Mitrapolisi/BandungGubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan melarang para pejabat Pemprov menerima parsel lebaran dari siapapun
bila ada kaitannya dengan jabatan dan pekerjaan. Dia juga tidak menerima
parcel, namun tak bisa menolak saat warga mengirim rengginang, makanan khas
Jabar.
"Saya pun tidak menerima
parcel dari para OPD atau ASN di Jabar. Kecuali pimpinan OPD ke para ASN atau
ASN ke masyarakat ya silahkan," katanya, di Gedung DPRD Jabar, Jalan
Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/6/2017).
Pria yang akrab disapa Aher
menyebut, memberikan parcel atau apapun kepada masyarakat merupakan cara untuk
mempererat hubungan silaturahmi. Namun di momen Lebaran seperti ini khawatir
dijadikan cara untuk melakukan gratifikasi atau suap kepada para pejabat.
"Kalau ada kaitannya dengan
jabatan, pekerjaan enggak boleh ada parsel. Masyarakat juga jangan coba-coba
memberikan sesuatu kepada pejabat dengan maksud tertentu," katanya.
Dia mengakui banyak masyarakat
yang tetap memaksa memberikan bingkisan kepada pejabat termasuk kepadanya.
Namun bukan barang atau sesuatu yang mewah bila diukur dari sisi materi.
Melainkan barang atau makanan yang memiliki nilai sosial.
"Pengalaman saya ada
masyarakat yang mengirimkan rengginang, kicimpring ke Pakuan. Apa saya enggak
boleh nerima. Itu nurani masyarakat saja, tidak ada unsur apa-apa. Mereka hanya
ingin makanannya dicicipi gubernur saja," katanya.
Untuk konteks itu, dia tidak bisa
menolak. Karena dia hanya melihat masyarakat yang ingin berbagi saja. Tidak
memiliki maksud lebih. Apalagi bila melihat perjuangan masyarakat hanya untuk
menemuinya.
"(Saya) merinding (ketika
ada masyarakat yang berusaha ke Pakuan). Di depan sama satpam mungkin suka
ditolak. Tapi akhirnya bisa ketemu dan memberikan makanannya," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar