Mitrapolisi/
KUNINGAN -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad
Iriawan, berharap proyek pembangunan Bendungan Kuningan, di Desa Randusari,
Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, dapat selesai pada akhir tahun 2018.
Berdasarkan hasil tinjauannya pada Rabu (11/07/18), Pj
Gubernur mengatakan saat ini, perkembangannya sudah mencapai 84 persen.
"Ini Waduk yang berada di wilayah Kuningan, kebetulan
berbatasan dengan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah," jelas Iriawan.
Iriawan menyebut pentingnya Bendungan Kuningan terkait
dengan irigasi. Ada dua Daerah Irigasi (DI) yang akan diari bendungan ini,
diantaranya D.I. Cileweung, Kabupaten Kuningan 1.000 hektar, dan D.I.
Jangkelok, Kabupaten Brebes, 2.000 hektar.
Bendungan Kuningan, yang dikerjakan Kementerian PUPR bekerja
sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung ini, memiliki
manfaat reduksi banjir 68 persen, ketersediaan air baku 300 l/det, dan tenaga
listrik 500 KW.
"Mudah-mudahan akhir tahun (Bendungan Kuningan) bisa
terealisasi, memang target sih Mei 2019, tapi melihat progresnya yang sangat
cepat mudah-mudahan bisa terealisasi secepatnya juga," harapnya.
Bicara spesifikasi, Bendungan Kuningan memiliki volume
tampung bendungan 25,9 juta meter kubik secara total. Dimana nantinya, akan
membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok.
Bendungan tipe urugan ini juga, memiliki panjang puncaknya
229 meter dan terdapat terowongan pengelak sepanjang 218,42 meter. Terkait
biaya, sesuai kontrak awal, nilainya Rp. 491,4 miliar.
"Pembebasan sudah dilakukan sejak 2012-2013, karena ini
masuk proyek strategis nasional pembebasan lahan dan pelaksanaan konstruksi
bisa dilakukan secara stimultan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar