Rabu, 26 Juli 2017

WAGUB JABAR DEDDY MIZWAR HADIRI LOUNCHING ZIS DI SUKABUMI

Mitrapolisi/
SUKABUMI-Apabila zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sudah berkembang hingga tingkat kabupaten, misalnya Kabupaten Sukabumi yang memiliki 47 kecamatan, tentu akan menjadi potensi luar biasa,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dalam acara launching Forum ZIS Kecamatan Cicurug, Sukabumi, di Alun-alun Masjid Agung Al- Hurriyyah, Cicurug, Sukabumi, Rabu, 26 Juli 2017.
Kecamatan Cicurug berhasil mengelola ZIS. Sebab, potensi ZIS di Cicurug setiap bulan bisa mencapai Rp 400 juta. Hal tersebut menginspirasi desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota, dan daerah lain di Jawa Barat. Karena keberhasilannya itu, banyak daerah lain yang mengirim delegasi untuk mempelajari manajemen ZIS di Cicurug.
Menurut Deddy, upaya mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat bisa dilakukan secara mandiri dari masyarakat untuk masyarakat, tanpa harus bergantung atau menunggu bantuan lembaga tertentu. “Ada modal sosial masyarakat yang semestinya digerakkan. Masyarakat adalah aktor pembangunan yang paling berperan,” katanya.
Masyarakat Jawa Barat, kata Deddy, memiliki semangat gotong royong yang tinggi. Warga Jawa Barat juga dikenal someah sebagai local wisdom, menjunjung tinggi keramahtamahan, dan memiliki kepatuhan tinggi kepada pimpinan agama. Modal sosial masyarakat tersebutlah yang menjadi potensi besar dan bisa diberdayakan untuk menyejahterakan masyarakat. “Alhamdulillah, formal (aparatur) dan nonformal leader (tokoh masyarakat) di Kecamatan Cicurug bersinergi menggerakkan ZIS,” ujarnya.
Camat Cicurug Agung Gunawan mengatakan forum ini dibentuk dengan harapan ZIS bisa benar-benar membudaya di masyarakat. “Alhamdulillah, dari 12 desa dan satu kelurahan di Kecamatan Cicurug, ZIS sudah terbentuk. Sesuai dengan visi Kecamatan Cicurug, yakni menjadi Kecamatan ZIS,” ucapnya.
Ketua Forum ZIS Kabupaten Sukabumi Ade Daryadi menuturkan pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi ZIS. Uang ZIS yang terkumpul digunakan untuk kepentingan masyarakat, antara lain berobat ke rumah sakit atau dokter praktik, penyelenggaraan jenazah dan mengajikannya, kegiatan kemasyarakatan, hingga pengadaan mobil ambulans dan klinik. “Semua desa yang melaksanakan ZIS kini telah memiliki ambulans,” tuturnya. (der)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar