Mitrapolisi/
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)
mengatakan, untuk menstabilkan harga sembako dan kebutuhan rumah tangga yang
pada bulan ramadhan ini selalu mengalami kenaikan, perlu diadakan bazar atau
pasar murah di berbagai tempat, baik diadakan oleh pemerintah maupun swasta.
Menurutnya, bazar yang menjual kebutuhan rumah tangga dengan harga yang relatif
murah sangat efektif menekan terjadinya inflasi akibat tingginya permintaan
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan di bulan ramadhan.
“Bazar ini berperan
aktif untuk menstabilkan harga-harga yang sering kali melejit naik pada
ramadhan ini dan akan terstabilkan oleh adanya bazar-bazar di berbagai tempat,”
kata Aher usai membuka Bazar Ramadan 1437 H/ 2016 yang diselenggarakan oleh
Dinas Indag Provinsi Jabar dan Dharmawanita Persatuan Provinsi Jawa Barat di
pelataran parkir barat Gedung Sate Bandung, Rabu (22/06/16).
Pemprov Jabar sendiri
kata Aher, telah mengucurkan anggaran sebesar 15 Milyar Rupiah untuk menggelar
bazar murah di 24 Kabupaten/kota. Ini akan lebih efektif bila Kabupaten/kota
pun turut menganggarkan untuk penyelenggaraan bazar, sehingga stabilisasi harga
akan terjadi di berbagai daerah dengan anggaran yang tentunya akan lebih besar.
Ia pun akan menginstruksikan kepada kabupaten/kota di seluruh Jawa Barat.
“Saya mengharapkan
sebagaimana Provinsi menganggarkan untuk bazar-bazar murah dari APBD saya harap
APBD Kabupaten dan Kota pun menganggarkan hal yang sama sepert ini,” ujarnya.
“Kami sendiri
anggaran untuk bazar 15 Milyar tentu ini diselenggaraan di 24 kabupaten/kota,
kalau anggaran ini diselenggarakan juga di APBD Kabupaten Kota maka akan lebih
bagus penstabilan harga akan terjadi dimana-mana dan kemudian harga akan
terjangkau pada saat ramadhan dan lebaran nanti,” lanjutnya.
Dalam Bazar Ramadan
1437 H/ 2016 kali ini berbasis komunitas, dengan menghadirkan 200 UKM yang
terdiri dari Instansi pemerintah dan umum. Bazar yang digelar selama dua hari
ini, menjual berbagai keburuhan sembako seperti paket daging murah, beras,
minyak kelapa, bawang dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Alhamdulillah bazar ini berbasis komunitas mampu
menghadirkan rekan-rekan UKM bahkan ada penilaian stan terbaik, mudah-mudahan
gerakan bazar ini akan menjadi gerakan Provinsi setiap tahunnya,” pungkas Aher.
Ketua Tim Penggerak
PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan menuturkan Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (Aperindo) Jawa Barat sudah memprediksi adanya peningkatan konsumsi
makanan di Bulan Ramadhan mencapai 20 hingga 30 persen. Hal ini terutama
dikarenakan Bulan Ramadan ini dimanfaatkan untuk komunitas dan solidaritas
antar sesama untuk melakukan silaturahmi.
Selain itu, dengan
adanya Bazzar Ramadhan ini dapat membantu ketahanan ekonomi keluarga dengan
adanya harga murah yang stabil. "Bazzar ini dapat dilakukan di kota
kabupaten di Jawa Barat agar terjangkau masyarakat daerah-daerah terpencil," harap Netty.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar