Mitrapolisi/
JAKARTA, Obor Asian Games 2018 akan melewati
lima kabupaten/kota di Jawa Barat. Kelimanya, akan jadi bagian dari rangkaian
50 kabupaten/kota di 16 provinsi yang akan dilalui obor Asian Games Juli
mendatang.
Kelimanya adalah Kabupaten Purwakarta, Kota Bandung,
Kabupaten Garut, Kota Bogor, dan Kabupaten Cianjur. Kelima terpilih bukan hanya
karena memiliki jalur selintasan menuju Caldron tempat api Asian Games nanti dinyalakan
di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Tapi juga karena
kelima daerah tersebut memiliki sejarah olah raga di Indonesia.
"Tadinya hanya akan diarak di empat daerah
penyelenggaran saja. Namun, karena adanya amanat dari Presiden RI untuk
menggemakan Asian Games di daerah-daerah, maka kami akan gelar touch relay di
sekitar 50 kabupaten/kota di 16 Provinsi. Api awalnya akan diambil dari India
untuk kemudian nanti disatukan dengan api abadi di Mrapen, Jawa Tengah pada
saat 'welcome dinner" bersama perwakilan Komite Olimpiade (NOC)
negara-negara peserta di Prambanan pada 14 Juli mendatang," kata Direktur
Ceremony Inasgoc, Herti purba kepada wartawan saat Rapat Koordinasi Persiapan
Kegiatan Pengarakan api obor (touch relay) 2018 di hotel Menara Peninsula,
Jakarta, Senin 23 April 2018.
Karena keterbatasan waktu, maka pihaknya baru akan bergerak
15 Juli mendatang. Mengingat waktunya sudah terpotong puasa dan libur bersama
hari Raya.
"Jadi, kami hanya punya waktu efektif selama sebulan
saja untuk mempersiapan arakan obor ini. Nantinya torch akan dibawa oleh 2
ambassador olah raga Indonesia, yakni Susi Susanti dan satu lagi masih di cari.
Minimal torch ambassador ini adalah Olimpian atau minimal peraih medali perak
di Asian Games. Tugas torch ambassador ini adalah memegang obor Asian Games
2018 didampingi oleh 10 torch barrier.
Yang terdiri dari atlet nasional atau daerah, lalu juga ada 10 tour guard dari
TNI yang mengawal dan mengamankan kondisi lintasan arakan dan api," tukas
Herti.
Maksimal tiga jam satu daerah
Karena terbatasan waktu, maka ketepatan waktu (timing)
menjadi hal yang penting dan harus dipertimbangkan pihaknya, agar api bisa
sampai sesuai waktunya pada saat pembukaan Asian Games 18 Agustus mendatang di
SUGBK. Untuk itu, dia pun memberikan batasan durasi waktu baik untuk kegiatan
arakannya di tiap daerah, maupun waktu tempuh untuk para pelari pemegang obor.
"Jadi durasi torch relay per daerah maksimal 3 jam. Dua
jam untuk lari, satu jam untuk acara di tiap daerah yang dilalui. Jarak tempuk
arakan api obor adalah 10 km per kotanya, dengan jumlah pelari 20 orang yang
masing-masing akan lari 500 meter dengan catatan waktu maksimal 6 menit. Itu
demi memenuhi ketepatan waktu sampainya obor. Jika ada pelari yang berlari
lebih dari 6 menit, maka dia akan langsung diganti," tutur Herti.
Untuk daerah-daerah yang dilalui oleh arakan obor Asian
Games 2018 ini, diharapkan mereka masing-masing bisa menampilkan kebudayaan dan
keseruan di daerahnya. Pemda diminta agar bersama-sama bisa memeriahkan acara
arakan obor ini dengan memberdayakan para pelajar, artis daerahnya, dan
lain-lain dengan gelaran festival di daerah masing-masing.
Jadwal lengkap arakan obor dari New Delhi sampai Jakarta
Untuk rute perjalanan arakan obor Asian Games 2018,
runtutannya, 14 Juli api akan diambil dari Stadion Dhyan Chand di New Delhi,
India oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA). Lalu diterbangkan menuju Yogyakarta pada
17 Juli.
Di Yogya nanti, Panitia Pelaksaan Asian Games 2018 (Inasgoc)
juga akan mengambil api dari sumber api abadi di Mrapen ada 18 Juli untuk
kemudian di bawa ke candi Prambanan. Di Prambanan ini kedua api akan disatukan,
sebagai tanda kesiapan Indonesia untuk menggelar Asian Games.
Api kemudian akan mulai berkeliling Indonesia, mulai dari
DIY 19 Juli menuju Stadion Sriwedari sebagai tempat bersejarah bagi olah raga
Indonesia. Di situ pertama kalinya Pekan Olah raga Nasional (PON) di gelar.
Api lanjut ke Blitar 20 Juli, untuk kemudian di bawa 'soan'
ke makan Bung Karno. Lanjut ke Malang lewat Kepanjen.
Api kemudian akan dibawa ke Gunung Bromo pada 21 Juli dini
hari pukul 01.00 WIB. Disana, ada pasukan kavelari dari kepolisian yang dipimpin
atlet berkuda Nabila Syakieb, yang akan membawa api menuju kawah Gunung Bromo.
Lepas dari Bromo, api Banyuwangi pada 21-23 Juli. Sampai di
Banyuwangi, api dibawa ke Kawah Ijen dan pantai Boom sebelum akhirnya
disebrangkan dengan kapal feri ke Bali.
Sampai Bali, 23-24 Juli api akan keliling gilimanuk, kuta,
dan tanah lot. Di tanah lot, akan diambil pengambilan gambar obor pada saat
sunset.
Pada 24 Juli api kemudian menuju Mataram, NTB melalui udara.
Di Mataram api tidak lama, karena akan langsung diterbangkan menuju Raja Ampat,
Papua lewat sorong.
Di Raja Ampat ini, api akan dibawa menyelam dan berlayar
dengan kawalan kapan-kapal perang suku Papua di Pianemo, sebelum akhirnya di
karak keliling kota Sorong. Api kemudian berlanjut ke Makassar. Dari Makassar,
rombokan arakan api ini akan melalui jalan darat sejauh 200 km menuju Tanjung
Bira. Dari Tanjung Bira, api akan diajak melaut dengan meggunakan kapan phinisi
menuju Pantai Losari.
Sumatera dulu baru Jawa
Dari Makasar ke Banjarmasin pada 30-31 Juli. Di sini, api
rencananya akan dipamerkan kepada masyarakat di pasar terapung dengan
menggunakan sampan.
Lanjut ke Aceh pada 31 Juli - 1 Agustus untuk di arak
keliling kota, dan kemudian menuju Si Langit via udara. Sesampainya di Danau
Toba, api akan diarak menuju pantai Bul-Bul dengan bersepeda. Api kembali
diterbangkan ke Pekanbaru, lalu jalan darat menuju Bukit Tinggi, dan Jambi pada
1-3 Agustus. Lanjut ke Palembang.
Di Palembang ini, api akan dibawa terjun parung dengan titik
mendarat di Jakabaring. Lalu di bawa ke Pulau Kamaro dengan kapal melewati
jembatan Ampera. Di Palembang ada 4-5
kabupaten/kota yang akan dilalui oleh arakan obor Asian Games 2018.
Dari Palembang, api menuju Bandar Lampung dan menyebrang ke
pelabuhan Merak, Banten, Serang pada 9-10 Agustus. Setelah keliling Serang, api
langsung di bawa ke Purwakarta, guna mengikuti festifal Citarum dan lanjut
menuju Kota Bandung dengan finis di Gedung Sate.
Pada 12-13 Agustus, api menuju Garut dan Cianjur untuk
kemudian diinapkan di Istana Cipanas. Esoknya, api akan dibawa dengan
diterjunkan dengan menggunakan Paralayang di puncak sebelum di bawa keliling
Jakarta pad 15-16 Agustus.
Pada 17 Agustus, api akan dibawa ke Pulau Pramuka di
kepulauan seribu untuk ikut dalam upacara bendera HUT RI dan sorenya, akan
dibawa ke Istana Negara dan pada saat upacara penurunan bendara pusaka di
istana, prosesi serah terima api dari Presiden ke Ketua Inasgoc akan dilakukan.
Pada 18 Agustus, api yang menginap di Balai Kota Jakarta
akan di bawa oleh torch barrer bersama 2018 pelari lainnya menuju GBK. Lalu api
akan dinyalakan dua torch ambassador pada saat upacara pembukaan Asian Games
2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar