Mitrapolisi/BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meresmikan
komunitas Ngariung sekaligus meluncurkan websitenya ngariung.id di Gedung
Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, akhir pekan kemarin.
Komunitas ini hadir sebagai bentuk kepedulian semakin
pudarnya rasa dan cinta kedaerahan Sunda dari masyarakat, khususnya generasi
muda Sunda saat ini.
Ngariung hadir sebagai perantara warga Sunda yang ingin
berkontribusi di tatar Sunda dengan warga Sunda penerima manfaat. Aher
menyambut baik hadirnya komunitas ini. Dia menilai komunitas ini adalah sebuah
gagasan tidak sederhana untuk masa depan Jawa Barat dan Indonesia.
“Ini inisiatif yang bagus, sesama pemuda-pemuda asal Jawa
Barat punya kegelisahan yang diejawantahkan dalam bentuk yang positif.
Bagaimana anak-anak Jawa Barat agar lebih maju, berperan di berbagai bidang
kehidupan,” ujar Aher ditemui usai acara peluncuran.
“Saya kira kalau ngariung (kebersamaan) ini terus dibangun,
dikolaborasi lebih lanjut, kemudian ketika bertemu dengan orang Jawa Barat yang
sukses diberbagai bidang kehidupan menyatu kesuksesannya, termasuk mampu
menumbuhkan donasi untuk memberdayakan masyarakat, ini sangat bagus. Karena
pada hari ini banyak orang yang menyendiri (individualisme),” papar Aher dalam
sambutan.
Aher khawatir dengan kondisi saat ini dimana masyarakat dan
anak muda terjebak dalam sikap individualisme. Sementara sikap individualisme
sulit mendatangkan kebahagiaan meskipun sukses secara materi atau nonmateri.
Kesuksesan akan mendatangkan kebahagiaan apabila bisa berbagi, sehingga
menimbulkan kesalehan sosial.
Masyarakat Sunda memiliki falsafah silih asah, silih asih,
silih asih. Komunitas Ngariung menilai falsafah ini mengajarkan kita untuk
saling dukung, saling peduli, dan saling bimbing.
Nilai-nilai tersebut masih relevan untuk diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat saat ini. Namun, meningkatnya individualisme di era
modern kini mulai mengikis nilai-nilai leluhur tersebut.
Komunitas ini juga menilai saat ini semakin sedikit
masyarakat Sunda paham, cinta, dan bangga terhadap identitasnya sebagai orang
Sunda.
Banyak warga Sunda ingin berkontribusi nyata pada tanah
kelahirannya, namun memiliki keterbatasan. Sementara Tanah Sunda memiliki
beragam potensi sumber daya alam, seni-budaya, kuliner, bahasa, dan hal
lainnya.
Melalui komunitas ini diharapkan masyarakat Sunda bisa lebih
mengenal, memahami, dan mencintai identitas mereka sebagai orang Sunda. Dengan
begitu akan hadir kontribusi dan inisiatif positif untuk memajukan masyarakat
Sunda. Untuk itu, potensi yang dimiliki bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya melihat belum banyak mereka yang menyatakan
kebanggaannya terhadap identitas mereka sebagai orang Sunda. Dan sebenarnya
banyak orang Sunda di luar sana yang ingin berkontribusi terhadap tanah
kelahirannya, namun belum terlihat karena adanya keterbatasan,” ungkap Sri
Izzati, salah satu inisiator komunitas Ngariung dalam sambutan.
Ada berbagai kegiatan dalam Ngariung untuk menghimpun
kebersamaan diantara warga Sunda di seluruh Jawa Barat dan Indonesia.
Seperti Ngariung Inspiratif, yaitu seminar dari berbagai
tokoh dan pelopor Sunda untuk menginspirasi masyarakat Sunda agar bergerak dan
menjalankan mimpinya. Ada pula Udunan, yaitu kampanye dan penggalangan dana
dari masyarakat Sunda untuk membantu menyelesaikan masalah sosial.
Kegiatan lain, yaitu Proyek Sosial berupa pelatihan
manajemen dan pelaksanaan proyek oleh anak muda sebagai bentuk kontribusi nyata
pada tanah dan masyarakat Sunda.
Serta kegiatan Pelatihan, pemberian pelatihan
kepemimpinan dan keterampilan bagi orang Sunda untuk menjadi generasi yang
kompeten dan berdaya saing(sasa)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar