Mitrapolisi/
SUMEDANG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad
Iriawan, berharap pembangunan proyek jalan Tol Cileunyi -Sumedang- Dawuan
(Cisumdawu) tidak melebihi target waktu yang telah ditentukan.
Iriawan mengatakan, walaupun Cisumdawu merupakan proyek
nasional namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang selaku
yang mengetahui permasalahan di daerah pembangunannya, harus memastikan
pembangunan berjalan sesuai harapan masyarakat.
"Ada beberapa seksi untuk Cisumdawu, yang jelas target
2020 harus selesai, jadi tahapan- tahapan terus dilakukan baik oleh Pemerintah
maupun Swasta sehingga kita harapkan sesuai dengan target," jelas Iriawan,
saat meninjau proyek Cisumdawu, di Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Rabu
(11/07/2018).
Tol Cisumdawu sendiri merupakan sebuah ruas jalan bebas
hambatan sepanjang 61,6 kilometer, yang memiliki terowongan (Tunnel) sepanjang
472 meter dengan diameter 14 meter.
Pembangunan tol ini, terdiri dari enam seksi, antara lain
Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III
Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya, dan Seksi
VI Ujung Jaya-Dawuan.
Pembangunan Cisumdawu, dikerjakan oleh Pemerintah yang
bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Adapun Seksi I dan II
dikerjakan oleh pemerintah, sedangkan Seksi III-VI diambil oleh BUJT.
Pada perkembangannya saat ini, kendala yang dihadapi ada
pada pembangunan terowongan. Itu dikarenakan kondisi tanah yang rawan mengalami
keruntuhan, sehingga pekerja harus berhati-hati.
Pembebasan Lahan Jadi Prioritas
Selain itu, Iriawan menambahkan, bahwa persoalan lahan
menjadi prioritasnya saat ini. Karena, masih ada beberapa seksi yang masih
membutuhkan pembebasan tanah lahan.
Misalnya pada seksi 2 phase II (Ciherang- Sumedang)
sepanjang 10,70 kilometer, baru 88,47 persen tanah yang bebas. Dalam hal ini,
pergantian lahan milik TNI berupa jalan, tengah dalam proses. Adapun target
pengadaan lahan yakni bulan September 2018. Dengan nilai kontrak mencapai Rp.
3.485.999.660.965.
Sementara itu, pada seksi 1 phase III (Cileungi-
Rancakalong) sepanjang 11,45 kilometer progres tanah bebasnya baru mencapai
angka 37,43 persen. Lahan bebas di dua desa sepanjang -+ 1,7 kilometer siap
dilaksanakan konstruksi.
Sebagai upaya tindak lanjut, pada seksi 2 phase II, tepatnya
pada pembebasan lahan 'main road', dimana terdapat 70 bidang lahan yang belum
bebas dari 1.100 bidang lahan.
"Proses pembebasan lahan 70 bidang tanah akan segera
dilakukan konsinyasi," tegas Iriawan.
Adapun, pembebasan lahan di desa Girimukti, Sinarmulya,
Mulyasari, Sukamaju, Margamukti, sedang dalam proses pengukuran.
"Status saat ini PPK Lahan telah mendaftarkan lima desa
tersebut ke BPN Kabupaten Sumedang. Disini dibutuhkan koordinasi dengan BUJT
untuk kepastian ketersediaan anggaran untuk pembebasan di lima desa
tersebut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar