Mitrapolisi/
Majalengka-Pemberangkatan jamaah haji 2018 melalui Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB) dipastikan batal. Hal ini karena sarana dan
prasarana bandara yang dikenal dengan nama Kertajati ini belum memadai dan
memenuhi syarat. Senin, 23/7-18
Direktur Operasi dan Teknik AP II Djoko Murjatmodjo menilai
bandara ini belum siap sebagai bandara embarkasi lantaran tidak ada asrama haji
untuk tempat transit jamaah. "Bandara BIJB Kertajati tidak jadi untuk
penerbangan haji, sudah dirapatkan," ujarnya di Palembang saat konferensi
pers Promosi Asian Games 2018,
Kementerian Agama secara resmi juga sudah mengumumkan kepada
jamaah, BIJB Kertajati tidak akan dijadikan embarkasi antara. Jamaah dari
wilayah Jawa Barat akan diterbangkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
Cengkareng.
Pesawat Kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo
dan rombongan disambut prosesi water salute (penyiraman air) saat mendarat di
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat,
Belum ada maskapai yang mendarat di Bandara yang diresmikan
sejak 24 Mei 2018 itu karena faktor aksesibilitas. Hanya ada tambahan
penerbangan Citilink saat angkutan Lebaran.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BJIB M Singgih mengatakan
panjang landasan (runway) bandara ini belum memadai untuk menampung pesawat
Boeing 777 (triple seven) ketika lepas landas atau mendarat. “Harapan kami,
panjang runway bisa terwujud menjadi 3.000 meter, sebagai salah satu syarat
penerbangan ibadah haji,"
Sedangkan saat ini landasan bandara sepanjang 2.500 meter.
Selain persoalan runway, PT BIJB juga berharap Kementerian Perhubungan segera
menerbitkan izin badan usaha bandar udara (BUBU). Di dalam amanat Perda
Provinsi Jawa Barat, BIJB merencanakan, membangun, juga mengoperasikan bandara
itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar