheon (Korea Selatan) dan Bashkortostan (Rusia).
Ditemui usai memimpin rapat
rencana kerjasama Pemprov Jabar dan pembahasan work plan, di ruang rapat
Sanggabuana Gedung Sate Bandung, Jumat (16/06/2017), Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan (Aher) mengungkapkan, pihaknya tidak menginginkan kerjasama berhenti
hanya sampai di tanda tangan saja, baik itu pada Sister Province maupun LOI
namun dalam bentuk nyata.
“Kita ingin mewujudkan langsung
kerjasama yang nyata paling tidak satu jenis kerjasama sebelum membuka
kerjasama yg lain,” kata Aher.
Sebab menurutnya, bila satu
kerjasama telah terlaksana akan membuka peluang kerjasama lain yang lebih luas.
“Karena kalau dibuka kerjasama
itu banyak dan luas, kita tentukan dengan Sudan apa dulu dengan Maroko apa dulu
yang dipilih misalnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar
beberapa bulan lalu telah melakukan kunjungan kerja terkait kerjasama ke negara
Maroko, Tiongkok dan Australia.
Bidang-bidang potensial yang
telah dikerjasamakan antara lain bidang pendidikan, pertanjan, peningkatan dan
pengembangan ekspor, pariwisata, penanaman modal, kelautan dan perikanan,
pengembangan kompetensi aparatur, penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek,
kepemudaan dan olahraga, transportasi, koperasi dan teknologi informasi.
Dalam rapat yang dihadiri oleh
sejumlah Kepala OPD Pemprov Jabar ini, selain untuk menentukan bidang apa saja
yang akan di prioritaskan, pada rapat tersebut juga dibentuk tim khusus.
“Rapat ini salah satunya adalah
menentukan dengan OPD kerjasama apa yang akan kita ambil, yang kedua membuat
tim khusus. Komunikasi juga kan tidak harus dengan kunjungan tapi bisa lewat
media internet, kunjungan itu dilakukankalau sudah nyata,” tutur Aher. (sasa)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar