Mitrapolisi/ BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan perubahan harus
dilakukan demi hadirnya reformasi birokrasi dan tatanan organisasi Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat yang lebih baik dan mampu memenuhi tuntutan
pelayanan publik.
“Tidak ada like and dislike, tidak ada
sogok-sogokan, yang ada adalah sebuah evaluasi, sebuah perbaikan tatanan
struktur pemerintahan,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, ketika melantik pejabat Eselon II, III, IV,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jumat, 28 Juli 2017.
Aher
melantik 238 pejabat struktural Eselon III, dan IV, berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 821.28/Kep. 674-BKD/2017, tanggal 27 Juli
2017, tentang pengangkatan dan pemindahan pegawai negeri sipil dalam dan dari
jabatan struktural/jabatan administrasi di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat.
Kepada para pejabat yang dilantik, Aher
mengatakan rotasi atau pergeseran posisi jabatan bertujuan untuk penyegaran
organisasi. Untuk itu, Aher meminta agar para pegawai di lingkungan pemda loyal
kepada negara dan menunjukkan kinerja sebaik-baiknya.
Sejumlah nama yang digeser dari jabatannya di
antaranya Hening Widiatmoko, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, kini menjadi Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika. Jabatan yang ditinggal Hening Widiatmoko diisi oleh Anton Gustoni.
Dewi Sartika yang sebelumnya menjabat Kepala
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana, kini
menjadi Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan.
Dody Firman Nugraha, sebelumnya menjabat
Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan,
kini menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Sekretariat Daerah.
Gubernur juga merotasi sekitar 130 kepala
SMA/SMK se-Jawa Barat. "Rotasi itu untuk pemerataan kualitas pendidikan.
Kemarin masalah PPDB, semua orang tertuju pada sekolah favorit. Makanya kita
akan sebar kepala sekolahnya, jadi sekolah favorit merata seluruhnya,"
kata Aher. (der)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar